Sekarang tiba saatnya mereka berempat pergi untuk study tour, mereka berempat pergi untuk berkumpul jam 6 subuh. Jadi mereka berbuat untuk bangun jam 4 subuh.
Ketika semua sedang bersiap siap, dengan Mama yang menyiapkan sarapan dan Papa yang masih menonton TV. Gibran menghampiri sang Papa dan memeluk nya erat.
"Adek.. Tumben udah bangun sayang, masih jam 4 loh." Ucap Papa
"Kata siapa aku tidur Papa, aku belum tidur." Jawab Gibran teredam karena berada di pelukan sang Papa
"Loh! Kok ga tidur!." Ucap Papa sedikit menaikan nada nya membuat Gibran semakin erat memeluk Papa nya
"Maaf sayang, Papa ga bermaksud bentak kamu." Ucap Papa tersadar apa yang dilakukannya dengan membawa sang anak ke gendongan nya.
"Yuhuu! Kami siap!." Ucap Adara melengking
"Adara, masih pagi sayang.." Tegur Papa dengan Gibran yang di gendongnya
"Gibran udah bangun pa?." Tanya Irsyad
"Dia gak tidur." Jawab Papa membuat semua nya kaget
"Heh suruh siapa lu ga tidur bocah!." Omel Naura
"Tau nih, nanti sakit nangis!." Timpal Irsyad
"Suruh siapa ga tidur?." Tanya Rahsya
"Hadeh, bocil bocil." Pusing Adara
"Udah udah jangan di omelin adik nya." Tegur Mama melerai mereka
"Kak..." Cicit nya dengan mata sayu tanda mengantuk
"Gendong." Lanjutnya
"Kakak lo banyak ye, siapa yang lu maksud." Ceplos Adara, dan Gibran langsung menunjuk ke arah Rahsya.
Rahsya yang merasa di tunjuk mengambil alih tubuh adik nya dari sang Papa. Gibran yang berada di gendongan sang kakak langsung memeluk nya erat.
"Jangan pergi.." Lirih nya
"Kenapa? Bukan nya kemarin kamu ngizinin?." Tanya nya
"Hiks nanti aku sendiri gada temen." Pecah sudah tangisan si bungsu
"Ada adek, kan ada Mama." Jawab Naura
Papa dan Mama yang melihat ini beranjak pergi untuk memberi waktu kepada mereka untuk mengobrol.
"Beda! Nanti siapa yang gendong sama peluk Gibran!." Elak nya
"Papa kan bisa." Ucap Adara
"Papa kerja, pulang nya ga nentu kapan!."
"Stttt, udah ya jangan nangis. Kita ga lama kok 3 hari doang." Ucap Irsyad
"Lama pokoknya lama!."
"3 hari doang Bran! 3 ga sebulan!." Kekesalan Adara akhrinya keluar
Papa dan Mama yang mendengar keributan langsung menghampiri mereka.
"Ada apa? Kenapa teriak teriak Dar?." Tanya Mama kepada Adara
"Abis ngeselin banget sih! Masih lagi buat kesel aja!."
"Sabar dong sayang, Gibran kan emang begitu sifat nya, kamu udah biasa kan. Jangan di bentak dong Dar." Tegur Papa pelan
"Sini sama Papa aja adik nya Sya." Ucap Papa mengambil alih Gibran yang setengah tertidur
"Badan nya agak anget sayang." Ucap Papa kepada Mama
"Udah ketebak mas, dia ga tidur terus nangis aja." Jawab Salma
"Kalian sarapan dulu ya." Ucap Mama di angguki semua nya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕬𝖐𝖘𝖆𝖗𝖆 𝕱𝖆𝖒𝖎𝖑𝖞 |𝐄𝐍𝐃
Cerita Pendek𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐬𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐆𝐢𝐛𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐢 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐬𝐮 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐧𝐲𝐚, 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭𝐩𝐮𝐧 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐭𝐮, 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮�...