Apa itu cinta?

1K 96 2
                                    

Suara nada garpu, sendok dan piring memenuhi ruangan itu. Nampak dua orang sedang menikmati mkan malam, duduk saling berhadapan jauh di kedua ujung meja yang agak panjang. Asik dengan pertarungan sendok dipiring masing-masing.

Sepuluh menit kemudian, orang tua yang sudah memutih rambutnya mulai membuka obrolan.
"Kapan kau akan mendapat pasangan freen?" Tanya-nya.
Freen yang sedang menusuk daging dengan garpu itu berhenti dan meletakkan ujung kedua sendok di bibir piring.
Dia menghela nafas, " nek, sudah berapa kali aku katakan. Aku belum memikirkan tentang itu,"
"Kau sudah dewasa nak, kau tidak memikirkan kehidupanmu selanjutnya akan seperti apa?" Tanya nenek.
"Kehidupanku sudah jelas nek, aku bekerja. Kebutuhanku semua terpenuhi" sambung freen.
" yahh terpenuhi dengan uang?, dengar sarocha uang tidak selamanya membuatmu bahagia. Kau harus membutuhkan pasangan hidup" tutur nenek.
"Uang bukanlah segalanya, tapi cinta akan membuatmu bahagia" sambung nenek lagi.
Lagi-lagi freen menghela napas, "apa itu cinta?" Freen balik bertanya.
"Cinta?, cinta itu ketika kamu mempunyai seseorang yang tak bisa kamu badingkan dengan apapun, kamu akan egois ketika kamu menemukan cinta itu, kamu tak akan membaginya bahkan tak kan rella ketika pasanganmu diambil orang,"
"Semacam uang?" Tanya freen.
"Yah... ta.." blm sempat nenek melanjutkan katanya freen kembali menyambung,
"Yah aku mencintai uang" sambung freen.
Nenek menghela napas, "freen, itu salah!, Hmm aku jadi bertanya-tanya sendiri, cucuku satu-satunya ini punya kelainan seksual atau bagaimna?" Nenek bergumam.
"Nenek!!" Seru freen tak terima.
"Yah, benar saja kau tak tau apa itu cinta, kau selalu menyukai dunia pekerjaan dan selalu uang, dan uang." Kata nenek, " dengar freen, nenek tak masalah dengan siapa kau menjalin hubungan, nenek akan senang melihat kau juga senang. Umurmu tidak muda lagi freen,usiamu seperti ini sudah matang untuk menjalin hubungan dan menikah" tutur nenek lagi.
"Nenek hentikan!"
Nenek tak mau kalah, "atau aku akan menentukan jodohmu jika kau seperti ini terus".
"Ini tidak adil nek" freen juga tak mau kalah.
Mereka kembali terdiam di tempat duduk masing-masing.
"Hmm, dengar freen sarocha. Nenek sudah tua, nenek ingin melihatmu bahagia, setidaknya dengan kamu mendapatkan pasangan itu sudah membuat nenek senang. Nenek tak punya permintaan lagi selain itu, kau adalah cucu nenek, cucuku satu-satunya, jadi tolong penuhi permintaan nenek yang terakhir" ancam nenek.
"Nenek, jangan bicara seperti itu. Aku tidak akan membiarkanmu, aku akan menggunakan seluruh hartaku untuk membuatmu agar semakin sehat" kata freen tegas.
Nenek menatap freen sambil menggelengkan kepalanya, "ckckckc.. lihatlah anakmu nin, tumbuh seperti ayahnya yang selalu mengandalkan harta. Aahh gen kesombongan sudah mendarah daging padanya. Aku tidak akan membiarkamu menjadi anak sombong freen!" Gumam nenek dengan pelan.
"Makanya, jika kau tidak mau nenek pergi, segeralah dapat pasangan freen sarocha chankimha!" Seru nenek.
Helaan napas freen seakan terpaksa mengiyakan, " baiklah, aku akan berusaha. Demi nenek"
Senyum kemenangan berkembang di wajah nenek,
"Deall, nenek pegang janjimu" nenek berdiri dan menghampiri cucunya di ujung seberang meja, memeluk dan mencium pipinya.
"Aakkh, nenek hentikan! Nenek tak mencuci mulut." Erangan freen tak terima pipinya dicium.
"Biarkan, anggap saja ini adalah tanda perjanjian kita, jika kau mengingkari pipimu akan membekas dan akan berbau amis" canda nenek.
"Uuh menjijikan" kata freen
"Jika menjijikan lekas penuhi keinginan nenekmu ini" rayu nenek. Dan mereka pun berpelukkan.
"Oh ya, ngomong-ngomong kemana saja kau akhir-akhir ini, kau tidak mau melihat nenekmu lagi!?, tidak mau memenuhi undangan mkan malam nenek tempo hari, selalu saja alasannya sibuk," kata nenek.
Freen tak bisa berkata apa-apa karena semua alasannya sudah diketahui nenek sebelum dia membicarakannya.
——————

