Masa perawatan itu sudah berjalan seminggu lebih, dan akhirnya freen sudah diperbolehkan untuk pulang dengan catatan tidak boleh terlalu banyak bergerak apalagi mengangkat benda-benda yang berat. Karena ditakutkan nanti kondisi lukanya akan kembali sobek, walaupun sudah dikeluarkan jahitan yang ada didalamnya.
Merasa tidak percaya dengan tingkah cucunya, kini nenek membuat keputusan untuk berpindah di mansion freen.
Awalnya freen menolak dan memberi alasan jika maid dimansionnya akan merawatnya. Tapi nenek tetap bersikukuh untuk tetap tinggal dan menetap disana. Dengan bujukan dari becky dan paksaan nenek akhirnya freen mengiyahkan.
"Biarkan saja nenek disana" ucap becky.
"Tapi aku tidak akan leluasa untuk bermesraan denganmu jika ada nenek" keluh freen.
"Hussh.. pikiran meseum" becky memukul kepala freen ketika mereka hampir sampai di mobil.
"Awwhh.. tapi kau suka kan?" Goda freen.
"Buang pikiran mesummu phi"
Freen membalas dengan mencium pipi gadis kesayangannya itu.Melewati momen freen dan becky. Kini keadaan sang pengacau itu sekarang dibawah ke new york bersama sang ayah. Sebenarnya pemimpin dari polisi itu meminta untuk menahannya beberapa tahun didalam sel tahanan, namun karena uang yang berbicara akhirnya proses itu dibatalkan.
Awalnya richie tak terima dengan tindakan keluarga sulax tersebut, tapi lux memberikan janji pada richie.
Janji apa?
Janji bahwa dia memperbaiki semua kekacauan yang ada, memperbaiki nama baik chankimha group dan menyatakan jika semua kekacauan yang ada ini adalah ulahnya, pada awak media.
Dan dengan berat hati lux akhirnya menyetujuinya demi sang adik agar tidak mendekam didalam penjara.
Kakak yang baik..
____________Beberapa hari berlalu, kini perusahaan freen sudah mulai stabil kembali seperti biasanya. Semua kekacauan itu sudah mulai hilang. Banyak dari mantan pebisnis yang pernah bekerja sama dengannya akhirnya kembali untuk bekerja sama.
Suasana kantor yang kondusif, dengan berbagai kesibukan yang ada didalamnya.
Lift itu berhenti, membuka pintunya dan menampakkan sosok sang CEO tengah berjalan sedikit menekuk menahan sedikit perih diperutnya.
"Perlu bantuan freen?" Nam menyamakan langkahnya.
"Tidak perlu, aku bisa sendiri" balas freen sambil tersenyum pada nam.
"Baiklah.. tapi kau tidak boleh terlalu lelah" nam memperingatkan dan beranjak pergi darinya.
Langkah kecil itu terhenti dan berbalik memanggil nam.
"Nam.."
Mendengar namanya dipanggil, nam kmbali menoleh.
"Aku perlu solusi darimu, ikut aku" ucap freen.
"Baik boss""Apa?? Kau ingin melamar becky?" Tanya nam memastikan kembali.
"Yah.. sejujurnya aku belum membicarakan ini dengan kedua orang tuanya, apalagi nenek." Tutur freen.
"Secepat itu freen?"
"Aku harus cepat, aku tak ingin dia diambil orang lagi"
"Hmmm... baiklah kalau begitu kita terlebih dahulu bertemu dengan nenek"
Mereka segera beranjak dari kantor dan pergi ke
Mansionnya bertemu dengan nenek.Awalnya nenek terkejut dengan tindakan tiba-tiba dari freen. Secepat itu melamar anak gadis dari tuan armstrong, namun mendengar alasan itu nenek tak beranj berkutik lagi. Dan akhirnya menyetujui untuk bertemu dengan kekuarga sang kekasih.
Tepat pukul tujuh malam, ketiganya sampai didepan rumah kediaman keluarga arsmtrong.
Freen yang berjalan sedang digandeng oleh nenek disisi kirinya, sedangkan nam berjalan dibelakang freen.
Sebelum memasuki rumah, freen terlebih dahulu bertemu dengan penjaga keamanan rumah disana.
"Selamat malam nina freen.." sapa paman ton.
"Selamat malam paman"
"Apa tujuanmu datang kesini nona?" Tanya paman ton.
"Tujuanku kesini untuk melamar anak gadis yang ada didalam rumah sana, doakan aku semoga berhasil paman" ucap freen sambil tersenyum.
"Tentu saja nona, dan silahkan masuk" paman ton memberi jalan pada ketiganya disana.Suasana dalam rumah itu kini menjadi tegang.
Freen berhadapan dengan tuan armtrong disana. Sedangkan becky duduk tak jauh dari mereka berdua bersama sang mommy dan juga richie.
Nenek bersama nam duduk diseberang lainya.
Seakan menyaksikan sebuah pertandingan didalam ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
What is love? (End)
General FictionApa itu cinta?, ketika aku mengenal cinta, aku tidak bisa kembali ke masa aku menjadi diriku seperti dahulu, rasanya aku terobsesi dengan kata itu.