Di pagi hari yang cerah ini Joshua, Jaiden dan Hanif sedang menjalani hukumannya karena telat masuk dan tak mengikuti upacara. Mereka bertiga di hukum untuk membersihkan toilet murid laki-laki.
"Ah capek, mama mau pulang aja kalo gini deh", keluh Hanif.
"Ngeluh mulu lu hidupnya, lihat Jo. Dia ga ngeluh tuh kek lu, udah sih nikmatin aja hukuman nya. Ini juga gara-gara lo yang kehabisan bensin anjir", kesal Jaiden.
"Yeh gua juga kaga tau den kalo tuh bensin abis ya!", sewot Hanif.
"Udah", suara berat itu membuat Jaiden dan Hanif kaget langsung menoleh ke arah sumber suara.
"Jo..."
"Ayo selesaikan ini biar kita bisa ikut pelajaran", penuturan Joshua membuat kedua temannya itu langsung nurut dan menyelesaikan hukumannya dengan tenang.
"Anjir serem juga suara Jo", batin Jaiden.
…ᘛ⁐̤ᕐᐷ
"Jo pulang sama siapa?", tanya Jaiden.
"Sama-"
"Sama gua", selanya membuat Joshua dan Jaiden kaget.
"Pulang Jo, Abang yang lain pada nungguin di rumah", ajaknya.
"Iya bang Candra, den nif duluan yah,dah", pamit Joshua lalu mengikuti langkah Candra dari belakang.
"Abangnya jutek amat dah", komentar Hanif.
"Hus ga boleh gitu,abang lo juga begitu njir", ucap Jaiden sinis.
"Kek pernah ketemu abang gua aja Lo den", cibir Hanif.
"Namanya Baskara Restu Alanta kan", sahut Jaiden.
"ANJIR KOK LO BISA TAU SIH?!", pekik Hanif.
"Liat di pengikut ig lu kemaren", celetuk Jaiden.
"Tunggu-tunggu, jadi ini lu diam-diam nge stalk ig gua yak?! Ah cie lu suka ya sama gua", goda Hanif.
"Najis banget! Tau ah mending gua pulang, BYE!", seru Jaiden.
"Lah gua ditinggal nih? Gapapa sih daripada di tinggal sama pacar kan ga lucu huhu", monolog Hanif.
…ᘛ⁐̤ᕐᐷ
Sampainya di rumah, Candra dan Joshua di sambut oleh ke tiga kakaknya. Jordani, Haekal dan juga Nathan tengah menatap Joshua dengan datar. Joshua menatap ketiganya bingung. Ada apa ini? pikirnya.
"Bang, Candra ke kamar dulu ya", pamit Candra di balas dengan anggukan dari ketiganya.
Kini tinggal Joshua yang masih berdiri menunduk di hadapan ketiga kakaknya.
Sret
Di tariknya Joshua oleh Nathan menuju belakang rumah yang terdapat kolam renang yang tidak terlalu besar. Jordani dan Haekal mengikuti dari belakang.
Joshua terkejut melihat ada dua orang lagi yang sangat ia kenal. Rasa takut mulai menghantui dirinya.
"Candra mana?", tanyanya pada Nathan.
"Di kamar nanti juga turun dia", balas Nathan.
"Duduk", satu kata yang membuat Joshua tersentak kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta Terakhir Ku
Ficção Adolescente"Abang kalo kita pisah nantinya, jangan lupa dengan adik kecil mu ini yah", kata si bungsu Joshua Adi Dirgantara anak terakhir yang paling banyak diam dan cerita yang ia sembunyikan dari ke enam kakak laki-lakinya. "Abang nyium bau gosong ga?" "Aban...