Minggu yang indah, sinar matahari menyinari jendela kaca di salah satu ruang tidur becca.
Pagi yang indah juga enak untuk melakukan olahraga jogging. Becca nampak memakai sepatu ketsnya dan segera melakukan pemanasan  berlari-lari ditempat dan melompat.
Richie tiba-tiba membuka pintu kamar becca,
"Awwh richie!!, setidaknya ketuk pintunya!. Bagaiman jika aku sementara melakukan sesuatu lalu kau membuka pintu?? Dasar tidak sopan!" Bentak becca.
"Salah sendiri, kenapa kau tak mengunci pintunya?" Richie tak mau kalah.
"Hentikan perdebatan kalian" daddy tiba-tiba muncul dari belakang richie.
"Ahh sudahlah, ayo kita sudah terlambat sepuluh menit, mataharinya akan segera meninggi dan akan panas" ajak richie.
Mereka berdua segera berangkat menuju taman yang berada tak jauh dari rumah mereka.
Akhirnya mereka sampai, richie memarkirkan mobilnya ditempat parkir lalu mereka berdua segera turun dari mobil.
"Aku akan berlari sebelah sana, jangan mengikutiku" kata richie.
"Siapa juga mau mengikutimu?" Becca segera berlari kearah berlawanan dari arah lari richie.

Nampak disebuah taman, terdapat danau buatan dan beberapa kursi kayu dipinggiran danau untuk para pengunjung beristirahat. Salah satu kursi itu diduduki oleh freen.
Duduk termenung memikirkan kata-kata nenek malam itu.
"Nenek sudah tua, nenek ingin melihatmu bahagia. Setidaknya kamu mendapatkan pasangan itu sudah membuat nenek senang. Nenek tak melarangmu berhubungan dengan siapapun."  Kata-kata itu masih terbayang dipikiran freen. Dia menghela napas beberapa kali sampai tak terasa entah berapa lama dia disana.
Becca yang sedang berlari diarea danau kecil itu melihat seseorang yang nampak seperti dia mengenalnya. Dia mendekatinya dan ternyata benar itu adalah freen.

"Permisi, boleh aku duduk disebelahmu?" Tawar becca. Freen terperanjat ketika melihat becca berdiri disebelahnya.
"Boleh" freen memberikan izin.
"Apa yang phi pikirkan? Sampai-sampai tak mendengarkanku tadi?" Tanya becca.
"Ah eh.. tidak, tidak ada" kata freen gugup.
"Katakan padaku, mungkin saja aku bisa memberikan solusi" tawar becca sambil tersenyum.
Freen semakin gugup, tingakahnya tak bisa tenang apalagi ketika melihat becca tersenyum begitu indah.
"Mungkin phi merasa tak nyaman ketika aku berada disini" kata becca.
"Eh tidak, tidak, buka begitu" freen masih gugup, "aduuh kenapa semejak hari itu aku merasa tegang ketika bertemu dengannya, senyumnya semakin menjadi-jadi, dan membuatku semakin salah tingkah saja" gumam freen dalam hati. Freen segera meraik napas dan menstabilkan posisinya.
"Kau, sedang apa kau disini?" Tanya freen.
"Aku sedang lari pagi bersama saudaraku, kebetulan aku melihat phi disini dan aku menyamparinya" jelas becca.
Freen mengangguk paham, dan terdiam beberapa saat.
Tiba-tiba freen membuka obrolan,
"Bec.." panggil freen.
"Yahh?" Jawab becca.
"Aku ingin bertanya"
"Apa itu?" Tanya becca lagi.
"Apa itu cinta?"
    Deg...deg...deg....
             **************

What is love? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang