Cemburu

1.2K 105 2
                                    

Berita klarifikasi itu dengan cepat menyebar, produk-produk yang tadinya ketinggalan peminat kini menjadi bertambah.
Lambat laun perusahaan itu kembali ke keadaan stabil.

Freen berada diruangannya memeriksa grafik peningkatan bersama nam. Akhirnya merasa legah dengan semuanya.

Hari demi hari perusahaan kini mulai berubah. Yang dulunya nampak terlalu tegang kini menjadi santai. Para pegawai kini sudah melakukan aktifitas mereka dengan rilex.
Banyak perubahan yang dilakukan freen dalam perusahaan.
"Aku tidak percaya ini freen, kau membuat kondisi kantor menjadi lebih santai" ucap nam.
"Yeah..aku merubah semua peraturan yang ada, yang aku inginkan agar para pegawaiku tidak lagi mendua dari perusahaan ini seperti kemarin."
"Aku bangga padamu" puji nam.
—————

"Nong..." panggil tong yang menunggu kedatangan becky disebuah cafe.
Tong sengaja membuat janji agar bertemu dengan becky dicaffe.
"Mengenai hari itu, apa kau tidak apa-apa?" Tong bertanya.
"Aku tidak apa-apa, phi tenang saja"
"Siapa wanita itu?, aku tidak suka dia ikut campur dalam masalah kita" tanya tong.

Becky merahasiakan hubungannya dengan freen, dia tidak memberitahukan perihal Itu kepada siapapun termasuk kedua orng tuanya, terkecuali pada irin. Apalagi freen adalah seorang CEO terkenal, dan itu akan membuat kekacauan jika terbongkar.
Becky dan freen sudah sepakat untuk merahasiakan hubungan mereka.
Banyak hal yang mereka berdua pikirkan yang akan terjadi ketika hubungan ini ketahui banyak orang.

"Eeh itu, kenalan daddy.." becky beralasan.
Merasa tak percaya, tong mengerutkan keningnya pertanda untuk menjelasakan.
"Begini, daddy punya client.. dan aku kenal dengannya.dia dan daddy sudah lama bekerja sama, jadi kami berdua sudah saling kenal." Jelas becky.
"Saling kenal yah? Sampai-sampai dia memarahimu seperti itu didepanku?"
"Hmm orngnya selalu seperti itu, jangan diambil pusing. Oh yah ada apa phi memanggilku?" Becky mengalihkan pembicaraan.
Tong terdiam sejenak, menghela napas, dan mengambil tangan becky untuk digenggamnya.
" ehmm nong...aku tau ini mungkin terlambat bagiku. Kita sudah lama saling mengenal, sejak kita masih kecil kau selalu bergantung padaku." Tong tertawa ketika mengingat momen bersama becky dulu.
"Maafkan aku jika hari itu tak memberitahumu aku pergi. Dan jika sekarang kau mau memukulku yah silahkan." Tutur tong.
"Phi.. aku sudah memaafkanmu"
"Kau tau nong, aku menyukaimu. Yah sudah lama aku menyimpan perasaan ini, dan itu sebabnya  mungkin aku terlambat mengatakannya sekarang. Tapi jujur nong, aku menyukaimu. Aku ingin lebih dari ini. Aku mencintaimu nong"
Becky mendengar itu terkejut, tak bisa menjawab apa-apa.
Pasalnya becky menganggap tong adalah seorang kakak baginya. Dan juga sekarang becky sudah mempunyai freen.

Dari arah lain, freen tidak mengaja mampir dicaffe tersebut bersama nam untuk bersantai dari penat mereka di kantor. Beruntungnya nam sedang memesan dikasir. Freen segera mencari tempat untuk dia duduki bersama nam.
Secara tak sengaja freen melihat becky bersama seorang pria sedang asik mengobrol.
Saat didekati, freen mendengar percakapan pria itu pada becky.
Dengan perasaan yang marah, freen memanggil becky.
"Becky.."
Spontan saja mendengar namanya dipanggil becky dan tong menoleh pada freen.
"Phi freen.." becky terkejut.
Freen tertawa tak percaya dengan apa yang dilihat da didengarnya. Dia berbalik arah untuk keluar dari caffe itu. Nam yang melihat freen menuju pintu keluar memutuskan untuk membatalkan pesanannya.
"Freen...?" Panggil nam berlari mengikutinya.

"Ada apa nong? Kenapa terkejut seperti itu?," tanya tong yang melihat becky memperhatikan freen keluar.
Tak butuh waktu lama, becky beranjak menyusul freen. Tapi tiba-tiba saja lengan becky ditahan oleh tong.
"Nong.. kau mau kemana? Kau belum menjawabku" cegah tong.
"Maafkan aku phi, tapi aku buru-buru"
"Nong... kau buru-buru kenapa? Apa karena wanita tadi?"
"Tidak.. bukan itu, tapi ada sesuatu yang aku lupakan"
"Apa itu?"
"Phi tidak perlu tau.. ini urusanku"
"Tapi bukan karena wanita itu kan!?"
"Phi tolong hentikan!!!, aku buru-buru sekarang."
"Jawab dlu pertanyaanku"
Dengan perasaan frustasi becky menarik nafasnya,
"Phi.. maaf aku tidak bisa menerimamu.." kata becky lalu segera pergi meninggalkan tong sendiri.

