Honey badger

6.

Zee berangkat ke sekolah lebih awal dua jam dari biasanya. "Tumben banget." Ucap Zeeton pada Zee.
"Mau ke sekolah jalan kaki aja." Balas Zee.
"Lah, bukannya mending tungguin bus aja?" Tanya Zeeton.
"Gak dulu deh, pengen jalan kaki aja." Jawab Zee.
"Random banget, tiba-tiba pengen jalan kaki. Heran, ada yang gampang malah cari yang susah. Hobi banget nyusahin diri sendiri." Ucap Zeeton.
"Ya, terserah elu dah." Ucap Zee sembari menutup pintu rumah.

Saat tiba di sekolah Zee seketika memasuki toilet karena panggilan alam. "Ininih, kebiasaan lu yang gabisa gua lupa. Masih pagi juga, udah panggilan aja." Ucap Zeeton kesal.
"Ah, berisik lu namanya juga kebelet. Kalau di tahan yang ada penyakitan." Balas Zee.
Setelah keluar dari toilet Zee melihat seseorang dengan santai keluar dari toilet juga, mengenakan handuk dan seragam sekolah berlalu melewatinya.
"Kenapa lu, lihatin gue? Gasuka?" Tanya orang yang bernama Adel di papan namanya.
"Oh, nggak cuman gasengaja lihat doang." Ucap Zee segera berlari ke arah kelasnya.

Saat jam istirahat Zee yang baru beranjak dari bangkunya di hampiri Fiony dan Freya. "Lah, cepet banget kelas kalian?" Tanya Zee penasaran.
"Biasa kalau kak Freya mah, guru belum keluar kelas dianya udah keluar duluan." Jawab Fiony.
"Enak aja, kamu tuh yang biasanya kayak gitu." Ucap Freya kesal.
"Mulai dah, yuklah ke kantin bareng." Ajak Zee.

Zee, Freya dan Fiony segera mencari tempat duduk untuk mereka bertiga. Rupanya ada meja yang cukup untuk beberapa orang, dan disana sudah ada Olla yang sendirian menikmati makanannya. Ketiganya duduk di sebelah Olla dan di depan Olla. "Permisi ya kak Olla." Ucap Zee di hadapan Olla. "Oiya Zee silahkan." Balas Olla.
Bisikan para siswi yang melihat Zee duduk di depan Olla mulai sedikit mengganggu.
"Udah, napa sih orang udah pada bubar masih aja di omongin." Ucap seorang siswi duduk di sebelah Zee.
"Kak Flora gaperlu marah-marah gitu nanti lama-lama jadi kayak kak Freya tau gak." Ucap Fiony terkekeh.
"Aku gak pemarah ya Fiony." Ucap Freya kesal.

"Udahlah Flo, percuma juga lu marahin mereka. Gaada gunanya, cukup biarin mereka percaya dengan apa yang mereka lihat." Ucap Olla.
"Mana si abang-abangan sekolah kita?" Tanya Flora.
"Ntah, nemuin ashel kali." Jawab Olla.
"Kalau oniel kemana?" Tanya Flora lagi.
"Nemuin indah kali." Jawab Olla.
"Hehehe permisi kak, izin tanya tadi pagi saya lihat ada kakak kelas kalau gak salah, perawakannya kayak laki-laki tapi dari dekat kok perempuan. Boleh tanya itu siapa gak?" Tanya Zee penasaran.

"Itumah kayak lu, cuman dia lebih ke abang-abangan daripada tomboy. Namanya Adel." Ucap Flora.
"Lu kalau ketemu dia pagi tadi, berarti se rajin itu yaa. Dia itu entitas pagi. Dateng pagi-pagi cuman buat mandi doang. Yaa sebenernya mandi itu setelah dia lari keliling lapangan sih." Imbuh Olla menjelaskan tentang Adel.

"Temen sekelas nya Fiony juga itu." Imbuh Freya menambahkan di tambah anggukan dari Fiony.
"Terus yang kak Flora sebut tadi itu, kak oniel ya? Itu sama kayak kak Adel?" Tanya Zee masih penasaran.
"Itu juga temen sekelasnya Fiony. Hobi banget mampir ke kelasku cuman biar bisa ketemu indah." Ucap Freya.
"Yah, begitulah sejak kak Mira lulus semuanya cari jalannya sendiri." Imbuh Olla.

"Geregetan juga nih, gua dengernya dari tuh anak-anak ngomongin jamet Mulu. Orang udah bubar." Ucap Flora kesal.
"Biarin ajalah Flo, kita bisa apa? Toh emang kelakuan kita gitu. Ketambahan Zee juga." Ucap Olla.
"Ah, jadi semuanya karena aku yaa? Maaf kalau begitu aku izin pamit." Ucap Zee.
"Udah, lu sini aja. Bukan karena lu kok emang mereka nya aja mulut gabisa di jaga. Belum lagi ketikan mereka di sosmed, makin di urusin malah bikin pusing sendiri." Ucap Olla memutar matanya malas.

Tiba-tiba dari arah luar sekolah terdengar suara kerusuhan. Zee dan yang berada di kantin mencoba untuk melihat keadaan di depan sekolah. Rupanya gerombolan siswa dari sekolah lain berteriak mencari Adel. Adel yang di cari rupanya berusaha keluar, namun di tahan oleh seorang siswa dengan seragam yang sama.
"Biar security sekolah aja yang urus mereka, tugaslo balik masuk ke kelas dan belajar." Ucap siswi yang menahan Adel dengan papan namanya "Muthe".