Tiga hari terlewati tanpa foto ibunya, freen benar-benar merasa kehilangan, bagaimna tidak, foto itu adalah satu-satunya peninggalan ibunya. Tiga hari berturut-turut pula karyawannya merasakan kesengsaraan yang diciptakan oleh freen sendiri.
" ouh aku mulai muak dengan semua ini!" Seru salah satu karyawan.
" aku sudah tiga hari berturut-turut selalu pulang larut malam, dan istriku selalu mengomeliku, dia mengira aku selingkuh" keluh karyawan lainya.
" ini tidak bisa dibiarkan, kita harus segera mendapatakan foto itu, jika tidak kita akan tetap seperti ini terus" sahut yang lainnya.
Sementara di lobi bawah, becca memasuki perusahaan freen dengan membawa bungkusan hitam. Dia menuju ruang recepcionist untuk bertanya.
" ehh permisi phi" sapa becca dengan menyatukan kedua tangannya memberi salam.
" ada yang bisa saya bantu khun?" Secepcionist itu bertanya.
" aku ingin menitipkan barang buk freen chankimha," kata becca sambil menyodorkan bungkusan hitam itu.
"Silahkan khun, ngomong-ngomong atas nama siapa yang menitipkan? Agar bisa saya beritahukan pada buk freen" kata recepcionist lagi.
"Tidak perlu, nanti dia akan tau sendiri" balas becca dengan senyum, dan segera berpamitan pergi.
Kemudian recepcionist itu mengubungi sekertaris freen untuk memberitahukan ada paket untuk freen.
Nam segera turun untuk mengambil paket itu,
" paket dari siapa?" Tanya nam.
" ada seorang gadis menitipkan paket ini untuk ibu feeen, dia tidak menyebutkan namanya" sahut recepcionist itu.
Nam yang penasaran membuka bungkusan itu, dan ternyata isinya adalah bleazer freen yang dibungkus rapi dengan plastik bening, diatasnya tertera sebuah foto dan satu buah kertas putih. Nam yang melihat foto itu terkejut, kenapa bisa foto ibu freen ada disini. Terkejut dan senang menjadi satu, nam segera naik menuju ruangan freen, tak lupa dia singgah di tempat karyawan yang sedang berkumpul membahas keberadaan foto yang hilang.
" eeh permisi semuanya, kabar bahagia hari ini. Kalian tidak perlu lagi mencari foto itu, fotonya sudah ditemukan" kata nam.
Semua karyawan pun akhirnya bisa bernapas lega. ada yang berteriak kegirangan, dan ada juga berpelukan akibat terhilang dari hukuman dadakan freen. Nam segera masuk keruangan freen.
" sudahlah, tak perlu bersedih lagi. Foto itu sudah ditemukan" kata nam yang membuyarkan lamunan freen. Freen berdiri dari kursinya " dimana?? Dan mana??" Tany freen.
Nam hanya menyodorkan bungkusan hitam itu ke meja freen.
" ini, lihatlah dalamnya" kata nam.
Freen segera membuka bungkusan itu, yang pertama dia lihat adalah foto itu, alangkah senangnya ketika dia langsung merobek plastik bening itu dan mengambil foto ibunya.
" akhirnya aku menemukannya, jangan pernah hilang lagi dariku" kata freen pada selembar foto itu sambil menciumnya beberapa kali.
Usai dengan Kesibukannya dengan foto itu barulah dia memperhatika pakaian itu, dan ternyata itu adalah bleazer dan kemejanya yang kotor beberapa hari kemarin.
"Aku ingin bertanya, kenapa bleazermu dan foto itu ada pada orang lain?"Tanya nam.
" kau ingat gadis yang pernah bertabrakan denganku waktu itu?" Tanya freen
" yahh"
" aku menyuruhnya untuk membersihakan pakaian ini, dan..." freen teringat sesuatu, "aku baru ingat, ternyata foto ini ada dalam bleazer ini, astaga" freen menepuk jidatnya,
" owh jadi begitu rupanya, baikalah jika hanya itu, aku permisi keluar dulu" pamit nam yang sudah paham denngan bungkusan pakaian itu.
"Nam.." panggil freen.
"Yahh"
" beritahukan pada karyawan untuk pulang di jam yang tepat," perintah freen.
" sesuai dengan perintahmu buk boss" balas nam sambil keluar dari ruangan freen.
Freen kembali duduk sambil memandangi foto ibunya. "Aku tidak akan ceroboh lagi, aku janji akan menyimpannya ditempat yang aman, untung saja dia tidak merusak foto ini, jika iyah,akan kuhabisi anak itu" tutur freen yanga masih sempat-sempatnya memberi ancaman. Freen lalu memeriksa bleazer dan kemejanya, dia melihat ada sedikit noda masih tertinggal di kemeja itu.
"Apa yang dia lakukan, ini saja masih ada noda. Dasar tidak becus" omel freen. Tetiba dia melihat secarik kertas putih, dia segera memgambil dan membuka kertas itu yang ternyata isinya adalah sepucuk surat.
" hay buk freen yang terhormat, maaf tidak memeberikanmu secara langsung paket ini.
Dan maaf jika masih ada noda tertinggal sedikit dikemejamu, aku sudah berusaha semampuku untuk memebersihakannya namun tidak bisa hilang. Setidaknya kamu menghargai usahaku yang sudah bertanggunga jawab atas pakaianmu.
Oh yah satu lagi, aku harap jika kamu menyimpan barang disaku bajumu segeralah di kelurkan, jika tidak barang itu akan rusak jika kamu lupa mengeluarkannya. Untung saja aku menemukannya sebelum akau memebersihakannya,
Dan maaf sekali lagi, aku sudah membuatmu marah waktu itu. Dan satu pesan untukmu, tolong sifat angkuhmu itu segera dihilangkan, jika tidak kamu tidak akan mendapatkan pasangan.
Rebecca.."Apa ini?, dia menasehatiku??!" Gerutu freen.
"Sial, menyebalkan!" Gerutunya lagi.
Disatu sisi dia senang becca tak merusak foto itu, dilain sisi dia juga marah karena becca menasehatinya. Freen yang tak terima ketika orang-orang yang tak mengenalnya menasehati dirinya.
"Akan kubuat setimpal dengan apa yang kau buat sekarang gadis kecil!" Geram freen.
Author pov: dasar lu gak tau terima kasih, udah ditanggunga jawab, udah dicuciin, semapat di pisahin pula tu foto ama baju, udah di bungkus rapi pula. Masih aja lu marah-marah gak terima klo si becca nasehtin lu freen. Hadeww... giman menurut klen para readers?? Gw yang buat cerita ini aja eneg ama si freen, pen jitakin kepala si ocha biar sadar dianya.
Oke para readers, thor lupa nih memeperkenalakan nama thor, tpi kyknya gk perlu deh, karna udah tertera di akun thor. Gimana cerita nya seru gak? Jujur aja, mau seru apa gak itu penilaian dari para readers masing-masing yahh,
Buat para readers jangan lupa vote yah, sama comen-comen juga biar seru.
Salam freenbecky semuanya,, uyeeeeeee😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
What is love? (End)
General FictionApa itu cinta?, ketika aku mengenal cinta, aku tidak bisa kembali ke masa aku menjadi diriku seperti dahulu, rasanya aku terobsesi dengan kata itu.