Canggung

1.1K 106 2
                                    

"Phi freen.." panik becky melihat freen tak sadarkan diri terjatuh begitu saja setelah menciumnya. Becky segera mengangkat tubuh freen dengan sekuat tenaga dan mendudukkannya di   kursi depan club yang tak jauh dari mereka.
Becky panik dan bingung tak tau apa yang harus dia lakukan. Tidak mungkin dia meninggalkannya sendiri disini dalam keadaan mabuk berat dan tak sadarkan diri. Ingin mengantarnya pulang, namun becky tak bisa menyetir mobil freen, dan tak tau alamat freen dimana.
Akhirnya dia memutuskan untuk menggeledah tas freen, dam menemukan sebuah kartu nama dan alamat disana.
Becky segera memanggil taksi dan membopong freen masuk kedalam taksi tersebut. Tiga puluh menit kemudian taksi itu berhenti gedung perusahaan chankimha. Becky segera turun
"Paman, aku titip dia sebentar disini,aku tidak akan lama" kata becky pada supir taksi itu.
Becky segera turun dan menemui petugas keamanan disana.

"Permisi, paman apa ini kantor chankimha group?" Tanya becky pada petugas itu.
"Benar, ada apa malam-malam kesini?" Petugas itu balik bertanya.
"Maaf paman, aku hanya menanyakan alamat rumah dari nona freen. Aku hanya mengetahui alamat kantornya saja, mungkin paman tau alamat rumahnya" tutur becky.
"Ada apa menannyakan alamat rumah buk boss kami?" Tanya petugas itu menatap curiga, dan bergaja-jaga jika becky adalah orang jahat.
"Eh tidak paman, aku, aku hanya mengantarkan paket untuknya. Aku sudah menghubunginya tadi, dan katanya langsung ke alamat rumahnya saja, tapi aku lupa menanyakan alamatnya" becky beralasan.
Perugas itu memicingkan mata  menatap curiga pada becky, tapi setelah itu dia memberikan alamat rumah freen. " apa itu benar?" Tanya petugas itu sebelum memberikan alamt freen.
"Benar paman, aku tidak bohong" sambung becky.
Akhirnya petugas itupun memberikan alamatnya dan becky segera menuju ke taksi dan bergegas pergi kealamat itu.

Sesampainya di depan mansion freen, becky segera membayar biaya taksi itu, lalu turun sambil
Membopong freen. Melihat rumah itu dengan keadaan sepi, membuat becky merasa heran.
" apa dia tinggal dimansion ini sendirian? Aah ternyata dia suka sendiri" gumam becky sambil
Berjalan menuju gerbang dan membukanya.
Untung saja pintu mansion itu bisa di buka sistem sidik jari freen. Becky segera masuk dan menuju ruang tamu, dia menidurkan freen di salah satu sofa. Menarik salah satu bantal sofa itu untuk menjadi penyangga dikepalanya, becky segera melepaskan sepatu freen. Tak lupa membuka bleazer freen, sehingga memperlihatkan tangtop putih yang freen pakai. Tubuh yang sempurna, dengan bentuk tonjolan payudara yang tak begitu besar, perut yang rata dan kulit yang mulus itu membuat becky tegang.
'Ada apa ini? Kenapa perasaanku jadi seperti ini?' Batin becky. Becky kembali mengingat kejadian didepan club itu lagi dimana dia langsung dicium freen. Tanpa sadar becky memegang bibirnya sambil mengingat kejadian itu. Tiba- tiba dia tersadar dan membuyarkan lamunannya.
"Tidak, tidak. Dia hanya mabuk, dia tak sadar melakukan itu." Kata becky.
Becky segera mengambil tisu basah dari dalam tasnya, dan membersihakn badan freen.
Membersihkan wajah yang sedang tertidur, becky lama memandang  wajah itu. Raut wajah yang tenang dan damai, ada sedikit yang membuat becky gemas dengan wajah itu. Diperhatikannya wajah itu, hidung yang tak terlalu mancung darinya, mata yang tertutup dengan lengkungan yang indah, serata bibir yang tak terlalu seksy namun agak tebal. Wajah yang mungkin mendominasi tampan dan cantik itu tertidur lelap sekan tak ada beban yang dipikulnya. Becky segera beralih membersihkan kedua tangan freen, lalu menyudahinya. Tak lama becky pun segera tertidur sambil sambil duduk dilantai, kepalanya bersandar di sofa sebelah freen.
Nampak kedua insan itu tertidur pulas meperlihatkan posisi mereka masing-masing, satu tertidur nyaman disofa, dan satunya lagi tertidur sambil duduk dilantai.
——————