Sesampainya di tempat parkir.
"Freen ada apa? Kita baru saja masuk, kenapa kau buru-buru keluar" tanya nam.
"Ayo pergi dari sini" kata freen sambil menuju mobilnya. Nam keheranan melihat freen.
Dari arah yang belakang, becky memanggil freen.
"Phi freen.. phi freen tunggu" panik becky menghampiri freen.
"Phi.. dengarkan aku" bujuk becky.
"Dengar apa? Aku sudah mendengarnya tadi.. sudah sangat jelas ditelingaku!!" Bentak freen.
"Phi freen salah paham.. phi tunggu dengarkan aku" bujuk becky sambil menarik tangan freen yang ingin masuk kedalam mobil.
"Apa lagi??!"
"Phi aku mohon, itu tidak seperti yang phi kira, aku tidak..." belum selesai becky mengatakkannya, freen memotong.
"Pergi saja dengannya, tidak apa-apa. Anggap saja aku tidak melihat kalian disana. Anggap aku buta, anggap aku tidak pernah melihat kalian disana!. Begitu kan?"

Dari jendela didalam caffe, tong memperhatikan perdebatan antara freen dan becky.
"Apa yang kau sembunyikan nong? Kau berbohong mengatakan kau buru-buru dan tidak ada urusan dengan wanita itu. Tapi yang didepanku ini apa?.
Semenjak kau bertengakar dengannya waktu itu aku sudah merasa aneh nong".

"Phi aku mohon dengar dulu penjelasanku" becky masih membujuk.
"Aku butuh waktu.. jangan hubungi aku dulu." Freen segera memasuki mobilnya yang sudah ada nam disana, lalu segera meninggalkan becky.
Melihat freen meninggalkannya sendiri, becky hanya terdiam sambil mengela napas.
—————

Hari-hari berlalu tanpa saling bertemu dan saling mengirim pesan.
Becky menjadi tak tenang karena freen tak kunjung membalas pesannya dan tak kunjung menghubunginya.
Mencoba mencari di kantornya, namun tidak mendapatkan keberadaannya disana.
"Maaf nong, dia sudah beberapa hari tidak masuk. Dan pekerjaannya diberikan padaku untuk sementara" kata nam.
Dengan perasaan kecewa becky segera pulang.
Hilang tanpa kabar, itulah yang dilakukan freen kali ini.
Berulang kali becky mampir kemansionnya namun tidak menemukannya.
Berhari-hari becky selalu mencarinya, bertanya pada daddy jika saja dia bertemu dengan freen pada saat pertemuan.
"Maafkan aku phi freen.." tangis becky didalam kamar sambil mencoba menghubungi freen.

Ditempat lain, dirumah nenek.
Nampak seseorang yang sedang dirindukan becky itu kini duduk sebuah taman kecil belakang rumah sambil termenung.
"Apa yang kau lakukan disini, ini sudah malam sarocha, masukalah kedalam" perintah nenek.
"Sebentar lagi nek" sahut freen dengan suara lesu.
Melihat cucunya yang tidak biasa seperti ini, nenek ikut duduk begabung disebelah freen.
"Apa yang kau pikirkan, tidak biasanya kau seperti ini sarocha, dan tidak biasanya kau berada dirumah nenek. Kau selalu saja mencari alasan agar tidak kesini, tapi sekarang? Ahh nin anakmu aneh beberapa hari ini"
Freen masih tertunduk lesu.
"Nek.." panggil freen.
"Iyahh.."
"Apa yang kau lakukan jika seseorang mengecewakanmu?"
"Maksudmu?"
"Jika seseorang yang nenek paling percaya mengecewakan nenek, apa yang nenek lakukan?"
"Hmm..aku akan marah padanya, tapi aku akan bertanya kenapa kau melakukan itu padaku, dan apa
Alasannya. Jika memang dia benar mengecewakanku aku siap melepasnya dan jika dia secara tidak sengaja mungkin akan ada pengampunan untuknya, tapi dengan syarat jangan mengecewakanku untuk yang kedua kali" tutur nenek.
"Hmmm" freen hanya menrik napas dalam-dalam.
"Nak.. dengar kata nenek, selesaikan masalahmu dengan kepala dingin, jangan kau memakai emosi, dan jangan pernah lari dari masalah itu. Kau bisa bertanya padanya apa alasan dari semua ini. Mungkin saja orang itu sedang menghubungimu tapi kau tidak mengaktifkan ponselmu. Ingat kau harus bertanya apa alasannya" nasihat nenek.
"Hmmmm..."
              ************

What is love? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang