Fathir sudah tiba di sekolah dan menuju keruangan biasa anak nya kumpul.*cklek
"Gibran.." Panggil sang Papa
"Papa..." Cicit nya sembari meminta di gendong oleh nya, dan langsung mengambil alih dari Rahsya
"Adek kenapa hm?." Tanya Papa lembut
"E-nggak pa.." Lirih nya
"Bohong." Ucap Rahsya langsung membisikkan ke Papa
"Mereka iri liat adek, adek gausah di masukin hati oke? Mereka cuman iri." Jelas Papa
"Adek....denger Papa?." Tanya nya
"Kak coba cek adik nya, tidur ya?."
"Tidur paa." Ucap Adara
"Yaudah, Papa bawa pulang aja ya, nanti izinin ke guru nya, tas nya nanti kalian bawa ya."
"Iya pa, hati hati."
*di rumah
"Assalamu'alaikum, sayang."
"Waalaikumsalam, eh mas Gibran kenapa!." Panik Salma
"Cuman tidur sayang, bentar mas taruh Gibran dulu ya. Ada yg mau mas omongin." Jelas nya
"Iya mas."
Selesai Fathir menaruh Gibran Fathir melenggang pergi menuju sang istri di bawah.
"Apa yang mau kamu omongin mas."
"Gibran, sepertinya di sekolah ia jadi korban bullying. Sebelum nya dia punya kedua teman nya, teman nya pas kejadian minggu lalu ia kepergok merokok, tiba tiba waktu gibran masuk, ia udah di asingin dan menjadi korban bullying dari kedua teman nya itu, ditambah 2 kakak kelas nya yang sekarang menjadi teman nya teman Gibran." Jelas Fathir panjang lebar
"Ya Allah nak...." Lirih Salma
"Kamu tenang aja ya, aku yang bakal tindak ini semua, agar Gibran ga terus di rundung."
"Iya mas, aku mau samperin adek dulu."
"Yaudah, mas berangkat ke kantor lagi ya."
"Hati hati"
"Iya sayang." Ucap Fathir mengecup kening istrinya
Melihat kepergian suaminya, Salma langsung naik ke atas menghampiri putra nya.
*cklek
Salma menghampiri Gibran dan mengelus lembut pucuk kepala putra nya.
"Eungh." Lenguh nya
"Mama..." Ucap nya dengan suara serak khas bangun tidur
"Iya sayang, ini Mama. Kenapa hm?." Tanya nya masih sambil mengusap lembut pucuk kepalanya
Gibran mengubah posisi nya menjadi duduk dan menghadap ke arah Salma.
"Mama maafin Gibran kalo Gibran terlalu manja sama kalian, maafin Gibran juga kalo Gibran pembawa sial..." Lirih nya
"Sayang, liat Mama. Kamu ga usah ngomong gitu oke? Malah kami semua suka sama sifat manja kamu sayang, kamu bukan pembawa sial sayang, kamu pembawa berkah, pembawa ceria buat keluarga ini, jangan mikir gitu lagi oke sayang? Kita semua sayang sama gibran, gada yang ngerasa gibran kaya gitu." Ucap Mama panjang lebar dan membawa Gibran ke pelukan nya
"Hiks Mama." Isak nya
"Gapapa sayang, sekarang jangan mikirin itu ya, gimana kalo kita nonton film!." Ucap Mama mencairkan suasana yang sedih
"Mau?." Tanya Mama
"Ma-u." Ucap nya masih sesegukan
"Oke ayoo!."
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Sudah terhitung 3 jam mereka menonton di kamar Gibran.
"Assalamualaikum, Mama kita pulang!!!." Teriak Irsyad
"Berisik elah!." Balas Adara teriak juga
"Situ juga teriak!."
"Udah udahh." Lerai Naura
"Mama kemana ya?." Tanya Adara
"Di kamar kali." Ucap Rahsya
"Bentar itu suara apa rame rame di atas." Ucap Irsyad
"Gibran..." Lirih mereka dan langsung berlari ke atas
*brakk
"GIBRAN!." Teriak mereka
"WAAA MAMA!." Kaget Gibran
"IHHH NGAGETIN LO SEMUA!." Kesal nya
"Mama juga ikut kaget tau gak." Ujar nya
"Eheheheh, maaf ya ma lagian berisik bgt di atas kirain kenapa." Ucap Adara
"Gib, aman kan?." Tanya Rahsya menghampiri Gibran
"Aman apa bang?." Tanya Gibran
"Ada luka ga tadi?." Tanya Naura
"Emmm, gada kok aman."
"Mama keluar ya." Ucap Mama
"Iya maa."
Mereka semua duduk melingkari si bungsu.
"Kak..." Ucap nya lirih membuat semua mematikan ponsel nya dan menatap Gibran
(Gue yang meleleh gib ╥﹏╥)
"Kenapa bran?." Tanya Irsyad
"Gibran ada feeling ga enak ke kalian, Gibran berfeeling kalo nanti kalian ga sayang lagi sama Gibran terus Gibran sering di marahin kalian..." Ucap nya
"Gibran, kita ga mungkin gitu, sekalipun kamu berbuat kesalahan kita tau sifat kamu gimana." Jelas Adara di angguki semua nya
"Tapi, aku ngeliat tatapan ka noah tadi..."
"Udah, orang kaya mereka gausah di takutin, ada kita!." Ucap Irsyad bangga
"Ye la tu." Ceplos Naura
"Udah gapapa, kamu aman sama kita. Gausah takut oke?." Tenang gibran
"Janji? Kalian bakal sayang aku terus!." ujar gibran
"Janji!."
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
Panggilan nya jadi kak aja ya semua, gajadi pake bang.
••••••••••••••••
Jangan lupa vote gais
Mohon maaf kalo ada typo
Terimakasih (≡^∇^≡)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕬𝖐𝖘𝖆𝖗𝖆 𝕱𝖆𝖒𝖎𝖑𝖞 |𝐄𝐍𝐃
Short Story𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐬𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐆𝐢𝐛𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐢 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐬𝐮 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐧𝐲𝐚, 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭𝐩𝐮𝐧 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐭𝐮, 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮�...