Sinar matahari menyinari wajah freen, membuat dia terjaga dari tidurnya. Dia perlahan membuka mata dan mengumpulkan raganya hingga benar-benar tersadar.
Melihat sekelilingnya, ternyata dia tidak tidur dikamarnya. Pakaiannya belum diganti, hanya bleazernya yang terlepas dari tubuhnya.
Menatap kesebelah kirinya, alangkah terkejutnya saat melihat seorang gadis sedang tidur dengan Kepala menopang tubuhnya agar tidak terjatuh.
Freen memperhatikan gadis itu, dan ternyata adalah becky. Dia mulai mengingat-ngingat kejadian semalam dimana dia bertemu dengan becky didalam club dan juga mengingat kejadian saat dia mencium becky dan akhirnya dia tidak mengingat kejadian lain lagi kenapa dia bisa sampai ke mansionnya.
Freen terkejut setengah mati dengan Kejadian tadi malam, membuatnya gelisah dan takut jika becky akan memarahinya karena sudah menciumnya.
Karena kegelisahan itulah membuat becky menjadi terbangun.
"Phi freen.." panggil becky sambil mengucek matanya.
"Apa tidurmu nyenyak?" Tanya becky.
" ehh i iyah," jawab freen gugup.
"Maafkan aku, kau tertidur dengan posisi seperti itu." Kata freen.
"Tidak apa- apa phi, maafkan aku, aku meninggalkan mobilmu di club, aku tak bisa mnyetir" kata becky.
" tidak apa-apa"
Mereka terdiam memikirkan kejadian tadi malam. Freen yang duduk disofa dengan kaki bersila, dan becky duduk dilantai didepan freen.

" apa kamu tidak apa-apa?" Tanya freen.
"Eeh.." becky bingung.
" mengenai kejadian semalam, aku minta maaf sudah merepotkanmu" kata freen lagi.
Karena kejadian itu mereka diliputi rasa canggung.
Becky berpikir freen tidak menyadari kejadian semalam, tapi dia  malu ternyata freen mengingat itu. Sedangkan freen yang melakukan kejadian itu juga malu, bagaimna tidak dia dengan sembarang berkata dan mencium becky secara tiba-tiba.
Tapi sepertinya itu bukan kata-kata sembarang, itu memang fakta freen telah menyukai becky namun dia bingung itu perasaan apa. Dan akhirnya  karena pengaruh alkohol yang membuat dia bisa mengutarakan perasaan itu.

Sepanjang pagi itu, mereka tak bertatap muka.
Freen segera menuju ke kamarnya meninggalkan becky. Mengunci pintu dan berlari menutup dirinya didalam selimut.
"Ahhh bodoh, bodoh, kenapa kau melakukan itu freen!?, dasar bibir tak tau sopan santun" kata freen sambil memukul-mukul bibirnya. Membungkus dirinya didalam selimut, ingin rasanya segera menghilang dari dunia ini kerana ulahnya.
Disisi lain becky juga merasakan hal yang sama, memukul-mukul pelan kepalanya.
"Aahh kupikir dia tidak mengingatnya" gumam becky. Tiba-tiba ponselnya berdering, irin menelephonenya.
"Hallo bec, kau diamna? Kami semalam mencarimu. Kami pikir kau pergi ke kamar kecil ternyata kau pulang, tapi aku menannyakanmu pada paman ton, dia bilang kau tidak ada dirumah sejak semalam" tutur irin.
"Maafkan aku, aku pergi kerumah sepupuku, maaf tak mengabari kalian semalam" jawab becky.
"Yasudah tidak apa-apa, asal kau baik-baik saja disana. Hubungi aku jika kau butuh sesuatu oke?" Kata irin, lalu menutup panggilan itu.
Sepuluh menit berlalu, freen turun dari kamarnya dengan keadaan sudah rapi.
"Aku akan mngantarmu pulang, tapi kita akan menjemput mobilku dulu di club" kata freen yang masih dengan perasaan canggung.
"Baik phi"
Mereka segera berangakat menggunakan taksi dan mengambil mobil freen, lalu lanjut mengantar becky kerumahnya.

Sampai didepan rumah becky, masih dengan keadaan yang sama.
"Maafkan aku bec," kata freen sambil memalingkan wajahnya kerah jendela disampingnya.
"Hmm" becky hanya mengangguk.
Becky segera turun dan tanpa berpamitan pada freen, dia segera berlari kecil menuju rumahnya.
"Hmmmhahhhh.... Kuharap di tidak memarahiku" freen segera melaju menuju ke kantornya.
            ********

What is love? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang