24. Save Us

778 105 16
                                    

⁠❛❛Atas dasar apa manusia takut dengan manusia?❞—Samudera Narendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⁠❛❛Atas dasar apa manusia takut dengan manusia?❞—Samudera Narendra

*Full narasi🙌

Di dalam ruangan yang sama, masih dalam posisi yang sama. Utara tak lagi memperdulikan bagaimana Naufal masih hidup. Yang dia pikirkan saat ini adalah jika dia tak boleh melakukan kesalahan yang sama. Waktu dulu, setelah kehilangan mereka, dirinya mencoba mengembalikan dan mengubah takdir tanpa melihat ke depan sehingga dia tak mengetahui masa depannya. Dan sekarang dia sadar, jika pada saat itu dia tak kembali dan menerima jalan takdirnya, mungkin dia akan bertemu dengan Naufal dalam versi yang berbeda.

Lain halnya dengan Samudera, pemuda itu hanya dalam diam saat membantu Naufal untuk bangkit. Pikirannya melayang jauh mengingat bagaimana saat itu dia menghabisi AI Naufal. Dia masih ingat saat itu dia rela mencopot rantai motor milik Atlas untuk menghabisi si AI.

Mencoba mengusir pikiran di luar server dan menggelengkan kepala. Samudera beralih menatap direktur begitu tajam, sekarang dia mengerti kenapa direktur menyebut mereka sebagai barang 'berharga'.

"Bagaimana direktur? Barang berharga milikmu kini sedang melakukan pemberontakan." Ujaran pertanyaan yang diajukan Samudera membuat direktur tersenyum miring. Sudah dia duga, lulusan AHS tidak bisa ditandingi dalam hal kepekaan dan teka-teki seperti ini.

"Menurutmu sendiri bagaimana kapten? Kau ingin melakukan kudeta terhadap academy militer khusus bentukan PBB? Apa kau sanggup menerima konsekuensi atas tindakanmu?" Mendengar pertanyaan itu, bukan Samudera yang merasa emosi, melainkan kapten Tiger team yang terbakar amarah

"Apa kau pikir kami peduli?! FUCKING SHIT! Kau menjadikan kami bahan uji cobamu dalam mengeksplor proyek eksperimen H-8 dan S-7. Selamat! Ini adalah hasil dari buah ketekunanmu!" Teriakan amarah disertai kekehan miris itu dia keluarkan. Selama ini dia berusaha untuk menjadi yang terbaik di antara yang terbaik, tapi ternyata semua itu dipatahkan begitu saja.

Bukannya ketakutan, pria yang menjabat sebagai direktur EAS itu malah tertawa. Kemudian berjalan mundur secara perlahan. Melihat hal janggal tersebut, Utara dan 4 kapten lainnya memposisikan senjata mereka dalam mode siaga. Sedangkan Samudera dan Qian sudah pergi dari sana membawa Valerie dan Naufal agar tidak terluka lebih banyak lagi.

"Kalian mengatakan jika aku sudah memanen buah ketekunanku bukan? Baiklah, sepertinya aku harus melihatnya sendiri secara langsung." Tepat setelah direktur mengucapkan kalimat itu. Dua buah tabung raksasa muncul dari permukaan lantai di belakangnya. Tabung tersebut terbuka. Asap putih secara perlahan merambat keluar hingga menampilkan dua sosok yang tak pernah mereka bayangkan.

 Asap putih secara perlahan merambat keluar hingga menampilkan dua sosok yang tak pernah mereka bayangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Genius Dangerous 2025 : Epsilon Academy SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang