5

1.1K 66 638
                                    

Sekali lagi THANKS TO my setefitutut yang kalau habis dimintain ide langsung sekalian n
Ngingetin 'malam ini up yaaa' 😭

Special thanks juga buat Fitrillya yang kemaren hampir ngambek karena nggak di mention 😶😶 makasih buat komen per paragrafnya Liiiii 🧡🧡🧡

Oh sekalian yang ngerasa owner akun X nya martabakcake, anisyaard,mumkurumich
thank you selalu nemenin saya dengan komen randomnya di X 🤏🤏

**********

"Sorry, Sher. Aku terpaksa ngelakuin ini karena..."

"Dam, ada pulpen nggak?" Sherina memotong ucapan pria itu seraya bergerak menuju meja kerja Sadam.

"Sher, kamu ngapain?" Sadam buru-buru menghampiri ketika dia melihat gadis itu menuliskan sesuatu disana. Tapi Sherina lebih dulu menjauhkan kertas tersebut sambil menggunakan telunjuknya memperingatkan Sadam untuk berhenti. Gadis itu lantas kembali asyik menulis di kertas perjanjian itu.

Setelah beberapa saat berlalu, Sherina berdiri dari duduknya sambil membaca lagi isi kertas itu termasuk yang baru saja dia tuliskan. "Udah nih." Sherina tersenyum puas ketika menyerahkan kertas itu pada Sadam.

5. Setiap hari Sabtu, pihak pertama harus sudah ada di rumah untuk sarapan bareng. Balik ke Jakarta Hari minggu malam setelah dinner atau senin pagi setelah sarapan.

6. Pihak pertama harus pulang ke Bandung minimal seminggu 3 kali diluar weekend.

7. Weekend harus ngajak pihak kedua jalan-jalan.

"Sher." Sadam menatap kertas ditangannya dan Sherina bergantian. "Ini apa-apaan sih? Kok syaratnya jadi kayak syarat ngedate gini?"

"Dam, kamu mau setahun tanpa gangguan berarti kan?" Sherina mencoba berpendapat. "Kalau iya ya berarti jangan bikin mami papi curiga donk. Nggak mungkin kan selama setahun itu kita kayak orang asing terus? Minimal kalau di depan mami sama papi ya kita harus kayak suami istri beneran donk."

Sadam sekali lagi membaca tulisan tangan tersebut.

"Yaa anggep aja jalan-jalan tiap weekend tuh semacam bayaran aku karena udah mau pura-pura jadi menantunya orang tua kamu."

**********

6 bulan sebenarnya bukanlah waktu yang cukup untuk menyiapkan pernikahan. Apalagi pernikahan dari pewaris tunggal sebuah perkebunan besar. Setelah perdebatan cukup alot antara Sadam dan orang tuanya, akhirnya mereka sepakat untuk mengadakan intimate wedding saja. Tapi orang tua Sadam itu terlalu bersemangat. Bahkan hari itu saja, saat kurang dari 4 bulan sebelum acara, mereka sudah menjadwalkan untuk fitting terakhir baju pengantin dan sejenisnya.

Dan hari ini, saat hari yang ditunggu itu tiba, Bu Ardiwilaga tampak menarik masuk anak kesayangannya yang sedang sibuk menyambut beberapa tamu yang sudah mulai berdatangan.

"Mii, kan nanti juga ketemu di depan." Sadam tampak enggan walaupun dia tidak menolak sama sekali saat maminya membawanya ke kamar Sherina.

Bu Ardiwilaga berhenti lalu berbalik sambil menatap galak. Membuat nyali Sadam sedikit menciut."Ini tuh buat kepentingan dokumentasi."

Sadam menghela nafas."Dokumentasi apa lagi sih mii? Kan udah banyak foto prewed nya?"

"Ya beda donk, Yang" Perempuan paruh baya itu kembali membawa putranya menuju kamar Sherina. "Ini tuuh buat video kamu pas pesbuk."

"Hah? Pesbuk?" Sadam mengernyit bingung.

"Itu loh, Yang. Video reaksi mempelai pria pas liatin calon istrinya."

FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang