24.

223 1 0
                                    

Di tempat lain pada malam yang sama, Lulu yang kelelahan setelah dari pekerjaannya pulang menuju apartemennya. Dia melihat pesan dari Adel yang mengatakan kalau Adel sudah berada di dalam apartemen miliknya.

Sesampainya di lobby Lulu yang ingin segera menemui Adel segera menekan tombol di lift.
Saat itu posisi lift berada di basement tiga dan harus menunggu beberapa saat untuk liftnya sampai di lobby. Sementara itu letak apartemen miliknya berada di lantai 16.

Tidak lama kemudian lift yang dinanti telah tiba Lulu segera masuk ke dalam lift itu ketika menaiki lift Lulu merasakan hawa di lift itu dingin sekali.
Lulu sama sekali tidak menghiraukan hawa dingin yang dia rasakan. Dia segera menekan tombol lantai 16. Karena apartemen miliknya berada di lantai 16.

Lift yang dipakai itu perlahan mulai naik satu persatu. Tiba-tiba lift tersebut berhenti di lantai lima. Ketika di lantai lima pintu lift segera terbuka. Karena kelelahan Lulu yang matanya agak berat sedikit menggeser badannya agar bisa berbagi dengan orang yang akan masuk kedalam lift.

Akan tetapi ketika Lulu melihat di sekeliling sama sekali tidak ada orang di sekitarnya.
Lulu pun berusaha berfikir rasional dengan menganggap sudah biasa. Terkadang ada orang yang sudah menekan tombol lift karena terlalu lama maka dari itu dia memilih untuk naik tangga.

Kembali lagi Lulu menutup pintu lift. Segera Lift kembali menutup dan naik lagi. Ketika di lantai enam lift berhenti. Sama seperti kejadian dengan di lantai lima sama sekali tidak terjadi apa-apa.
Lulu yang ingin cepat pulang sudah mulai kesal dengan situasi yang dia alami saat ini.

Karena dia mengira bahwa ini adalah ulah atau kelakuan jahil dari anak kecil. Lulu masih berusaha bersabar dengan memahami bahwa masih anak-anak jadi tidak apalah. Maka dari itu dia meredakan sedikit emosinya.
Ketika di lantai tujuh liftnya kembali berhenti. Pintu lift terbuka dan tidak ada siapa-siapa lagi disana. Lulu yang kesal melihat ke sekeliling "jangan bermain-main ini orang mau pulang kenapa di ganggu?!!!" Ucap Lulu kesal.

Lulu kembali menekan tombol lift untuk menutup pintu lift lagi. Kembali lagi di lantai delapan Lulu yang kesal berusaha untuk mengatur nafasnya agar tidak semakin emosi "kalau tidak ada orang lagi setelah ini aku akan teriaki mereka." Ucap Lulu dalam hatinya.
Ketika dia sudah bersiap-siap untuk teriak Lulu dikejutkan dengan seorang anak kecil dan berdiri di depan lift. Anak itu berusia sekitar enam atau tujuh tahun. Anak itu hanya diam saja tanpa berkata sepatah katapun.

Lulu yang awalnya ingin marah sedikit ketakutan melihat tatapan kosong dari mata anak kecil itu.
Ya,karena anak ini sangat tenang padahal sudah larut malam karena Lulu pulang dari pekerjaannya sebagai barista dan ketika dia melihat jam di smartphone miliknya menunjukkan pukul 23.00.
Lulu akhirnya memutuskan untuk bertanya"kamu mau naik lift gak?" Tapi anak itu tidak menjawab apa-apa. Lulu berusaha untuk kembali berkata lagi "kamu gak mau naik ya? Yasudah aku tutup pintu liftnya yaaa...." Saat akan menutup pintu lift. Pintu lift kembali terbuka. Itu artinya anak itu menekan tombol lagi agar lift kembali terbuka dari arah luar.

Lulu berusaha untuk menahan marah dan sedikit menaikkan nada suaranya sambil tersenyum dan berkata "jadi kamu ya,yang sedari tadi menekan tombol dari lantai lima,enam,dan tujuh. Itu kamu semua ya?! Ini tidak boleh dilakukan karena mengganggu fasilitas umum ini. Disini ada cctv lho kerekam semua. Kamu kalau kaya begini bisa kena hukuman lho! Udahlah kamu mau naik gak?"

Anak itu tiba-tiba berkata demikian"kakak,saya mau naik setelah mama saya naik."
Lulu segera melihat dibelakang anak itu. Tapi,tidak ada siapapun disana kecuali anak itu dan Lulu yang saling berhadapan.
Merasa ada sesuatu yang ganjil. Jadi, Lulu segera menutup pintu liftnya lagi.

Merasa tidak nyaman di tambah setelah berbicara dengan anak itu tadi dengan pikiran tidak karuan Lulu berharap segera sampai di lantai 16 agar bisa cepat istirahat.
Untungnya lift itu tidak berhenti di lantai sembilan atau sepuluh. Tetapi, dilantai 11 lampu lift mendadak padam
Lulu segera meraba-raba tombol darurat di lift
Ketika tombol darurat akan di tekan untungnya lampu kembali menyala
Budi membuang nafas lega karena lampunya menyala lagi. Tapi,ketika dia sedikit menoleh ke samping dia melihat tangan putih pucat pasi ada di belakangnya. Segera Lulu mengalihkan pandangannya dan menatap ke depan.

Honey badgerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang