Salma, Irsyad dan Adara mereka sedang menunggu penjelasan dari dokter tentang keadaan Gibran.
*cklek
"Gimana keadaan anak saya dok." Tanya Salma tudep
"Keadaan anak ibu Baik baik saja, hanya perlu istirahat, tetapi ada yang ingin saya obrolkan, bisa ikut keruangan saya?." Jelas dokter
"Boleh dok."
"Sebentar ya sayang, Mama ke ruangan dokter dulu, kalian masuk aja duluan ya." Ucap Salma pada anak anak nya
"Iya ma." Jawab mereka
"Mari bu."
Salma mengikuti dokter tersebut dengan perasaan campur aduk, ia berfikir tentang kenapa dengan anak nya, ada apa?.
"Silahkan duduk bu."
"Jadi kenapa dengan anak saya dok." Tanya Salma langsung
"Jadi begini bu, sebenarnya kondisi anak ibu sekarang baik baik saja, hanya saja trauma terhadap suara keras di dalam diri anak ibu semakin besar dan semakin sulit untuk di pulihkan."
"Apa sebelum nya ia di bentak dengan keras?." Tanya Dokter
"Iya dok.." Ucap Salma lirih
"Lain kali tahan emosi, bisa berbahaya untuk daya tahan tubuh anak ibu."
"Baik dok, terimakasih. Apakah anak saya boleh pulang apa perlu op name?." Tanya Salma
"Anak ibu perlu op name untuk 2 hari kedepan."
"Baik dok, terimakasih kalau begitu saya keluar dok."
"Silahkan bu, terimakasih kembali."
*cklek
Salma memasuki ruang inap anak nya, pemandangan pertama yang ia lihat adalah anak anak nya berusaha menenangkan Gibran.
"Adek, ini Mama nak." Ucap Salma menenangkan anak nya
"Mama..." Lirih nya
"Iya sayang, ini mama." Ucap Salma sembari menghapus air mata nya
"Mama jangan nangis hiks, maafin aku." Ujar Gibran terisak pelan menandakan ia sudah tenang
"Mama ga nangis sayang, liat." Kata Salma dengan senyuman nya
"Ma, Papa nelfon." Ucap Adara tiba tiba
"Biarkan saja dar, biar mereka merenungi kesalahan mereka." Jawab Salma acuh
"Yaudah ma, kalo gitu boleh ga Adara sama Irsyad ke kantin?."
"Boleh sayang, kalo udah balik lagi ke sini oke?."
"Siap ma!." Ujar mereka membuat Salma tersenyum
"Mama maaf." Ucap Gibran yang tiba tiba meminta maaf
"Kenapa adek? ko minta maaf adek ga salah kok." Salma mengelus rambut anak nya sayang
"Maaf Gibran ngerepotin mama, harus nya mama istirahat dirumah. Ga perlu repot repot urus Gibran, Gibran udah nakal sama mama, Gib-
"Sayang, ini udah kewajiban mama sebagai orang tua menjaga anak nya, gaboleh ngomong gitu oke? Sekarang, fokus sama kesehatan kamu dulu ya."
"Iya mama, maaf.." Cicit nya
"Its okay sayang." Ujar Salma memeluk si bungsu
*cklek
"Cepet amat dar ke kantin ny-
"Siapa yang nyuruh kalian kesini!." Ucap nya sedikit keras
"Ma, maafin kita. Kita lupa kalo adek gabisa di bentak." Ucap Papa
"Ma, maafin kita ma." Ucap Naura memohon
"Gara gara kalian, trauma Gibran sama suara keras semakin besar!." Ucap mama sembari menangis
"Mama jangan nangis." Ucap Gibran memeluk Salma erat seolah enggan melihat mereka
"Adek, maafin abang ya..." Ujar Rahsya menghampiri Gibran dan ingin mengambil alih dari Mama nya
"Lepas abang, gamau hiks mama." Isak nya kembali terdengar
"Lepas Sya! Adik kamu masih takut sama kamu!." Ucap Mama
"Adek maafin Abang, Kakak, Papa ya adek, nanti kalo adek mau apapun boleh asalkan maafin kita oke..." Ucap Rahsya membujuk adiknya
Gibran yang mendengar ucapan sang abang langsung melepaskan pelukan dari Salma dan menatap Rahsya dengan jejak air mata yang masih terlihat jelas, Rahsya yang gemas pun spontan mengecup kening adik nya.
