Di Bandung, ada sebuah rumah yang tak pernah sepi tawa. Haekal, panglima tertawa dan manajer kebahagiaan bagi Mahen, Reyhan, Jeno, Nathan, Cahyo, dan Aji - tujuh laki-laki penuh semangat yang bersama-sama membentuk keluarga super unik.
Saat ayah mer...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anak pertama, namanya Mahendra Wirawan, panggil aja Bang Mahen. Yang paling suka banget sama buah semangka. Mahen ini abang yang baikkkk banget (tapi waktu bagi duit aja kalau kata si Haekal mah), sayang juga sama adik-adiknya, apalagi sama Bunda. Selepas wisuda, Mahen sudah mulai bekerja di sebuah perusahaan yang lumayan besar, yang kadang membuat Mahen jarang ada di rumah. Tapi karena kerja keras Mahen ini, dia bisa bangun cafe yang gak besar-besar banget, namun selalu ramai dengan pengunjung, mulai dari kalangan anak SMA, kuliahan sampai yang udah kerja aja pada nongkrong disitu. Cafe milik Mahen sekarang diurus sama Bunda. Mahen jago banget main gitar, suaranya juga bagus kalau pas nyanyi. Si abang Mahen nih orang nya kadang receh banget, apa aja di ketawain, tapi kalau udah marah dia bakal jadi serem banget, tegas juga kalau ada adiknya yang buat kesalahan.
"Kalian itu udah besar, bukan anak kecil lagi!"
— Reyhan Bhaskara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anak kedua, namanya Reyhan Bhaskara, panggil aja Mas Rey, asal jangan panggil dia bogel, ngamuk nanti. Anak kuliahan nih. Reyhan anak Fakultas Seni dan Desain, dia ambil jurusan desain interior, jurusan yang mempelajari tata letak dan dekorasi untuk memaksimalkan fungsi dan memperindah suatu ruangan. Reyhan ini pencinta karakter moomin sama warna kuning. Anak tertua setelah Mahen, tapi di antara saudara-saudara nya badan dia yang paling mungil. Eh tapi, walaupun paling mungil di antara yang lain, Reyhan tuh nyeremin, Mahen aja kadang takut. Kesabarannya setipis tisu di potong keci-kecil, apalagi kalau udah digangguin Haekal, rasanya pengen gotong rumah, terus dipindahin aja. Reyhan nih emosian, kang ngegas, julid juga terus--ah jangan disebutin semua deh, kasian si Mas Rey ku ini.
"SIAPA YANG DUDUKIN BONEKA MOOMIN GUE SAMPE GEPENGGG!"
