ayo tekan bintangnya dulu!
happy reading~
=====
Aku meringkuk memeluk tubuhku yang terus gemetaran dibawah selimut. Aku sudah berusaha menahan ekspresi ketakutanku sejak tadi, sekarang aku sendiri dan aku tidak bisa menyembunyikannyan lagi. Ingatan bagaimana perasaan tercekik ketika berusaha menyelamatkan diri di dalam air yang dingin benar-benar membunuhku.
Meski ini bukan pertama kalinya tapi cukup membuatku kehilangan akal. Dulu... aku juga pernah mengalami ini. Ketika aku sudah menyerah dengan segalanya, aku sengaja menenggelamkan diri dalam bath up. Meski kepalaku terus berteriak minta diselamatkan tapi tubuhku tidak bergerak sedikitpun, itu semua terjadi karna pertanyaan simpel 'memangnya apa yang bisa aku lakukan jika aku terus hidup?'. Barulah ketika oksigen terakhir habis aku bergerak keluar dari bath up. Akhirnya aku tidak jadi mati hari itu.
Dan hari ini, aku hampir mati karna pertanyaan itu kembali muncul dalam benakku ketika aku berjuang untuk hidupku, tapi Park Gunwook bajingan itu malah menyelamatkanku ketika aku sudah pasrah dengan kematian.
Sial... aku pikir aku sudah melupakan perasaan tercekik itu. Ternyata semuanya masih terekam jelas dalam ingatanku. Rasanya seperti diseret oleh pusaran air menuju masa lalu kelam.
=====
Setelah kejadian mengerikan itu, semuanya kembali seperti biasa, seakan tidak ada yang pernah terjadi. Baguslah, aku juga tidak ingin mengingat perasaan menakutkan waktu itu.
Agenda rutin dimulai, pagi hari bajingan itu akan menggendongku turun dan aku akan duduk sepanjang hari di sofa hingga malam ketika bajingan itu pulang. Aku sudah memintanya untuk mengambilkan tongkatku atau membelikan yang baru tapi dia selalu beralasan dan itu membuatku kesal. Aksesku terbatas, aku harus melompat kesana-kemari karna tidak punya tongkat dan itu membuat kakiku berdenyut menyakitkan. Orang gila itu, mau sampai kapan dia menyiksaku begini!? Apa dia menghukumku karna tidak menerima permintaan maafnya beberapa hari lalu? Tetap saja, ini keterlaluan!
Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi tapi bajingan itu masih belum pulang, akhir-akhir ini dia memang selalu pulang terlambat tapi hari ini dia saaangat terlambat. Apa dia tidak akan pulang hari ini? Apa aku harus tidur di sini malam ini? Sial, di sini dingin!
Ting!
Akhirnya!
Sial, aku tidak pernah membayangkan aku akan menantikan kepulangannya.
Bajingan itu membuka pintu dengan rusuh dan berlari mendekatiku, aku bisa melihat keringat membasahi pelipisnya. Apa dia berlari saat pulang ke rumah?
"Apa... apa kau sudah menunggu lama?"
Menurutmu? Apa aku harus menjawab pertanyaan receh ini?
Gunwook menghela napas kemudian melempar dirinya di sampingku. Dia menutup wajahnya dengan lengannya.
Aku hanya menatapnya bingung, apa yang salah dengan pria ini?
"Tidak bisa begini," gumamnya.
Bajingan itu menjauhkan lengannya dan menatapku dalam, entah kenapa aku merasakan kemarahan dalam tatapannya. Apa? Kenapa kau marah? Apa salahku?
"Kau... kau tau betapa frustasinya aku?"
Apa?
"Aku tidak bisa fokus pada pekerjaanku karna selalu teringat kau yang duduk di sini menungguku pulang. Ini benar-benar membuatku frustasi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LUMINOUS || GunRae
Fiksi RemajaAku bertemu lagi dengan orang yang sudah merebut mimpiku dan harus berurusan dengannya agar aku bisa melanjutkan kehidupanku. Namun ada sesuatu yang salah, dulu, dia adalah seseorang yang polos dan baik hati tapi sekarang berubah menjadi psikopat gi...