Pagutan itu terhenti, keduanya hampir saja kehilangan nafas karena keasikkan menikmati bibir satu sama lain. Bibir keduanya melepas, kening mereka saling menempel.
Mata becky menatap sayu pada freen, seakan belum puas dengan adegan itu.
"Aku akan pulang, beristirahatlah dan sampaikan salamku pada mommy dan daddymu." Freen berpamitan sambil memcium pipi becky.
Becky diam menatap freen, "beristirahatlah disini" kata becky tiba-tiba.
"Aku mohon beristirahatlah disini, lagi pula ini sudah larut, lagi pula mommy dan daddy tidak ada dirumah mereka sedang mengunjungi grandpa dilondon, richiee juga tidak ada dia sedang perjalanan bisnis ke filipina" becky menerangkan pada freen.
Ada kejanggalan yang dirasakan freen ketika memperhatikan tingkah becky saat menerangkan, tidak seperti biasanya ketika berpamitan becky akan malu-malu. Kali ini seakan ada keinginan yang ingin dipenuhi.Becky pov.
Aku tidak tau tentang apa yang kurasakan ini. Ketika berciuman dengannya seakan ada gejolak yang memaksa untuk melakukan lebih dari ini.
Phi freen berpamitan padaku untuk kembali kemansionnya. Biasanya aku selalu mengiyakan pamitan itu, namun kali ini aku ingin bersamanya dan lebih dekat dengannya lagi.
Aku berusaha mencari cara agar dia tidak pulang malam ini, dan akhirnya ide briliant muncul. Kebetulan sekali daddy, mommy, dan richie tidak ada dirumah. Aku memohon padanya untuk menginap malam ini. Akhinya dengan pertimbangan yang agak lama dia menyetujuinya.
Seakan lega mendegar phi freen meyetujui ideku.Kubuka pintu mobilnya, berlari kearahnya sambil menggandeng tangan phi freen. Kami menemui paman ton untuk memberitahukan memasukkan mobil phi freen digarasi.
Kami sampai di dalam rumah.tak ingin berlama-lama kutarik tangannya menaiki tangga menuju kamarku. Sampai didalamnya, kupeluk tubuhnya yang tinggi melebihi tinggi badanku. Yah kami hanya berbeda dua centi saja. Kulanjutkan ciuman kami yang terhenti didalam mobil tadi. Badanku terasa panas saat menyentuh nya.Freen pov.
Aku terkejut ketika dia menarik tanganku menaiki tangga yang menuju kamarnya. Dia membuka pintu kamar itu dan menghempaskanku didalamnya. Untung saja aku menyeimbangkan tubuhku, jika tidak aku mungkin akan terjatuh. Dia mengunci kamarnya, setelah itu mendekat padaku.
Tanganya dikalungkan dileherku, dia menjutkan ciuman itu. Namun kali ini tempnya seperti sedang terburu-buru. Terkejut dengan tingkahnya aku menghentikan ciuman kami dan mendoronh sedikit tubuhnya.
"Bec.. kau kenapa?" Tanyaku.
Matanya terlihat saya menatapku, "aku ingin phi freen"
Aku tak mengerti apa yang dia katakan. Dia melanjutkan ciuman kami. Dan tak lama. Ciuman itu berpindah dileherku. Spontan aku terkejut.
"Bec..."
Melihat aku menghentikan aksinya, matanya seakan tak terima dengan itu.
Tanpa menjawab panggilanku dia melanjutkan aksinya menciumi leherku.
Rasanya seperti ada sebuah sengatan listrik menjalar ditubuhku. Tanpa sadar aku mengangkat kepalaku memberinya akses untuk melakukannya.
"Uuhh bec.." eranganku.
Tiba-tiba saja dia melepaskan bleazerku.
Merasakan sensasi keenakan itu, aku tidak sadar jika tangan becky masuk kedalam bajuku.
Meraba gundukkan yang tertutup bra disana.
"Awwh bec..!" Teriakku.
Kami terhenti sejenak. Tiba-tiba saja dia mendorongku diatas kasur. Dia membuka bajunya dan memperlihatkan tubuh rampingnya. Aku membelalakkan mata melihat kejadian itu, tak pernah sekalipun dalam hidupku mempunyai teman atau siapapun yang membuka pakaiannya di depanku.
Kupandangi tubuh itu, perut yang ramping dengan bra berwarna pink itu membungkus dua gunung kembar yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Hasrat dalam diriku pun bangkit, kutarik tangannya menimpa diriku.
Kulit kami bersentuhan, terasa hangat. Kami melajutkan ciuman itu dengan tempo yang agak cepat. Dia menggigit bibirku sangat keras. Tpi aku tak menghiraukannya.
Tiba-tiba kedua tangannya menelusup masuk kebajuku, masuk lagi kedalam braku, Dia meremas payudaraku.
Ughhh sensasi yang belum pernah aku rasakan, sangat menikmati remasan itu.
Untuk mempermudah dirinya, kubuka bajuku dan braku. Matanya menatap senang dengan apa yang kulakukan.
"Phi.. aku ingin menyentuhmu" katanya sambil menatap dua gunung kembarku.
Yah kubandingkan dengan payudaranya, payudaraku lebih dominan agak besar darinya.
Becky segera turun dan menghisapnya, rasanya seperti akan melayang ketika menikmati hisapan itu. Tangan kanannya meremas yang satunya, dan yang satunya lagi dihisapnya.
Oh astaga gairah dalam diriku semakin memuncak. Bagian bawahku terasa lengket karena gairah nikmat ini."Hmm bec... ugghhh.." eranganku
Dia masih melanjutkan permainannya. Tak lama dia naik menghisap leherku. Tagan kanannya berganti demgan tangan kiri meremas gunungku. Tanpa sadar tangan satunya menyelinap masuk
Kedalam celananku, mengusap-usap milikku diatas celana dalam.
"Phi.. phi sangat basah sekarang" katanya. Tanpa ragu dia kembali menyelinap didalam celana dalam itu.
Kali ini, dia menemukan sebuah titik sensitifku.
Menggosoknya dengan pelan.
"Aghh becky.." aku semakin merancu
Tangan itu masih saja memainkannya disana.
Merasa kesusahan, dia membuka celana ku. Menariknya dan melemparkannya kesembarang arah. Tak lupa celana dalaM itupun tak luput dari lemparannya.
Dia membuka kedua kakiku. Berjongkok didepan milikku.
Dan aku merasakan sesuatu yang terasa nikmat disana. Dia menjilatinya, tubuhku melengkung saat merasakan itu. Kudongakkan kepalaku menatapnya, kepalanya sedang asik menari disana.
"Agghh becky... ughh.." aku mngerang menikmatinya.
" oghh.. yaasshhh... aghh bec... aku..." ada sesuatu dalam diriku ingin keluar, seperti deburan ombak.
"Aghh bec... hentikan.. ada yang akan keluarrrrr..." akhirnya sesuatu itupun keluar dan aku merasa lega.Permainan itu belum berakhir, becky tiba-tiba saja memasukan sesuatu kedalam ku.
"Agghh becky.. apa itu.. sakit" keluhku kesakitan.
Dia mendongakkan kepalanya menatapku dari bawah.Becky pov.
"Phi tenang saja, sakitnya hanya sementara"
Kataku menenangkannya dari bawah.
Kumasukkan satu jariku kedalamnya, ada sesuatu yang terasa seperti robek disana..
' dia masih tersegel sempurna..' pikirku. Kutekan jari itu terus masuk, lalu kukeluarkan pelan-pelan.
"Becky...!!" Phi freen meringis kesakitan dengan ulahku. Aku menghiburnya, tapi dengan terus mengeluar-masukkan jariku kedalamnya.
Beberapa menit kemudian, phi freen tak mengerang kesakitan lagi. Kali ini merasakan sensasi keenakan disana.
"Oghh.. bec.. ughh.. hmmmm" erangan nikmatnya terdengar. Kuhentikkan sementara permainanku dibawah sana, aku menaikinya.
"Bec.. jangan dihentikan.." rengeknya
Aku hanya membalasnya dengan senyuman, kuciumi bibirnya dan jariku kembali memasukkinya.
Kutatap wajah yang menikmati jariku itu,
"Ughh bec...Kenapa ini terasa nikmat.. aghh.. becky..." erangnya lagi.
Aku melajukan tempo dibawah sana, sambil menatapnya penuh minat.
"Aku menyukai phi seperti ini" kataku.
"Awghhh bec.. lebih cepat lagi.. aku ingin keluar..." perintahnya.
"Siap bu CEO" akupun melajukan lagi temponya.
Tiba-tiba, badann phi freen melengkung, matanya tertutup dan mengerang kuat.
"Becckkkyyy....!!" Teriaknya.
Suara napasnya terdengar seperti seorang yang baru saja lari maraton. Kucabut jariku dari bawahnya, memeperlihatkan jari yang penuh demgan darah bercampur lendir putih itu dihadapannya.
"Malai malam ini, phi sudah menjadi milikku.
Aku sudah membuka phi freen" kataku dengan bangga.
Tersenyum menatapku, "jadi ini maksudmu supaya aku bermalam disini?? Kau sudah melakukan asusila pada sang CEO terhormat ini" katanya sambil tertawa kecil.
"Hmm bisa dibilang begitu, tapi ini bukan asusila, ini memang tindakan untuk sepasang kekasih," aku membalasanya.
"Tapi aku belum menyentuhmu, aku akan membalasmu kali ini" dia segera bangkit dan mendorongku tidur.
Baru saja bangkit, tiba-tiba dia mengerang kesakitan. "Aghh... ssskkk.. uachh" erangnya sambil memegang bagian bawahnya yang perih.
"Phi freen kenapa?" Tanyaku panik.
"Sakitt.." jawabnya.
Aku hanya tertawa mendengar erangannya.
"Sebaiknya phi istirahat saja, phi tidak bisa melanjutkan ini. Phi kesakitan"
Kataku.
"Yah kau yang menbuatku kesakitan seperti ini"
Katanya sambil mundur dan tidur disampingku.
Aku membantunya memeperbaiki posisi tidurmya.
Malam ini dia tidur tidak menggunakan pakaian apapun, aku hanya menggunakan bra dan celana saja. Kutarik selimut untuk menutupi tubuhnya, kudekatkan tubuhku pada tubuhnya untuk berpelukan dan akhirnya kami tertidur setelah permainan itu.
************
KAMU SEDANG MEMBACA
What is love? (End)
Fiksi UmumApa itu cinta?, ketika aku mengenal cinta, aku tidak bisa kembali ke masa aku menjadi diriku seperti dahulu, rasanya aku terobsesi dengan kata itu.