"orang diluar banyak yang bilang kalau jadi anak SMA tuh enak, atau ada juga yang pengen mengulang kembali ke masa SMA. Kalau menurutku sih nggak, sama sekali gaada yang enak. aku benar-benar harus merasakan gaenaknya hidup mulai dari SMA." Ucap batin seorang perempuan berambut pendek sebahu tengah berlari keluar dari kamarnya menuju ke dalam kamar mandi. "Selamat pagi kak Zee." Ucap seorang anak perempuan menyapa perempuan berambut pendek tadi.
"Oh, selamat pagi juga anak manis." Balas Zee mencubit pipi anak perempuan yang menyapanya kemudian segera masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah selesai dari kamar mandi Zee segera masuk ke dalam kamar dan memakai seragam sekolah.Zee yang sudah rapi dengan pakaiannya tersebut keluar kamar dan menuruni tangga. "Anak-anak ayo bangun, sudah jam berapa ini? Kalian tidak sekolah?" Tanya seorang perempuan paruh baya dari arah dapur. "Selamat pagi Bu, aku berangkat dulu yaaa." Ucap Zee kepada perempuan paruh baya itu. Belum sempat ibu paruh baya itu menoleh Zee sudah tidak lagi tampak di ruangan.
"Gawat, aku harus lari lebih cepat!" Ucap Zee berlari dengan terburu-buru mengambil sepeda kayuhnya dan segera meninggalkan rumah besar sekelas mansion yang di depannya tertulis "Panti Asuhan Melati."
Zee membuka pintu kelas dengan terburu-buru kemudian dia duduk di bangku kemudian mengeluarkan beberapa buku tulis dan mulai menulis dengan kedua tangannya di beberapa buku yang dia buka. Tidak lama tiga siswi perempuan yang sepertinya sekelas dengan Zee menendang meja Zee. "Woi, mana PR yang buat hari ini?" Ucap salah satunya dengan mengenakan jaket yang berbulu dan sepatu mahal.
"Ini sudah selesai." Ucap Zee menutup tiga buku dan di serahkan pada salah satu siswi yang lainnya.Begitulah keadaan Zee sepanjang di sekolah, awalnya dia seperti siswi SMA pada umumnya namun seketika berubah ketika dia tidak menuruti apa yang di perintahkan oleh siswi terkenal di sekolah. Mulai dari saat itu hari-hari nya selalu di rundung oleh siswa dan siswi sekelasnya. Bahkan terkadang dirundung juga oleh siswa dan siswi satu sekolah. Sebenarnya dia ingin sekali keluar dari sekolah dan membolos, namun hal itu tidak mungkin dia lakukan mengingat ibu panti yang membiayai pendidikan nya. Para guru tahu dengan jelas apa yang terjadi tapi, mereka memilih diam agar siswi yang terkenal bisa tetap bersekolah dengan nyaman.
Di tempat lain, seseorang pria dengan mengendarai mobil pickup menyetir dengan santai. Kemudian dia membuka smartphone miliknya dan menelepon seseorang. " Halo, 100 batang emas sudah ada di mobilku, tolong segera bukakan gerbang aku sudah di perjalanan."
Tidak lama telepon berbunyi lagi. "Halo, ada apalagi? Ha? Bagaimana bisa? Terus 100 batang emas di mobilku bagaimana? Ah, menyebalkan. Aku mampir ke hotel sajalah. Anak-anak lain baik-baik saja kan? Baguslah kalau begitu." Pria itu melempar smartphone nya ke bangku sebelah.Pria itu memarkirkan mobilnya masuk ke dalam basemen hotel dengan menggunakan kartu akses yang dia punya. Pria itu segera keluar dari mobil pickup miliknya. Ketika keluar dari mobil pickup terlihat sangat tidak matching antara pakaian yang dia kenakan dengan mobil yang di kendarainya.
