2.

877 17 0
                                    

Zee merasa tubuhnya tidak bisa di gerakkan. "Ah, jadi begini ya rasanya." Ucap Zee. "Apanya yang begini rasanya?" Tiba-tiba suara berat laki-laki mengejutkan Zee. "S..ss..siapa kau?" Tanya Zee.
"Aku? Hahaha kau tanya siapa aku? Aku adalah Zeeton dinosaurus luar angkasa hahaha." Jawab suara berat laki-laki itu.

"Seriusan! yang benerlah dikira anak kecil apa?!" Balas Zee dengan nada kesal.
"Lah, namaku memang Zeeton tapi emang bukan dinosaurus luar angkasa sih." Balas Zeeton.
"Terus kenapa tiba-tiba ada kau disini? Kau bunuh diri juga?" Tanya Zee.

"Gila aja, hidup lagi susah-susahnya mana sempat kepikiran bunuh diri. Aku tadi itu lihat kau mau bunuh diri aku dari bawah berusaha menangkap kau, sayangnya kepalaku jadi pusing dan dengar suara kau barusan." Balas Zeeton.
"Emangnya kenapa kau sampai melompat dari atap gedung tadi?" Lanjut Zeeton bertanya.

"aku tidak bisa mendapatkan apapun yang ku inginkan" Balas Zee sedih.
"Itu karena kau belum pernah mencapai keberhasilan, harusnya kau coba lagi. Bukannya menyerah." Ucap Zeeton.
"aku juga merasa selalu gagal, gagal berteman, gagal membahagiakan ibu panti dan anak-anak panti." Balas Zee kemudian di susul helaan nafas panjang.
"Gagal itu bentuk dari proses perjuanganmu, tidak perduli berapa kali pun kau gagal itu bukan masalah. Ayo bangkit!" Ucap Zeeton bersemangat.

"Apa yang kau katakan?" Tanya Zee dengan nada kesal.
"Jangan menjadi pecundang yang tidak memiliki semangat." Ucap Zeeton menimpali.
"Semangat ya? Aku selalu semangat tapi pada akhirnya aku kembali gagal." Ucap Zee.
"Seyakin apa jika kau sudah berusaha semaksimal mungkin?" Tanya Zeeton meremehkan.

"DIAM!!!" Bentak Zee kesal di remehkan Zeeton.
"KAU YANG DIAM PECUNDANG! orang lemah yang murung setelah mengalami kegagalan sepertinya tidak pantas untuk menyerah." Balas Zeeton yang meninggikan suaranya.
"DIAM!!! aku sudah malas ngomong lagi sama kau." Ucap Zee masih kesal.
"Oh, begitu? Sayangnya aku tidak akan bosan mengatakan hal ini kepada pecundang payah seperti mu. Hahaha." Ucap Zeeton tertawa.

"Kau hanya suara di dalam kepalaku, apa hak yang kau miliki untuk mengatur hidupku?" Tanya Zee yang sudah mereda kemarahannya.
"Yaudah, bangunlah daripada dengerin ocehanku terus." Balas Zeeton.
"Kau juga cepat pergi setelah aku bangun." Ucap Zee.
"Oke, kalau itu maumu." Balas Zeeton.

Saat kedua mata terbuka. "AAAAA.... Apa-apaan ini? Kenapa aku jadi punya tangan lentik gini? Eh, untung otot perutku masih utuh. Lenganku juga mengecil. Lah, kenapa dadaku ini?"
Tanya Zeeton terkejut meraba semua tubuhnya.
"Aaaaaa.... Kenapa badanku jadi gini? Lah? Gaada luka sama sekali. Lah, kok..." Keduanya baru sadar jika mereka berada di tubuh yang sama.

"Bentar, ini aku yang gila apa gimana ya? Tubuh ini punya dua pikiran?" Ucap Zee bingung.
"Jiwa kali Beb, ya masak sih pikiran." Ucap Zeeton dengan nada ngondek.
"Eh, pinjem badannya bentar ya." Lanjut Zeeton.
"Enak aja, main pinjam badan seenaknya." Balas Zee kesal.
"Eh, umpan ikan kau kan tadi bilang gagal, di semangatin malah ngegas, coba bunuh diri pula." Ucap Zeeton kesal.

"Gini deh, kita buat kesepakatan kapan bisa pake ni tubuh, biar yang kayak gini ga kejadian terus. Kau emangnya mau? Dikira orang gangguan jiwa?" Ucap Zeeton.
"Yaudah,ngikut kata orang tua ajadah." Ucap Zee malas.
"Gini aja, kau pegang dah semua kendali tubuh. Aku cuman ngingetin aja. Tapi, buat hari ini doang aku pinjem kendali sepenuhnya. Sisanya terserahmu." Zeeton menimpali ucapan Zee yang sepertinya susah untuk diajak bernegosiasi.
"Oke, setuju." Balas Zee singkat.
Tanpa keduanya sadari sosok pria dengan baju lusuh tersenyum melihatnya.

Zeeton segera menggerakkan tubuh Zee dan berlari menuju Pickup miliknya. Zeeton membuka penutup di belakang pickup. "Gila, emas sebanyak itu. Kau tuh sebenarnya siapa sih? Habis ngerampok ya?" Tanya Zee penasaran.

"Iya, dan sekarang aku perlu menggunakan beberapa emas itu." Ucap Zeeton. Zeeton kemudian memeriksa dashboard pickup nya, uang tunai sejumlah tiga juta dia ambil. Kemudian dia menutup semua mobil pickup miliknya. "Eh, kau ada kartu identitas atau semacamnya gak?" Tanya Zeeton.
"Ada tuh di dalem tas. Oiya hp ku, pasti rusak nih." Ucap Zee sedih.

Honey badgerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang