Keesokan harinya, si kembar berpamitan dengan Salma karena ada urusan untuk sementara hingga siang menjelang sore.
"Tante, kita pamit dulu ya. Maaf kemarin kita buat kekacauan apalagi buat Gibran celaka." Ucap Gara
"Iya Gar gapapa, sekarang juga udah mendingan kok." Ujar Salma sembari tersenyum
"Yaudah kalo gitu kita pergi ya, assalamu'alaikum." Ucap mereka
"Waalaikumsalam, hati hati."
"Siap tante!." Sahut Sean
••••••••••••••••••••••••••••
Mama berniat untuk membangunkan Gibran, sekarang ia telah di kamar sang putra nya.
"Gib, bangun yuk." Ucap Mama menggoyang tubuh Gibran supaya terbangun
"Eungh, 5 menit lagi ma." Sahut nya dengan suara serak
"Huftt, kamu gamau sarapan sama Mama? Papa kamu udah kerja, si kembar juga pergi." Ucap Salma sembari membuka gorden
"Hah! Kak kembar kemana Mama!." Ucap nya panik dan langsung terduduk
"Mereka pergi ke-
"Mama kok biarin mereka pergi! Harus nya jangan! Mama..." Ucap Gibran dengan lirih di akirnya
"Kamu sih, Mama belum selesai ngomong udah di potong." Ujar Salma membuat Gibran terkekeh sambil cemberut
"Mereka pergi karena ada urusan, Mama gatau urusan nya apa. Tapi katanya mereka pulang agak sore." Jelas Mama
"Yahh, lama." Cicit nya dengan bibir yang melengkung kebawah
"Kemarin kamu yang diem aja, ga banyak tingkah, sekarang giliran ditinggal sedih." Sindir Salma
"Iya iya maaf...kan aku ga deket sama mereka." Ucap nya
"Udah, sekarang mandi nanti kebawah ya sarapan." Ujar Mama keluar kamar
Gibran pun segera bergegas mandi.
Setelah selesai ia langsung ke bawah untuk sarapan.
Gibran turun dengan style kaos putih dengan celana pendek selutut."Ih Mama mana?." Tanya nya pada diri sendiri ketika tidak melihat sang Mama
Ia duduk di meja makan dan menemukan sebuah kertas catatan.
*Gibran, maafin Mama ya nak pergi ga bilang bilang, ini bener bener harus langsung pergi nak. Maafin Mama ya kamu sarapan sendiri gapapa kan?.
Setelah membaca itu Gibran berkaca kaca, pasalnya ia tidak biasa ditinggal sendiri di rumah yang besar ini.
"Hiks semua nya ninggalin Gibran..." Lirih nya dengan isakan
Dirasa tidak nafsu makan, ia beranjak dari ruang makan menuju sofa ruang tv. Ia menidurkan tubuhnya masih dengan tangisannya.
*ting tong
Karena ada yang memencet bel rumah, ia beranjak kedepan untuk mengecek nya.
*cklek
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕬𝖐𝖘𝖆𝖗𝖆 𝕱𝖆𝖒𝖎𝖑𝖞 |𝐄𝐍𝐃
Short Story𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐬𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐆𝐢𝐛𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐢 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐬𝐮 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐧𝐲𝐚, 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭𝐩𝐮𝐧 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐭𝐮, 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮�...