"Bener ya...?." Cicit Gibran
"Iya adek, asalkan maafin kita." Sahut Papa
"Mauu?." Tanya Naura memastikan dan di jawab anggukan oleh nya
Spontan Naura, Rahsya, dan Papa memeluk Gibrand erat dan mengecup kening pipi Gibran terus menerus.
"STOPPP, IHH GELI!!!." Teriak Gibran
"Hahahha." Tawa semua
*FYI Adara sama Irsyad udah dateng dari pas drama mereka, mereka langsung duduk dan hanya menonton saja. Hihi
*Esok siang nya
"Ma, mau pulangg!." Ucap Gibran
"Besok ya sayang, belum boleh." Jawab Mama
"Ngga mau Mama, mau sekarang!!." Ujar Gibran dan langsung memunggungi Salma. Ok ngambek ini
"Biar aku yang bilang ke dokternya." Papa keluar ruangan
"Tuh udah Papa bilangin, udah gausah ngambek." Ledek Mama
"Kok yang lain ga kesini sih ma, gamau nemenin aku ya?." Ucap Gibran sedih
"Ngga sayang, mereka lagi di jalan kok." Jelas Mama
*brakk
"ASSALAMU'ALAIKUM!!." Ucap mereka kompak
"Tuh kan, baru di omongin dek." Ujar Mama sambil terkekeh
"Berisik ih." Ucap Gibran yang langsung mendapatkan tatapan horror dari kakak kakak nya
Mereka langsung saling pandang seolah merencanakan sesuatu sambil tersenyum membuat Gibran merinding.
"1
2
3""Rasain nih hah!." Ujar Irsyad menggelitik Gibran di ikuti yang lain
"Mamaaa, hahaha udahh ih gelii Mama tolonggg!!!."
"Geli abang udah hahahah!."
"Stttt, udah udah kasian adik kalian." Ujar Dokter dengan Papa di belakang ny
"Eh hehe, maaf dok."
"Yaudah, sini dokter copot infus nya ya kamu udah boleh pulang tapi harus banyak istirahat oke?." Ucap Dokter yang dibalas anggukan oleh nya
Dokter pun melepas infusan nya, dan memberi Gibran sesuatu
"Nih buat kamu, istirahat ya." Dokter memberi sebuah hotwheels
"Wahhh, hotwheels!! Makasih dokterr!." Ujar Gibran senang
"Hahah, sama sama. Kalau gitu saya melanjutkan untuk mengecek pasien lain ya pak bu, mari."
"Terimakasih dok." Ucap Mama dibalas senyuman oleh dokter
"Ayo beres beres, kamu diem aja ya Gib." Ucap Papa
"Yayayay."
*skip setelah beres beres
"Ayok naek ke punggung gue." Ucap Rahsya tiba tiba
"Idih apaan sih, aku punya kaki kali!." Ucap Gibran menolak
"Lama." Tanpa pikir panjang Rahsya menggendong Gibran ala Koala
"WAA, ABANGG!." Teriak Gibran kaget
"Hahaha, ada ada aja." Ucap mereka semua
••••••••••••••••
Jangan lupa vote gais
Mohon maaf kalo ada typo
Terimakasih (≡^∇^≡)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕬𝖐𝖘𝖆𝖗𝖆 𝕱𝖆𝖒𝖎𝖑𝖞 |𝐄𝐍𝐃
Short Story𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐬𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐆𝐢𝐛𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐢 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐬𝐮 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐧𝐲𝐚, 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭𝐩𝐮𝐧 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐭𝐮, 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮�...