"Kak Jiwoong?"
Kedua pria itu serentak menoleh. Percakapan yang tadinya begitu berisik berubah menjadi keheningan total. Keduanya terlihat terkejut dengan kehadiran Taerae. Wajah mereka pucat pasi, seakan-akan tertangkap basah melakukan kejahatan. Hanya Taerae yang terlihat kebingungan di sini.
"Kenapa kau di sini, Kak? Kau kenal Gunwook?" Tanya Taerae memecahkan keterkejutan.
Jiwoong yang pertama kali bersuara, "ah, itu—
"Sialan! Siapa yang menginginkanmu berada di sini?! Cepat kembali ke kamarmu!" potong Gunwook cepat. Ia menarik tangan Taerae dan menyeretnya kembali ke kamar namun Jiwoong tidak membiarkan hal itu terjadi, ia melepas cengkeraman Gunwook pada tangan Taerae dan menarik Taerae ke belakang punggungnya.
"Bangsat! Apa yang kau lakukan?!" Gunwook kembali menarik tangan Taerae namun Jiwoong menahannya.
Ini pertama kali Taerae melihat ekspresi Gunwook yang seperti itu. Dia terlihat begitu ketakutan dan frustrasi, seakan-akan dia melihat dunianya yang akan hancur sebentar lagi.
"Kenapa kau bersikap kasar padanya?!" marah Jiwoong.
Gunwook tidak membalas dan terus berusaha menarik Taerae berada di sisinya.
Taerae begitu bingung, ia tidak mengerti apa yang terjadi. Dia ditarik oleh Gunwook dan Jiwoong dari dua arah yang berlawanan seakan-akan tubuhnya akan dirobek menjadi dua. Otaknya berusaha mencerna percakapan mereka sebelumnya. Semakin ia mencari jawabannya, semakin ia hanya menemukan jawaban-jawaban yang mengerikan, yang tidak ingin ia akui. Hatinya menjadi tidak nyaman dan kepalanya berdenyut kencang.
Bagaimana keduanya saling mengenal? Apa maksud dari perjanjian itu? Kak Jiwoong tahu aku dikurung di sini? Apa ini semua sudah direncanakan?
Pertanyaan terus bermunculan di kepala Taerae. Ia tidak tahan lagi dan bertanya pada Jiwoong, "kak, kau kenal Gunwook?" tanya lirih. Itu adalah pertanyaan bodoh, tentu saja. Mereka berdua berasal dari dunia Entertainment yang sama dan melihat Jiwoong berada di sini saat ini tentu saja jawabannya sudah jelas. Hanya saja bibir Taerae tidak sanggup untuk menanyakan pertanyaan lain karna tidak siap dengan jawaban yang akan ia terima.
"Itu... Aku akan jelaskan semuanya," kata Jiwoong dengan nada lemah.
"Tutup mulutmu! Aku yang akan menjelaskan padanya!" Marah Gunwook.
Emosi Taerae kembali memuncak begitu Gunwook berteriak pada Jiwoong. Ia menepis tangan keduanya dan menunjuk wajah Gunwook penuh emosi, "kau! Kau yang tutup mulut! Aku ingin mendengar penjelasan darinya!" seru Taerae dengan wajah merah padam. Ia merasa begitu dipermainkan sekarang, dan perasaan bodoh itu membuatnya tidak bisa menahan diri.
"Sial!" Umpat Gunwook memukul tembok di belakangnya.
=====
"Jadi... Jadi maksudmu... kau menjual informasiku padanya demi sebuah pemotretan?" Taerae mengusap wajahnya tidak percaya.
Ia melemparkan punggungnya pada sandaran sofa di ruang tamu. Semua ini terlalu tiba-tiba dan kepalanya tidak bisa mencerna dengan baik. Tawa getir keluar dari bibirnya yang tidak tahu haru merespons seperti apa lagi.
"Aku-aku tau aku sangat menjijikkan, tapi waktu itu aku benar-benar tidak punya pilihan lain dan dia menawarkan bantuan dengan syarat itu," seru Jiwoong membela diri.
"Matthew? Bagaimana dengan Matthew? Apa dia mengetahui ini semua?"
"Ti-tidak! Semua ini tidak ada hubungannya dengannya! Akulah yang bertanggung jawab dengan ini semua."
KAMU SEDANG MEMBACA
LUMINOUS || GunRae
Teen FictionAku bertemu lagi dengan orang yang sudah merebut mimpiku dan harus berurusan dengannya agar aku bisa melanjutkan kehidupanku. Namun ada sesuatu yang salah, dulu, dia adalah seseorang yang polos dan baik hati tapi sekarang berubah menjadi psikopat gi...