Warning!!!
⚠17+, rape⚠
sebelum baca ayo pencet bintangnya dulu!
happy reading~
=====
"Bibi~"
"Astaga, Taerae! Kau masih disini? Kupikir kau sudah pergi karna tidak melihatmu duduk di sofa saat aku masuk tadi. Tapi kenapa kau keluar dari kamar itu?"
Aku mengintip dari balik pintu kamar untuk bicara dengan bibi Kim yang sedang menyapu ruang tengah, aku tidak bisa pergi jauh karna tidak punya tongkat. Bibi Kim adalah asisten yang datang ke rumah setiap jam 9 pagi untuk membersihkan rumah dan masak, dia yang selalu menemani pagiku, ia akan pulang ketika pekerjaannya selesai.
"Terjadi begitu saja, sekarang aku harus tidur di sini," jawabku memperbaiki posisi berdiri agar tidak terjatuh.
"Oh, benarkah? Apa kau butuh sesuatu?"
Oh Tuhan terima kasih karna sudah mengirim bibi Kim untukku.
"Itu, bisakah kau tolong ambilkan bajuku di atas? Aku ingin mandi tapi pakaianku di atas semua," aku menatapnya penuh harap.
Bibi Kim menggaruk lehernya, "bukannya tidak ingin membantu tapi tuan Park bilang aku tidak boleh membantumu kecuali saat kau terjatuh atau saat kau ingin makan."
"Dasar bajingan!"
"...."
"Oh, astaga! Aku tidak memakimu Bibi," aku mengibaskan tangan panik ketika bibi Kim menatapku terkejut, "aku mengumpat Park Gunwook bajingan itu, bukan kamu."
Bibi Kim tertawa melihat reaksiku. Aku mengelus dada lega, syukurlah dia tidak salah paham. Hanya dia yang aku punya di rumah ini.
"Setidaknya bisakah kau ambilkan pakaian dalamku?" aku mencoba memohon sekali lagi.
"Maaf, aku tidak bisa melakukan itu. Hmm...apa kau ingin aku bertanya pada tuan Park? Dia mungkin mengizinkan jika aku bertanya padanya."
"Tidak, tidak. Jangan pernah bertanya padanya, okey?" bajingan itu mungkin menertawaiku jika dia tau aku minta tolong pada bibi Kim untuk diambilkan celana dalam.
"Kau yakin? Ya sudah kalau begitu."
Aku menghela napas panjang, tidak ada harapan meski aku menangis darah. Bibi Kim, meski dia dekat denganku sejak kaki-ku terluka tetap saja dia sangat menurut pada Gunwook, dia tidak akan pernah melanggar perintah bajingan itu.
"Kalau begitu aku akan kembali kedalam, selamat bekerja~" pamitku.
Aku menutup pintu setelah bibi Kim mengangguk.
Park Gunwook bajingan! Apa dia takut aku minta tolong dibawa pergi dari rumah ini pada bibi Kim? Makanya dia bilang begitu pada bibi!? Dasar bajingan! Aku benar-benar membencinya!
Sekarang apa yang harus aku lakukan? Badanku benar-benar lengket dan ini sangat tidak nyaman.
Uuh... persetanan dengan harga diri! Memangnya aku masih punya itu? Sejak awal aku melangkah masuk ke dalam rumah ini semua orang juga tau aku sudah membuang harga diri itu jauh-jauh. Jika sudah masuk ke dalam selokan, sekalian saja berenang di dalamnya.
Aku melompat kecil menuju lemari besar yang berhadapan langsung dengan ranjang. Sialan Park Gunwook, kapan kau akan memberiku tongkat? Aku mulai muak harus melompat kesana-kemari. Aku membuka lemari besar itu untuk melihat apa yang mungkin bisa aku gunakan. Apa ini? Kebanyakan dari isi lemarinya adalah kemeja, dia bahkan bukan pekerja kantoran. Aku mengambil kaos hitam yang terlihat paling sederhana disana dan sebuah celana training pendek.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUMINOUS || GunRae
Teen FictionAku bertemu lagi dengan orang yang sudah merebut mimpiku dan harus berurusan dengannya agar aku bisa melanjutkan kehidupanku. Namun ada sesuatu yang salah, dulu, dia adalah seseorang yang polos dan baik hati tapi sekarang berubah menjadi psikopat gi...