10

1.1K 60 1K
                                    

Dear readers,
PLEASE BE WISE !!! Emosi boleeh tapi tolong dijaga ketikan komennya yaaa ☺️

=========================================================


"Apa? Kalian belum ngelakuinnya lagi sejak terakhir kali di Jogja??"

Sherina terlihat panik ketika dia memberi isyarat teman barunya itu supaya menurunkan volume suaranya. Ya Tuhan, tidak bisakah perempuan di depannya ini sedikit lebih tenang dalam menanggapi ceritanya? Aline bersikap seolah apa yang baru saja disampaikan Sherina adalah suatu hal yang aneh dan mustahil.

Atau mungkin memang ini hal yang aneh? Saat seorang suami sama sekali tidak berinisiatif untuk menyentuh istrinya lagi setelah malam pertama mereka?

"Jangan kenceng-kenceng ngomongnya, Aline!" Sherina berbisik gemas sambil menatap sekitar. Untung saja tempat makan siang mereka kali ini tidak begitu ramai. Tapi tetap saja suara perempuan itu membuat beberapa orang yang kebetulan ada disana menatap mereka tak suka.

"Sher, serius kalian belum having sex sejaak." Aline tampak berpikir sejenak. "3 hari yang lalu?"

"Aline bahasanya ih. Ada anaknya disini juga." Wajah Sherina tampak menahan malu ketika dia melirik Abi, seolah balita itu memahami apa yang sedang dibicarakan orang dewasa didekatnya. Nyatanya bocah tampan itu justru sedang sibuk dengan sebutir telur rebus yang dibawakan Aline dari rumah.

"Dasar perawan puritan." Batin Aline memutar bola matanya jengah. Bagaimana mungkin Sherina masih memikirkan norma dan pemilihan kata di saat topik bicara mereka adalah hal yang seharusnya tabu untuk dibicarakan.

"Ya teruus? Sher, dimana-mana yang namanya laki-laki kalau udah pernah ngerasain begituan pasti minta lagi. Minimal sehari sekali minta jatahnya. Nah ini? Pantesan hari libur begini malah lembur. Sher, Sadam laki-laki normal nggak sih sebenernya?"

"Ya pasti normal lah." Perempuan itu kemudian menggerutu pelan. "Kalau nggak normal nggak mungkin sampai tiga kali."

Aline terbahak mendengarnya. "Tuh kan. Berarti pas udah di rumah harusnya malah lebih sering dong. Apalagi kalian cuman berdua di apartemen segede itu. Harusnya kalian tuh udah christening every available surface. Minimal dapur laah. Udah?"

Walaupun tak sanggup membayangkannya Sherina tetap saja menggeleng menjawab pertanyaan itu.

"Atau jangan-jangan Sadam malu mau mintanya?"

"Maksudnya?"

"Gini, kalian kan udah bersahabat lebih dari 20 tahun nih, terus tiba-tiba nikah. Aneh kan pastinya? Buktinya kalian baru ngelakuin hubungan fisik suami istri setelah 4 bulan nikah kan? Itu pasti karena kalian ngerasa canggung sama perubahan status hubungan ini kan?"

Oh kalau saja Aline tahu penyebab lainnya.

"Nah pas di Jogja kemarin mungkin karena suasananya mendukung juga makanya akhirnya pecah telor kan tuh." Kata Aline melirik putranya, memastikan bahwa Abi masih sibuk dengan snack nya. "Nah sekarang pas udah di Jakarta dia mau minta lagi malu karena dia ngerasa nggak enak aja."

"Nggak enak gimana?"

Aline mengedikkan bahunya. "Mungkin dia nahan diri karena takut bikin istrinya nggak nyaman? Jadii dia nunggu kamu yang inisiatif duluan."

FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang