Akhirnya tibalah hari dimana semua orang terutama umat muslim merayakan hari raya setelah sebulan puasa. Mereka saling salam-salaman dan mengucapkan selamat hari raya serta permohonan maaf atas segala kesalahan yang dibuat sebelumnya.
"Taun ini lebaran tanpa kalian dan juga rasa percaya diri ku", batin Joshua sambil menatap foto dirinya bersama ke enam kakaknya yang terpajang di dinding.
"Joshua, ada yang nyariin kamu tuh di depan", tutur Jamal yang baru saja dari luar.
Joshua yang sedang berkumpul dengan teman-temannya lalu beranjak menuju keluar rumah. Joshua melihat seorang gadis cantik dengan baju gamis warna putih bersih seperti kulitnya serta senyuman manisnya membuat Joshua terpana.
"Jo..Joshua!", panggilnya membuat Joshua tersadar dari lamunannya.
"Selamat hari raya idul Fitri mohon maaf lahir dan batin yah, oh ya ini aku buatkan kue semoga suka ya", ucapnya.
"Selamat hari raya idul Fitri juga suci, terimakasih untuk kue nya. Ayo masuk", ajak Joshua.
Keduanya masuk menuju ruang tamu, disana sudah ada Jaiden, Hanif, Yana, Farhan dan Lukas. Joshua duduk lalu mengisyaratkan suci untuk duduk di sampingnya.
"Suci, kenalin mereka teman-temannya Joshua. Kalian kenalin ini suci Anastasya panggil saja suci", kata Joshua lalu memperkenalkan suci pada teman-temannya.
"Hai suci", sapa mereka kecuali Yana.
"Hai juga semua,salam kenal yah", sahut suci ramah.
Raut wajah Yana sudah sangat tidak bersahabat. Menatap tidak suka pada suci membuat seseorang menyadari hal itu.
"Oh ya,ini ada kue dari suci,ayo cobain", ucap Joshua.
"Gua mau satu", seru Hanif.
"Eumm enak banget bangsat!"
Plak
"AW!", pekik Hanif.
"Lu baru juga mohon ampun sama tuhan malah ngomong kasar lagi", celetuk Farhan.
"Yeh maaf gue khilaf bang", ketus Hanif.
Yang lainnya pun hanya tertawa melihat tingkah Hanif. Mata Yana melihat ke arah Joshua yang tengah berbincang dengan suci. Yana akui suci perempuan cantik namun dari segi penampilan suci, Yana ragu kalau dia itu anak baik-baik.
"Suci, habis ini Jo mau bicara sesuatu tapi ngga disini", ucap Joshua.
"Mau ngomong apa emangnya sih Jo, disini juga gapapa kan", sahut suci.
"Ini hanya rahasia kita", ucap Joshua serius.
"Baiklah", pasrah suci.
…ᘛ⁐̤ᕐᐷ
Joshua dan suci terhenti di suatu tempat yang menurut suci ia sangat mengenali tempat itu. Pemakaman umum.
"Suci kamu gapapa kan temani Joshua kesini?", tanya Joshua lalu di jawab oleh suci dengan sebuah anggukkan kepala.
"Disini adalah tempat istirahat ke delapan orang yang Joshua sayangi. Bisa suci lihat di ujung sana, adalah makam ayah dan bunda Joshua. Lalu makam yang belum lama ini, adalah makam ke enam kakak Joshua suci", jelas Joshua.
"Joshua ditinggal sendirian suci, mereka pergi tanpa pamit sama Joshua. Semuanya karena Joshua, aku pembawa sial", lanjutnya membuat suci menatap Joshua sendu.
"Ngga Jo, kamu anak baik. Itu cuma memang sudah takdir dari tuhan. Jangan merasa kamu yang salah", ucap suci.
"Jika Joshua ngga salah, kenapa mereka pergi meninggalkan Joshua disini sendirian?", tanya Joshua dengan mata berlinang air mata.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta Terakhir Ku
Fiksi Remaja"Abang kalo kita pisah nantinya, jangan lupa dengan adik kecil mu ini yah", kata si bungsu Joshua Adi Dirgantara anak terakhir yang paling banyak diam dan cerita yang ia sembunyikan dari ke enam kakak laki-lakinya. "Abang nyium bau gosong ga?" "Aban...