Pria itu mengenakan pakaian rapi,berbaju puting dengan dasi kupu-kupu hitam, mengenakan jas dan celana hitam. Wajahnya terlihat tegas dengan bekas luka di bagian mulut dan alisnya. "Halo, coba kirim satu anak saja dengan mobil yang sekiranya belum terbakar bawa ke hotel π. Aku butuh itu untuk bertemu klien. Kau berani menyuruhku diam saja? Sementara nanti ada janjian dengan klien. Ha? Kau batalkan? Sembunyi? Satu kalimat lagi keluar darimu membuatku bertanya-tanya gajimu akan kupotong. Baiklah aku masih di basemen parkir hotel. Aku tunggu kalian." Ucap pria itu kesal mematikan smartphone miliknya.
Sekitar dua Jam kemudian beberapa mobil sedan hitam memarkirkan kendaraan menutupi pickup pria tadi. "Wah, Zeeton usahamu mencuri emas milik adik ku sepertinya akan berhenti sampai sini. Karena aku youchu de Mao dan anak buahku akan menghabisi mu hingga tak bersisa." Ucap seorang pria yang keluar dari salah satu sedan hitam.
"Dasar PENGECUT adikmu yang membuat aku mengambil semua emas miliknya itu karena dia berhutang padaku lebih daripada emas yang dia punya. Sekarang kau mau menghalangi aku mendapatkan hak ku? Kau tau tidak? Dengan kau menghancurkan mansionku jumlahnya lebih banyak dan aku tidak mempermasalahkannya. Masalahnya adalah, kau juga menghalangiku bertemu dengan klienku. Berapa harga yang harus kalian bayar ha?" Tanya Zeeton pada de Mao.
"Anak-anak habisi dia." Ucap youchu de Mao, kemudian beberapa laki-laki dengan baju yang acak-acakan keluar dari setiap mobil sedan.
Zeeton hanya butuh lima belas menit untuk mengalahkan mereka semua. "Sekarang minggir dan jangan halangi jalanku, kalau sampai kau lakukan hal yang sama lagi. Entah apa yang akan terjadi pada kalian." Ucap Zeeton menutup mobil pickup miliknya menabrakkan dengan sengaja beberapa mobil sedan yang sudah menepi untuk memberi jalan bagi mobil pickup Zeeton.
Saat keluar dari hotel mobil pickup Zeeton di tembaki oleh salah satu mobil. Zeeton seketika mengemudikan kencang mobilnya. Zeeton kemudian menelepon seseorang dari smartphone miliknya. "Halo kalian dimana? Kenapa lama sekali? Oh, oke aku sudah melihat mobilmu dari sini satu dari kalian hadang mobil di belakang ku, dia mengganggu sekali. Menembaki mobilku juga." Ucap Zeeton menutup teleponnya dan mengemudi semakin cepat. Mobil yang mengejarnya berhasil di hadang oleh anak buah dari Zeeton.
Sepulang sekolah Zee diminta untuk naik ke atas gedung sekolah sebagai hukuman karena lama mengantarkan makanan di jam istirahat. Zee hanya menurut sambil sesenggukan menerima hukuman yang teman-teman sekelasnya berikan. Teman-temannya menertawakan Zee yang menangis dan merekamnya. Setelah puas, mereka pun segera pulang satu persatu. "Ingat, kau baru boleh turun dari sana setelah 15 menit dari kami semua pulang. Awas saja kau turun lebih cepat daripada kami." Ucap anak laki-laki dengan tubuh kekarnya menuruni tangga.
Zee terlintas untuk menjatuhkan dirinya dari atap gedung sekolah. Zee perlahan menjatuhkan tubuhnya. Dia mendengar samar-samar suara teriakan, namun dia tidak mengindahkannya dan.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey badger
FanfictionDISCLAIMER; - hanya cerita fiksi yang keluar dari imajinasi penulis a.k.a ga nyata - foto/gambar yang ada di dalam ini diambil dari sosial media member JKT48, kebanyakan dari sumber orang ketiga. - Jangan dibawa serius/di bawa ke real life. - kalau...