11. Fault

865 108 4
                                    

⁠❛❛Manusia tidak dapat dipercaya, but I believe them

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⁠❛❛Manusia tidak dapat dipercaya, but I believe them. I believe my partner.❞ —Valerie Gavriela

"Kapten, kau yakin tentang ini?" Akio memegang erat gun-nya. Bertanya pada sang kapten tanpa mengalihkan arah pandang pada halaman gedung EAS yang dijaga ketat oleh para AI penjaga.

Saat ini, lima anggota Lion team sedang melakukan rencana untuk menyelinap masuk ke EAS dan mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya. Samudera yang berada di samping Akio menyalakan in ear-nya, melakukan komunikasi kepada Utara dan Davide yang berjaga di basecamp.

"Udah gue bobol sistemnya, pinter juga gue selama ini. Selain biologi, ternyata gue jago IT." Samudera memutar bola matanya malas ketika kalimat itu terdengar dari bibir Utara. Pemuda itu tak pernah berubah sama sekali.

"Oke," balasnya.

Kemudian, Samudera melirik ketiga anggotanya yang memasang posisi siaga dalam tiarap. Dapat pemuda itu lihat jika tubuh anggotanya bergetar menahan suhu dingin sekitar. Himalaya adalah kawasan bersalju yang memiliki suhu begitu dingin.

"Kalian siap? Tim satu masuk dari arah barat pintu rahasia, aku dan Akio akan pergi ke arah timur." Seluruh anggota bergegas bergerak mendengar perintah sang kapten.

Akio mengeratkan syal di lehernya, dingin sekali di sini.

"Ayo kita bergegas."

Keduanya segera bergerak, menuruni tebing bersalju menuju pintu timur. Tetap memasang posisi siaga selama perjalanan hingga sampai. Keduanya menggeser sebuah batu yang menutupi sebuah pintu. Akio membuka pintu itu, melirik Samudera dan mengangguk.

Samudera masuk ke dalam duluan, lalu disusul oleh Akio. Karena lorong masuk yang begitu sempit, keduanya menyelempangkan gun mereka. Samudera mengambil sebuah pisau untuk berjaga-jaga. Keduanya berhasil masuk, menyelinap melewati penjaga yang bertugas menjaga beberapa ruangan laboratorium dan senjata.

Hampir saja mereka ketahuan karena Akio meminta jalan di depan dan hampir menabrak seorang ilmuan yang berpapasan dengan mereka. Namun, gerakan Samudera lebih cepat untuk membuat ilmuan itu pingsan.

Akio tersenyum malu saat sang kapten menatapnya dengan tajam. Samudera mengambil id card milik ilmuan itu, menggeret tubuh sang ilmuan dan menyembunyikannya di ruangan lain yang tepat di belakang Akio.

Keduanya terus berjalan, sesekali mereka membuat pingsan beberapa penjaga hingga mereka tiba di sebuah laboratorium utama. Karena kondisi yang begitu pagi, ditambah hari ini adalah pemeriksaan para tim medis. Semua ilmuan dan tim medis berada di ruangan medis, karena itulah Valerie serta Qian ditugaskan untuk melakukan misi itu.

[✓] Genius Dangerous 2025 : Epsilon Academy SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang