Mobil itu menembus jalanan dengan sangat cepat. Beberpa lampu lalulintas diabaikannya, dia tak peduli dengan para pengendara yang hampir mengalami kecelakaan dan kemacetan tiba-tiba karena ulahnya. Yang dipikirannya saat ini hanya ingin sampai dirumah tuan paul dengan segera. tak peduli apapun yang di alaminya setelah sampai disana yang terpenting untuknya adalah memastikan Keadaan kekasihnya yang baik-baik saja.
Ingatan beberapa jam yang lalu kembali menghantui pikirannya.
" kau sudah melukainya!!, kau tidak tau betapa terpuruknya dia saat ini karena ulahmu bangsat..!!"
Dengan perasaan yang campur aduk, dia beberapa kali menggigiti punggung jari telunjuknya, Perasaannya kacau sekarang lebih kacau dari masalah kantor yang dia hadapi."Maafkan aku bec.. maafkan aku.. aku menyesal meninggalkanmu.. maaf bec.." tanpa terasa air mata itu membanjiri kedua bola matanya.
Ada penyesalan disana, menyesal ketika memutuskan hubungan dengan tiba-tiba, menyesal begitu memgikuti kemauan dari lux, menyesal mempercayai lux dan akhirnya dia mendapat masalah itu juga.
" aku tidak peduli lagi sekarang.. aku tidak peduli lagi dengan posisiku yang saat ini sedang kacau. Aku tidak peduli lagi dengan semua itu, yang terpenting sekarang aku harus memperbaiki hubunganku dengan becky. Aku tidak mau melepaskannya pada Siapa pun, tidak akan!"
Mobil itu kembali melaju.Tiga puluh menit kemudian, freen sampai depan halaman rumah paul. Segara dia keluar dari mobilnya dan buru-buru menuju pada paman ton yang sedang berjaga.
"Syukurlah kau tiba disaat yang tepat" paman ton bernapas legah.
"Ada apa paman? Kau terlihat tidak tenang"
"Untuk sekarang jangan bahas tentang diriku. Segeralah kau masuk kau akan menemui mereka disana" paman ton memyuruh freen.
"Jngan melihatku dengan ekspresi bingung begitu, cepat masuklah kau akan terlambat.." ucap paman ton sambil mendorong tubuh freen menuju pintu masuk.
Dengan kebingungan, freen segera menuruti paman ton, dia menuju pintu dan berniat untuk mengetuknya.
Paman ton yang melihat freen ingin mengetuk pintu, akhirnya berlari mendekat.
"Sudahlah jangan terlalu lama, kekasihnu saat ini akan dilamar oleh sahabatnya.. jika kau berlama-lama disini kau akan terlambat..!!" Bentak paman ton.
"Apa!!??"
———————"Baiklah tuan paul, saya akan menunggu keputusan nona rebecca... dan jika sudah siap saya akan datang bersama keluarga saya untuk menggelar acara pertunangan ini" ucap lux.
Sektika pintu rumah itu terbuka lebar, seorang wanita bediri diantara pintu.
"Tidak semudah itu..!!" Seru freen.
Beberapa pasang mata tertuju padanya, tuan paul terkejut saat melihat freen yang tiba-tiba muncul.
"Apa yang kau lakukan freen??" Tanya tuan paul.
"Berani sekali kau masuk kerumahku tanpa mengetuk pintu!!" Hardik tuan paul.
"Maafkan aku tuan paul, tapi aku terpaksa melakukannya" kata freen, dan akhirnya matanya tertuju pada lux yang berada didepan tuan paul."Kau..!!" Tunjuk freen sambil mendekat kearah lux.
"Sudah puas dengan apa yang kau lakukan padaku!? Kau puas dengan semua ini hah!??. Aku sudah tidak peduli lux silahkan kau beberkan semuanya silahkan!! Jika kau mau, ambil posisi itu!! Aku sudah tau jika kau menginginkan posisiku kan? Silahkan, jika boleh kau bisa bawah sampai mati. Dan jika perlu kau bisa ambil perusahaanku. Aku sudah tidak peduli lux. Aku tidak peduli lagi dengan nama baikku, ambil semuanya, tapi jagan pernah ambil rebecca dariku!!" Ucap freen."Apa maksud dari semua ini!!?" Tuan paul menimpali.
"Orang yang didepanmu ini telah merencanakan semuanya, memperdayakanku dengan membuat pilihan memutuskan hubunganku dengan becky, memutuskan kerja sama antara kita, dan mengancamku dengan menyebarkan hubunganku dengan becky" terang freen.
"Apa maksudmu freen!??" Tong berdiri tak terima.
"Kau jagan ikut campur pria gilaa..!!" Hardik freen.
"Apa katamu!!?"
"Kau sudah tau yah??" Tanya lux dengan tenang sambil berjalan kearah freen.
"Tapi maaf, kau terlambat. Becca akan bersama dengan adikku"" langkahi dulu mayatku jika kau mengambil becca, aku tidak akan merelakaan milikku yang ini untuk orang-orang tamak seperti kalian!" Tantang freen sambil menatap lux yang lebih tinggi darinya.
" sudah hentikan freen, lux.!!!" Teriak tuan paul.
Dari kejauhan, tiga orang sedang berdiri mengamati kejadian tersebut.
"Ternyata adikku jadi perebutan antara dua CEO terkenal itu yah.." ledek richie yang entah sejak kapan tiba dirumah.
Becky yang berada diantara mommy dan richie merasa cemas melihat freen.
"Mommy.. apakah kau ingin bertaruh denganku?" Tanya richie sambil mendekat kearah mommynya.
"Apa maksudmu? Jangan macam-macam kadaaannnya sekarang sangat kacau patric!" Mommy memperingatkan anak lelakinya.
"Justru itu mom, kita akan melihat siapa yang akan menang antara dua CEO itu. Daddy akan mengeluarkan siapa dulu, freen atau lux dari rumah ini" bisik richie.
"Kau ada-ada saja, hmm tapi seru juga.. baiklah mommy ikut, mommy akan pilih freen, dan jika mommy menang berikan seratus dollar pada mommy, bagaimna?" Tawar mommy.
"Okeh.. dan jika lux yang menang.. mommy berikan padaku dua kali dari itu.."
"Deall.." mereka sepakat.
—————" kalian sudah membuat kekacauan didalam rumahku!!" Daddy kembali marah.
"Apa itu benar lux??" Daddy kembali bertanya.
"Jika memang benar, aku membatalkan semua ini." Sambung daddy lagi.Mendengar itu, tong yang terdiam kembali bersuara.
"Paman.. aku tidak ingin pertunangan ini batal, aku sangat mencintai becca. Aku tidak mau ini terjadi, aku mohon paman" ucap tong memohon.
"Itu bukan urusanku, anakku yang menjalaninya anakkku yang memberikan keputusan" kata daddy.
" tapi paman.."
"Silahkan pergi dari rumahku.. kalian sudah membuat kekacauan disini. Pergi..!!" Usir daddy.
Ketiganya terkejut.
" jika kalian tidak segera pergi.. aku akan menghubungi petugas untuk mengangkat paksa kalian!! Pergi sekarang juga!!" Teriak daddy sambil
Mengacungkan telunjuknya kearah pintu keluar.Lux yang tak ingin nama baiknya rusak akhirnya manarik paksa adiknya untuk pergi.
"Tapi kak.. aku belum selesai dengan rencana pertunanganku dan becca" kata tong yang sambil ditarik lux.
"Sudahlah.. aku tak ingin terjadi masalah besar tong!!" Bentak lux.
"Kak...!! Hubungangku bagaimna??"
"Aku tidak peduli..!!"
Keduanya pergi menjauhi kediaman paul.Sementara freen masih berdiri disana..
Dengan perasaan menyesal, dia berlutut dihadapan daddy.
"Maafkan aku.. maafkan aku daddy, aku benar-benar minta maaf. Aku menyia-nyiakan becky, aku mohon beri aku kesempatan" kata freen.
"Apa itu benar freen?" Tanya daddy memastikan.
"Benar.. maaf atas kejadian ini," jawab freen sambil memyatukan kedua tangannya memohon.
"Aku tidak mempermasalhkan jika kau diancam oleh nona lux. Tapi jika memang kau mencintai anakku, tolong jangan membuatnya tersakiti seperti kemarin"
"Aku berjanji, dan ini yang terakhir"
"Apa janjimu dapat dipercaya?"
"Yah... akan kupastikan."
"Jika kau memilih anakku, kau siap untuk memanggung semuanya kedepan? Bahkan mungkin nama baikmu akan rusak karena hubungan sejenis seperti ini"
"Aku tidak peduli, yang jelas aku memilih becky dari semuanya..aku tidak ingin kehilangannya lagi, tidak ingin"
***********
KAMU SEDANG MEMBACA
What is love? (End)
General FictionApa itu cinta?, ketika aku mengenal cinta, aku tidak bisa kembali ke masa aku menjadi diriku seperti dahulu, rasanya aku terobsesi dengan kata itu.