2

1K 74 130
                                    

Jadi siapa cewek apes itu?

Sadam tersenyum ketika dia mengingat lagi candaan Sherina. Gadis itu sempat terdiam beberapa saat sebelum memaksa Sadam untuk menceritakan tentang gadis cantik itu. Namanya Asha, Asha Zanitha. Seperti namanya, gadis itu begitu cantik dan lembut. Mungkin dia adalah gadis tercantik yang pernah ada di hidup Sadam. Tentu saja Sadam menganggapnya begitu karena dia sedang jatuh cinta.

Mereka bertemu ketika Sadam sedang kebingungan mencari hadiah ulang tahun untuk maminya. Di toko bunga. Milik Asha. Kenapa harus toko bunga? Oh tentu saja karena Bu Ardiwilaga sudah punya semuanya. Sadam hanya ingin memberi hadiah yang berkesan untuk maminya saat itu. Tapi sekali lagi dia cukup bodoh untuk pergi ke toko bunga itu sendirian tanpa tahu apa yang dia cari. Dan Asha membantunya.

Sebut saja itu cinta pandangan pertama. Karena Sadam benar-benar terpesona dengan betapa cantiknya perempuan itu. Berada diantara bunga-bunga cantik tapi tetap dialah yang tercantik. Ya Tuhan, jangan sampai Sherina mendengarnya atau gadis itu akan menjadikan hal tersebut sebagai lelucon seumur hidup.

Pria itu tersadar dari lamunannya ketika dia melihat kekasihnya tersenyum kearahnya dari dalam tokonya. Membuat Sadam ikut tersenyum sambil melangkah masuk ke dalam.
"Tumben nggak ngabarin kalau mau kesini?" Asha menyapa kekasihnya itu setelah pelanggan barusan keluar.

"Sejak kapan aku perlu bikin janji kalau kangen pacar sendiri?" Goda Sadam membuat perempuan itu tertawa kecil. "Yang, makan siang bareng yuk? Laper nih."

Asha menatap jam dinding sebentar. "15 menit lagi yah? Nungguin anak-anak selesai istirahat dulu." Katanya mengacu pada 2 orang karyawannya yang bertugas hari ini.

Sadam berpura-pura berpikir sejenak sebelum tersenyum mengiyakan. Pria itu lantas menatap sekelilingnya sampai matanya jatuh pada sebuah rangkaian bunga yang indah di display yang terletak di dekat pintu masuk.

 Pria itu lantas menatap sekelilingnya sampai matanya jatuh pada sebuah rangkaian bunga yang indah di display yang terletak di dekat pintu masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pira itu meraih rangkaian buang tersebut. "Sayang, ini pesenan orang bukan?"

"Bukan." Asha memastikan setelah memastikan tidak ada tag khusus disana. "Mau dikasih kartu nggak?" Katanya membawa bouquet bunga itu ke meja kasir.

"Boleh aku tulis sendiri?" Sadam terlihat senang ketika dia mengikuti kekasihnya itu.

Asha tersenyum menyerahkan pulpen dan sebuah kartu mungil yang cantik. "Buat siapa sih? Sampai mau ditulis sendiri?" Gadis itu menyilangkan kedua tangannya diatas meja mencoba membaca apa yang ditulis kekasihnya disana.

So happy you're back among us
Welcome home, Sher
Yours,
Yayang

"Sher?" Gadis itu mengernyit. Ada rasa yang tak bisa dia jelaskan saat membaca nama itu.

FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang