DREAM

1.5K 91 1
                                    

"Kak Taerae, kenapa kau selalu sibuk akhir-akhir ini?"

Aku menjilat es krim di tanganku sebelum menjawab pertanyaan pria yang lebih muda dua tahun dariku.

"Kemari." Aku menyuruhnya mendekat, "Jangan bilang pada siapapun ya. Sebenarnya aku adalah seorang trainee." Bisikku sedikit sombong.

"Wah.. kakak akan jadi idol? Tapi kenapa kau tidak bilang padaku, apa pertemanan kita tidak berarti apa-apa bagimu?" Dia melipat tangannya dengan kesal.

Ah, dia merajuk. Aku terkekeh kecil sambil mengacak rambutnya.

"Aku ingin memberimu suprise, kau adalah orang pertama yang aku beri tau, setelah orang tuaku pastinya." Ucapku berusaha membujuknya.

"Oke, kali ini aku maafkan tapi kakak harus berjanji untuk tidak melakukannya lagi," Dia menyodorkan jari kelingkingnya, aku melakukan hal yang sama dan jari kami saling bertaut.

Pria itu tersenyum menggemaskan.

"Tapi sejak kapan kakak bercita-cita menjadi idol?"

"Hmm.. sejak aku berumur 10 tahun, Aku suka bernyanyi dan menari, orang tuaku juga mendukungku jadi aku akan melakukan yang terbaik."

"Kakak sangat keren, aku juga ingin memiliki mimpi..."

"Hahaha.. terima kasih. Semua orang pasti punya mimpi dan kau juga begitu Gunwook, mungkin kau belum menyadarinya."

Pujian tulus yang ia katakan padaku dan kata-kata sok bijak yang aku berikan padanya, aku tidak tau itu akan berubah menjadi hal yang paling aku sesali.

Park Gunwook, kenapa kau membuatku membencimu?

=====

"Kak! Kakak Taerae! Bangun! Lihat ini!" Gunwook duduk diatas perutku sambil terus berusaha membangunkan ku.

"Park Gunwook, kau berat. Minggir." Aku berusaha mendorongnya dengan sia-sia, tubuhku masih tidak ingin bangun.

"Kau harus bangun dulu, liat ini." Dia menyodorkan secarik kertas kedepan wajahku.

"Aku lulus audisi di agensi yang sama denganmu!!" Pekik Gunwook tidak sabaran.

Oh, oke... APA?!

Aku segera bangkit, merebut surat itu dan membaca dengan teliti. Dia tidak membual, dia benar-benar lulus audisi di agensi yang sama denganku.

"Kau... sejak kapan kau ingin menjadi idol juga?" Tanyaku tidak percaya.

"Sejak kakak bilang kau adalah seorang trainee dua tahun lalu, sejak saat itu aku sudah memutuskan mimpiku." Ucap Gunwook dengan nada bangga.

"Kau bermimpi untuk menjadi idol juga?" Tanyaku.

Gunwook menggeleng, "Aku bermimpi agar selalu ada disampingmu jadi aku akan terus mengejarmu kemanapun kau pergi. Aku berjanji." Gunwook terlihat sungguh-sungguh dengan kata-katanya.

Aku tidak habis pikir, "Itu bukan mimpi namanya Park Gunwook, kau tidak bisa menjadikan itu sebagai mimpi." Aku kembali menasehatinya.

Gunwook menggelengkan kepala dan bersikeras dengan apa yang ia katakan.

"Oke, terserah. Tapi, agensiku kan sulit ditembus, apalagi kau masuk lewat audisi terbuka. Wah, Park Gunwook, kau benar-benar hebat." Pujiku.

"Aku sudah berlatih keras selama dua bulan ini, aku pikir aku pantas menerimanya. Yang terpenting, kita akan lebih sering bertemu, memikirkannya saja sudah membuatku senang."

Gunwook memelukku.

Saat itu aku turut senang mendengar kabar baik itu, aku tidak tau kalau aku akan sangat membencimu karena hal itu.

LUMINOUS || GunRaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang