Klarifikasi

1K 96 1
                                    

    Suara hentakkan pintu itu terdengar sangat keras.
Brakkk...
"Apa yang kau lakukan kak!!? Sedikit lagi aku akan bersama becky tapi kau malah pergi dari sana!!? Akkhh aku muak denganmu, tak bisa kuandalkan!!" Seru tong marah pada kakaknya.
"Diam!" Balas lux.
"Aku muak denganmu!! Kau tak bisa membantuku."
Mendengar sang adik membentaknya, seketika lux berbalik menghadap tong lalu mendorongnya tersandar ke dinding.
"Dengar baik-baik tong..kita baru saja mengalami penolakan tiba-tiba dari tuan armstrong, lalu kau masih dengan keinginan yang kuat untuk bersama dengan anaknya?? Kau pikir baik-baik, tidak ada celah lagi buatmu untuk mendapatkan rebecca!"
Tong terlihat sangat marah saat lux menyandarnya di dinding.
"Aku tidak peduli.. bagaimna pun caranya aku akan tetap mendapatkan rebecca, aku tidak peduli lagi jika kakak tak mau membantuku maka aku akan melakukannya sendiri"
"Dasar bodoh..!! Gila kau..!! Sudah cukup tong!! Jangan membuat masalah lagi. Jika saja kudengar kau membuat masalah kau akan tau akibatnya, sudah cukup!!"
" yaah karena kau tak mau malu jika punya adik sepertiku kan!?? Kau hanya mementingkan harta dan jabatan itu dari pada adikmu.. kau sama seperti ayah!!"
"Diam..!! Sekali lagi kau bicara, akan kupotong lidahmu..!!"
Tong terdiam dengan senyum intimidasi diwajahnya, lali bergegas meninggalakan lux.
Beberapa meter jauh dari lux, tong terhenti memutar sedikit tubuhnya menghadap lux yang masih diam diujung sana.
"Aku akan bergerak sendiri mendaptkan becca, aku tidak peduli lagi denganmu lux" gumam tong lalu beranjak.
———————







Malam sudah begitu larut.. keduanya masih duduk di bangku taman di belakang rumah becky.
Ada rasa legah ketika masalah yang dihadapinya sudah berlalu. Sang kekasih disebelahnya terlihat sedang tersenyum memandang benda-benda angkasa diatas langit gelap.
Tatapan penuh cinta itu memandang becky sambil tersenyum. Becky yang menyadari dirinya sedang ditatap akhirnya merespon sambil membalas senyum.

"Kau tau.. sampai detik ini aku masih berpikir apa ini benar? Apa orang didepanku ini betul-betul
Kekasihku? Rasanya seperti tidak mungkin aku mempunyai kekasih perempuan, padahal aku juga perempuan. Yang ku tau diluar sana pasangan kekasih itu hanya wanita dan pria, tapi.." belum selesai dengan kata-katanya becky mendekap mulutnya dengan jari telunjuk.

"Phi.. cinta adalah cinta, kita tak bisa menentukan dengan siapa kita akan berpasangan. Jika kita merasa nyaman dengan sesama dan bukan dengan lawan kita bagaimna? Cinta tak bisa ditentang, semakin ditentang maka cinta itu semakin besar. Aku mencintaimu karena aku merasa nyaman denganmu. Ingat phi, phi adalah milikku dan aku adalah milik phi, aku tak akan merelakan milikkku diambil oleh orang lain, begitu juga dengnku phi.." tutur becky.

"Aku mencintaimu becky"
"Aku juga mencintaimu sarocha freen" balas becky sambil melebarkan senyum gemasnya.
"Owh lihat ini, ini yang selalu membuatku semakin jatuh cinta, aku semakin gemas melihat kekasihku seperti ini. Bisakah senyum ini kau tebarkan hanya untukku saja?" Tanya freen.
"Kenapa?"
"Karena aku tak ingin senyum gemas ini kau tebarkan pada orang lain, aku jadi cemburu nantinya"
"Phi ada-ada saja.."
"Aku serius.."
Becky tak menjawab perkataan freen, ia langsung berdiri menuju rumah meninggalkan freen ditaman.
"Bec.. tunggu aku.. becbec..!!" Panggil freen sambil
Mengikuti becky.
———————



Tiga hari berikutnya, freen sedang berada di kantor.
Skandal tentang dirinya dan becky divideo dan foto itu tak diperdulikannya lagi. Dia seperti biasa menjalani hari-harinya dikantor, tak memusingkan rekan-rekan bisnisnya yang memutuskan kerja sama dengannya.

Freen dengan tiba-tiba mengumpulkan semua pegawainya tak terkecuali di aula pertemuan.
"Dengar.. mungkin kalian sudah tau tentang berita itu, dan mungkin juga kalian sudah tau kondisi dari perusahaan ini bagaimna. Aku sebagai CEO tak bisa berkomentar banyak dengan masalah ini. Aku tau banyak diantara kalian pasti terkejut dengan semua ini, jadi jika kalian ingin meningglkan perusahaan ini silahkan aku tak memaksa, dan jika kalian masih ingin bekerja sama denganku aku sangat menghargai itu. Dan kuperjelas satu hal, mengenai berita itu, yah semuanya benar aku memiliki kekasih yang sama sepertiku. Apa kalian paham!??" Ucap freen
"Paham.." semua pegawai terkejut dengan pengakuan dari sang CEO.

Saat jam makan siang, beberapa pegawai berkumpul dimeja pantry tak lupa bibi ning juga berada disana.
"Sudah kubilang.. bu freen seorang lesbian" kata salah satu pegawai.
"Hahhh padahal dia sangat cantik, rugi sekali aku jadi lelaki jika tak mendapatkan hatinya" keluh yang lain.
" huh jikapun dia bukan lesbian mana mau dia berkencan dengan lelaki sepertimu, dasar tak tau diri"
"Sangat disayangkan, tapi.... Namanya cinta siapa yang tau kan?"
"Hmm yeah.."
"Aku menyukai bu freen yang sekarang.. aku tak peduli jika dia seorang lesbian. Aku menyukai caranya berinteraksi dengan pegawainya, aku menyukai perubahannya" ucap seorang pegawai yang membuka obrolan tadi.
"Yahh.. yang aku dengar-dengar yah, bu freen sperti itu karena kekasihnya, uuh sabar sekali kelasihnya mengajarkan hal-hal baik pada bu freen, aku jadi iri.." timpal bibi ning.
"Benarkah?"
"Hmm.. saat aku tak sengaja menguping pembicaraan nam bersama bu freen" sambung bibi ning lagi.
"Berarti nam juga tau??"
"Iyah.."
" ughh nam.. selalu saja menyimpan bahan dari kami" keluh pegawai lain.
"Memangnya kenapa? Entah lebih dulu tau atau terakhir tau itu sama saja kan?" Sambung nam yang tiba-tiba masuk.
"Ckkk.."
————————



"Jadi apa kau akan mengklarifikasi masalah ini freen??" Tanya nam yang sedang sibuk dengan tab ditangannya:
"Hmm yahh.. lebih cepat lebih baik, jadwalkan rencana itu hari ini dan hubungi pihak media" perintah freen.
"Baik buk boss.."

Semua yang diperintahkan freen akhirnya terlaksana hari itu. Dengan sangat percaya diri freen menyelesaikan bebrapa pertanyaan dari para awak media tentang rumor dirinya.
"Apakah benar tenang video itu?" Tanya salah satu wartawan
"Yah itu benar.." jawab freen.
"Apakah ada pengaruh dengan perusahaan anda mengenai rumor ini?"
"Yah.. pengaruhnya sangat besar dan aku tak peduli dengan itu"
"Apakah anda tidak merasa rugi jika perusahaan anda berdampak turun?"
"Rugi itu ada, tapi seperti yang aku ucapkan tadi aku tidak peduli"
"Apakah anda sangat mencintai kekasih anda?"
"Aku sangat mencintainya, dan aku tidak peduli dengan  orang-orang yang tak menyukai hal ini. Perlu aku ingatkan, ini adalah pilihanku ini adalah hidupku, aku bahagia bersamanya" tutur freen.
Akhirnya acara klarifikasi itu selesai dengan semua fakta yang diungkapkan freen secara terang-terangan.
—————

Melihat berita klarifikasi itu, sontak membuat emosi tong menjadi naik seketika.
"Aagghhh bangsatt...!!!" Teriak tong sambil melempar remote tv.
"Aku tidak akan membiarkanmu freen..!! Tidak akan!! Jika aku tak bisa mendapatkan becca maka kau juga tak akan bisa mendapatkannya..!! Dasar Sialan..!"
            ***********

What is love? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang