❛❛Gue sama Samudera itu sahabatan, kata gue gitu, gak tau kata si elpiji.❞—Utara Julio Alexander
"Apa?" Utara berdesis kesal. Sedari tadi dia terus berbicara dengan Samudera mengenai sebuah fakta yang baru saja dia dapatkan dari Jordan—teman sekolah mereka dulu. Namun, Samudera hanya tetap diam di kursinya sembari melihat-lihat tablet PC di yang dipegang pemuda itu.
"Sam, lo dengerin gue gak, sih?! Pundung gue nih, ya!" kata Utara lagi. Namun, seolah tak memperdulikan atau mungkin tak menganggap adanya makhluk seperti Utara, Samudera tetap tak menggubris. Memang benar, jika hanya berdua, mereka menggunakan bahasa negara asal mereka. Hal itu membuat Utara bisa bebas berbicara seenaknya.
Dengan kesal, Utara berjalan ke arah Samudera dan menarik kursi pemuda itu hingga tubuh keduanya saling berhadapan.
"Sayang, gue pundung, nih! Lo, kok diem aja, sih?!" tanyanya kesal. Namun, Samudera hanya mendorong wajah Utara ke belakang dengan tangan kanannya.
"Bisa diem gak?" tanya Samudera balik sembari memandang jijik. Utara merengut, lalu mengambil duduk di kursi di seberang meja kerja Samudera.
"Sayang...," panggil Utara lagi
"Iya sayang," jawab Samudera sembari tersenyum pada Utara.
Sangking kagetnya mendengar jawaban Samudera, Utara sampai kejengkang jatuh dari kursi. Mulutnya terbuka lebar sembari menyilangkan tangannya di depan dada.
"Anjir Sam! Lo homo!" teriak Utara histeris.
Samudera mendatarkan wajahnya, lalu memukul meja kerjanya.
"ANYINK!" umpatnya tak habis pikir.
Utara yang awalnya histeris kini tertawa melihat Samudera yang begitu emosi atas drama yang dia buat. Pemuda itu bangkit dan duduk kembali di kursi.
"Sekali lagi, deh. Gue mau ngasih informasi kalau Jordan dan yang lainnya balik ke AHS karena permintaan Pak Arya. Dan mereka bilang kalau Wolf Hells ga pernah bubar," kata Utara mengulanginya lagi. Kakinya dia silangkan, lalu menumpuh kepalanya menggunakan kedua tangan. Sorotnya menatap tepat pada Samudera.
"Gue udah tau." Tepat setelah Samudera membalas perkataannya, Utara langsung menggebrak meja, mulutnya terbuka lebar, matanya menelisik raut wajah Samudera yang begitu tenang ketika mengatakan hal itu.
"ANYINK! Kenapa lo gak kasih tahu gue?! Ya Allah, Sam! Gue ini siapa lo? Gue temen lo, tega banget lo kagak ngasih tahu gue. Hati dedek tersakiti, Mas :(," ujar Utara merasa tersakiti. Pemuda itu mendudukkan tubuhnya kembali sembari memegangi dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Genius Dangerous 2025 : Epsilon Academy School
Misterio / SuspensoPanduan baca bisa cek akun ini! Utara : "Nikmati hidup dengan tidur, Bro!" Samudera : "Nyawa lo dalam bahaya goblok!" Setelah satu tahun kelulusan mereka, PBB mengeluarkan sebuah peraturan aneh. Di mana, setiap Negara harus mengirimkan 2 orang perw...