18.

128 4 0
                                    

"oooh... Jadi sepanjang kamp pelatihan tentara kemarin sampai libur sekolah ini kamu full latihan gitu? Di setiap negara juga? Wah... Kayaknya aku harus tiru kamu deh kak Zee." Ucap Fiony menyesap es serut di sendok nya.
Zee pun menanggapinya dengan mengangguk sembari menyuapkan sandwich ke mulutnya.

"Terus setelah ini mau kemana? Apa boleh aku ikut?" Tanya Fiony meletakkan sendoknya.
"Ke jepang, boleh sih itung-itung ada temen juga." Ucap Zee tersenyum.
"Kamu udah pesen tiketnya? Atau mau aku pesenin aja?" Tawar Fiony mengeluarkan smartphone miliknya.
"Eh, gausah repot-repot biar aku aja yang pesenin." Ucap Zee yang juga mengeluarkan smartphone miliknya.

Keduanya pun saling berbincang cukup lama baik itu tentang sekolah maupun pengalaman Fiony saat menjalani kamp pelatihan tentara.
"Oiya di Korea ini kamu nginep nya di mana kak Zee?"
Tanya Fiony penasaran.
"Oh, aku ada di hotel milik ayah angkat ku."
Ucap Zee menjawab pertanyaan Fiony.
"Wah, ayah kamu keren juga yaa... Bisa punya hotel di Korea."
Ucap Fiony kagum.
"Nggak sekeren yang kamu kira sih. Menurutmu apa aku pergi keluar negeri dan belajar beladiri itu karena kemauanku sendiri?"
Tanya Zee pada Fiony.
"Lah, terus karena apa?"
Tanya Fiony penasaran.
"Yaa.. karena ayahku itulah."
Jawab Zee.

Kini setelah keduanya berpisah dari restoran Zee kembali ke hotel milik Zeeton.
"Dasar anak ini... Kamu belajar beladiri itu kan biar kamu tidak lagi di bully." Ucap Zeeton kesal.
"Yaaa...kan emang karena idemu juga." Ucap Zee tidak kalah kesalnya.
"Iya juga sih. Yaudahlah setelah dari jepang kamu bebas deh."
Ucap Zeeton.

Esok harinya Zee kembali bertemu di bandara dengan Fiony. "Aku kira kita bakal telat. Maaf yaa kak Zee. Aku ketiduran."
Ucap Fiony tersenyum.
"Untung ada delay pesawat sampai satu jam Cepio."
Ucap Zee sambil melihat smartphone miliknya. Setelah satu jam menunggu kini Fiony dan Zee sudah duduk di dalam pesawat.

Saat sampai di bandara Jepang keduanya mengurus identitas mereka terlebih dahulu kemudian membeli makanan di dekat bandara.
"Oiya kak Zee rencananya habis ini mau kemana?"
Tanya Fiony menyeruput mie ramen.
"Oh... Aku mau langsung ke sasana karate habis ini. Nih, coba lihat list-nya. Oiya katamu kakek Cepio tinggal disini juga kan?"
Kini giliran Zee yang mengajukan pertanyaan. Fiony yang melihat list sasana beladiri yang Zee maksud membelalakkan matanya.
"Ini mah sasana beladiri punya kakek aku. Gampang kalau gini mah."
Ucap Fiony yang selanjutnya menyeruput mie ramen miliknya.

Sesampainya di depan sasana kakek Fiony keduanya pun masuk dan melihat rupanya ada Freya yang tengah berlatih Karate.
"おじいちゃん、あなたがいなくて寂しいです
kakek, aku merindukanmu"
ucap Fiony memeluk seorang kakek dengan baju karate dan sabuk merahnya.
"ああ、孫娘は大きくなったね、久しぶりに君に会ったよ
aduh aduh cucuku ternyata sudah besar, lama sekali kakek tidak bertemu kamu." Jawab sang kakek.

"Cepio? Zee? Kok bisa?"
Tanya Freya terkejut melihat kedatangan Fiony dan Zee.
"Aku kan cucunya. Oiya kak Zee katanya pengen belajar karate juga lewat kakek ku."
Ucap Fiony menjawab pertanyaan Freya.
"Kak Freya gimana kalau kita tanding ulang?"
Ucap Zee memberikan tawaran sekaligus meletakkan tas ransel di samping kopernya.
"Tahan kak Zee izinkan aku mencoba melawan kak Freya dulu."
Ucap Fiony.

"Hahaha kalian ini aneh-aneh saja mau melawan muridku apa harus sampai berebut begitu?"
Tanya kakek Fiony yang rupanya bisa berbahasa Indonesia.
"Izinkan aku melawannya kek... Akan aku buktikan taekwondo ku sudah berkembang."
Ucap Fiony. Melihat kegigihan Fiony Zee memilih langkah mundur sambil menarik tas dan koper miliknya.

"Hahaha yakin nih bisa kalahin karate?" Tanya Freya tertawa.
"Hahaha yakin bisa nahan taekwondo?"
Balas Fiony tertawa.
Keduanya kini bersiap dengan kuda-kudanya. Fiony segera bergerak ke arah Freya dan menendang bagian pinggul kanan Freya dengan kaki kirinya.

Honey badgerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang