"udah biarin lepasin aja mereka." Ucap Zee.
"Beneran nih?" Tanya Adel dengan wajah kurang yakin.
"Ini peringatan aja sih buat kalian... Jangan lagi gangguin kak Christy yaaa..." Ucap Fiony meletakkan kedua tangannya di pinggang.
Para perundung itupun mengangguk dan pergi meninggalkan tempat mereka.Pukul 18.00 Zee tiba di rumahnya merebahkan tubuhnya di kasur. "Capek banget astaga." Ucap Zee menghembuskan nafasnya.
"Masih sekolah aja udah capek. Apa kabar kalau udah kerja." Ucap Zeeton.
"Aduh... Bawel banget deh orang tua. Mending kerja daripada seharian belajar di sekolah." Ucap Zee.
"Yakin nih?" Tanya Zeeton ragu dengan ucapan Zee.Zee segera berjalan ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya kemudian mengganti bajunya. "Gimana? Yakin gak? Pilih belajar aja atau kerja? Atau mau dua-duanya?" Tanya Zeeton lagi.
"Asal bukan latihan kayak kemarin aja." Balas Zee duduk di meja belajarnya sambil membaca beberapa buku.
"Yaudah deh ku kasih kerjaan gampang dulu. Pekerjaan pertama itu ngurus kematianku." Ucap Zeeton."Lah? Lu kan gak mati!" Ucap Zee kesal.
"Masa gua kudu gantian badan terus sama lu? Kalau ketemu klien gimana? Masa kudu nipu mereka terus? Gak mungkin kan? Mending gua mati terus lu backup dah kerjaan gua." Ucap Zeeton.
"Ah, kalau gini mah mending belajar aja." Ucap Zee membalik halaman buku.
"Gua gampar juga lu kalau gua punya tangan. Tadi bilang mending kerja sekarang bilang mending sekolah." Ucap Zeeton sedikit kesal."Hehehe yaudah deh... Aku nurut aja. Oh, atau gini aja. Lu gua pinjemin nih badan buat urus semuanya." Ucap Zee.
"Bagus juga tuh usulannya. Emang anak pinter." Ucap Zeeton setuju dengan ide Zee.Keesokan paginya Zeeton mengambil alih tubuh Zee. Pertama dia mengambil ATM miliknya dan pergi ke rumah sakit yang mengadakan kremasi. Disana Zee membeli abu kremasi milik orang yang tidak diketahui dimana keluarganya. Zee kemudian menelepon bawahan Zeeton. Banyak bawahan Zeeton yang masih tidak percaya dengan ucapan Zee. Namun setelah Zee mengirimkan gambar sebuah guci keramik berisikan abu kremasi jenazah, para bawahan Zeeton segera bergegas ke rumah sakit yang sudah Zee siapkan untuk mengadakan upacara kematian Zeeton.
Upacara kematian Zeeton pun kini di mulai. Zee menunjukkan surat warisan yang Zeeton tulis. Para bawahan pun paham dengan isi surat warisan yang Zeeton tulis. Mereka menangis tersedu-sedu membacanya.
Para bawahan dari Zeeton yang berada dari luar negeri segera mengirim perwakilannya untuk hadir di upacara kematian Zeeton.
Satu hari berlalu dari upacara kematian Zeeton. Kini Zee sendiri yang menguasai tubuhnya. Zee menerima tamu yang menghadiri upacara kematian Zeeton dengan menggunakan jas hitam dengan baju yang hitam juga serta bawahan hitam. Banyak pewarta yang kemudian berbondong-bondong datang ke rumah sakit tempat upacara kematian Zeeton diadakan.Zee meminta para bawahan Zeeton untuk menahan para wartawan agar tidak sampai masuk ke dalam rumah sakit dan mengganggu pasien rumah sakit. Bawahan Zeeton kini sudah menjadi bawahan Zee jadi, mereka kini mematuhi segala perintah Zee. Saat Zee sedang menyiapkan makanan untuk menyambut tamu yang datang ke upacara kematian Zeeton, Zee terkejut rupanya kakek Fiony mengajak Fiony untuk hadir di upacara kematian Zeeton. Fiony pun tidak kalah terkejutnya melihat Zee yang rupanya keluarga satu-satunya Zeeton.
"Aduh... Kasihannya anak Zeeton. Umurmu pasti tidak jauh berbeda dari cucuku ini...kami dari keluarga Algeria turut berduka cita atas kematian Zeeton." Ucap kakek Fiony.
"Saya putri Zeeton berterimakasih pada kakek karena sudah menyempatkan hadir." Ucap Zee menundukkan kepalanya.
"Yang sabar yaaa... Kak Zee." Ucap Fiony memeluk tubuh Zee erat.
Setelah keduanya pergi Zee kembali di kejutkan dengan hadirnya Shani, Feni, dan Gracia."Ci Shani? Ci gre? Kak Feni?" Tanya Zee tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
Shani memeluk erat Zee bersamaan dengan Gracia dan Feni.
"Pasti berat ya... Menjadi anak dari Zeeton. Jika kau butuh bantuan apapun. Kau bisa mampir ke perusahaan milik keluarga Natio ataupun perusahaan milik keluarga Harlan. Kami siap membantumu." Ucap Shani.
"Makasih banyak Ci sudah datang. Kedatangan kalian sudah lebih dari cukup untuk membantuku." Ucap Zee menundukkan badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey badger
FanfictionDISCLAIMER; - hanya cerita fiksi yang keluar dari imajinasi penulis a.k.a ga nyata - foto/gambar yang ada di dalam ini diambil dari sosial media member JKT48, kebanyakan dari sumber orang ketiga. - Jangan dibawa serius/di bawa ke real life. - kalau...