Mengubahku

1.2K 113 1
                                    

Awalnya pergi kekantor dengan wajah yang memperlihatkan keganasan seorang CEO yang tak bisa ditandingi.
Memeperlihatkan kewenangannya, berbuat semaunya, menghukum siapa pun yang berbuat salah walau itu hal yang kecil.
Berobsesi menjadi sang pemimpin yang disegani oleh banyak orang termasuk rekan-rekan bisnisnya.
Memberikan peraturan yang tak wajar bagi para rekan bisnis. Seperti jangan melangkahiku jika kalian tidak mau kerja sama kita berakhir. Semua pebisnis dari yang muda hingga yang tua darinya diabuat seperti itu.
Banyak rekan-rekan bisnisnya tak terima peraturan itu, ingin melawan namun tak bisa, karena kekuasaan ada pada tangan freen sang CEO yang angkuh.

Namun kali ini, sifat itu berubah seratus delapan puluh derajat.
Datang ke perusahaannya terlebih dahulu sebelum para pegawainya berdatangan. Membersihkan sendiri kondisi ruangannya yang agak kotor sebelum bibi ning muncul.
Dan setelahnya, keluar dari ruangan untuk menyapa para pegawai.
Sebuah senyum terpampang jelas diwajah freen, sambil menyapa para pegawai.
"Selamat pagi..." sapa freen.
Banyak pegawai merasa terkejut dengan tingkah CEO mereka, tak biasanya seperti itu.
Tak mau menambah masalah baru, para pegawai membalas sapa'annya.
"Lihat CEO kita, tak biasanya seperti ini" bisik salah satu pegawai yang menemui rekannya yang lain.
"Apa mungkin dia sedang menguji kita?" Sambung salah satunya.
"Aku rasa dia sakit" seorang pegawai lainya muncul dari belakang.
"Kasihan sekali bu freen, jika aku tau apa nama penyakitnya, aku akan memberikan dia obat walau semahal apapun" sahut yang satunya. Tiba-tiba kepala pegawai itu dipukul dengan polpen.
"Huss, jaga bicaramu" sahut yang memukul itu.
"Hahh... aku ingin dia seperti ini terus, jangan lagi menapakan wajah sangarnya,".

Satu jam yang lalu, sebelum freen datang ke kantor becky sempat mengiriminya pesan.
"Selamat pagi sayang, aku harap phi hari ini bekerja dengan penuh semangat. Ingat pergi ke kantor lebih awal, jangan menyusahkan para pegawaimu. Dan aku menyayangimu😚(twinggg).."
Aaahhhhhh siapa yang tidak berbunga-bunga ketika sang pacar menyemangatinya seperti itu??
Itu yang dirasakan freen, sampai-sampai rasa senangnya tersalurkan dengan melempar senyumnya ke para pegawai.

Pintu ruangan freen dibuka oleh bibi ning.
"Aahhh" teriak bibi ning shok.
"Apa ini?, perasaan aku belum merapikannya kemarin. Aku berniat merapikan hari ini. Tapi kenapa sudah rapi begini??. Apa bu freen sudah mencari penggantiku??. Ini tidak mungkin" keluh bibi ning.
Bibi ning pergi menuju pantry tempat para pegawai beristirahat.
"Semuanya, aku ingin mengucapkan kata-kata terakhir pada kalian. Aku akan pergi dari sini, aku tak di perkukan lagi..hikss..hikss" bibi ning mendramatis.
"Ada apa bi?" Tanya nam
"Aku sudah digantikan, ibu freen sudah mendapat penggantiku sekarang"
"Apa maksudnya?, yang benar saja bi" sahut salah satu pegawai.
"Aku pergi keruangannya, biasanya setiap pagi sebelum ia datang, aku terlebih dulu membersihkannya. Tapi pagi ini aku mendapati ruangan itu sudah rapi. Apa menurut kalian bu freen menggantikanku karena aku terlambat datang?" Tanya bibi ning.
"Sudahlah bi.. nanti aku akan menanyakan ini langsung pada bu freen" sahut nam.
"Hmm baiklah, jika benar aku dengan berat hati pergi dari kantor ini. Aku menyayangi kalian" keluh bibi ning.

Sang CEO yang menjadi topik pembicaraan hangat oleh para pegawainya kini sedang duduk santai sambil asik dengan ponselnya.
"Kau sedang apa?" Freen mengirim
Pesan.
"Aku sedang berbicara pada seseorang" balas becky.
"Siapa itu?"
"Seseorang yang sedang menggangguku ketika aku sedang belajar"
"Katakan siapa dia?, berani sekali menganggumu"
"Jika aku mengatakannya, kau mau apa padanya?" Tanya becky.
"Aku akan menendangnya,"
" baiklah.. silahakn tendang dirimu sendiri" balas becky.
Freen tersadar, ternyata yang dimaksud becky adalah dirinya.
"Apa kau sudah makan siang? Jika belum katakan" tanya freen.
"Sebentar.."

Sedang asik berbalas pesan. Nam diam-diam mengintip dari belakang memperhatikan freen.
"Sejak kapan kau tersenyum seperti orang gila" nam membuka suara.
Freen terkejut setengah mati mendengar nam. Hampir saja ponsel itu mendarat kelantai, untung saja freen sigap menangkapnya.
Freen berbalik menoleh pada nam, "heii, sudah berapa kali aku katakan, jika masuk keruanganku ketuk pintunya!!".
"Aku sudah beberapa kali mengetuk pintumu, tapi tak ada jawaban. Kupikir kau sedang tak ada." Tutur nam.
"Ngomong-ngomong aku mau menyampaikan sesuatu padamu" sambung nam lagi.
"Apa itu?"
"Kau berniat menggantikan bibi ning??"
"Maksudmu?"
" bibi ning megeluh padaku, dia datang keruanganmu ingin membersihkan tapi dia melihat keadaan ruanganmu sudah bersih" kata nam.
"Oh itu.. katakan pada bibi ning aku tidak berniat ingin menggantinya. Hanya kebetulan tadi pagi aku datang lebih awal dan membersihkan ruanganku" jelas freen.
"What??!, freen apa yang terjadi padamu?. Tidak biasanya kau seperti ini. Aku juga mendengar dari para pegawai bahwa kau dari tadi pagi selalu tersenyum" ucap nam tak percaya.
"Apa itu salah?, aku hanya menyapa mereka."
"Yah itu salah, kau biasanya bertingkah tak memperdulikan karyawanmu. Kau selalu yang disapa, kau tak pernah menebar senyum seperti ini.
Apa kau bukan freen?"
"Oh ayolah nam,ini aku freen. Aku hanya melakukan hal baik hari ini, tapi itu salah dimatamu" freen namapak frustasi dengan kata-kata nam.
"Baiklah lupakan, siang ini aku ada tugas apa?" Tanya freen sembari meletakan ponselnya diatas meja. Nam memeberikan beberapa berkas yang akan ditanda tangani pada freen.
Tiba-tiba...tingggg... bunyi pesan masuk diponselnya, memperlihatakan sebuah notifikasi dilayar utama dengan nama kontak "babe"(ujungnya emot love pink)
Nam berada didekat ponsel itu melihatnya. Terkejutnya nam melihat nama kontak itu sambil menutup mulutnya tak percaya.

"Aku tau kenapa kau bertingkah seperti ini, ternyata ada seseorang yang sedang kasamaran yah?" Nam menatap ponsel itu.
"Apa yang kau lakukan?, tidak baik melihat isi ponsel orang lain" freen segera menngambil
Ponsel tersebut dari tatapan nam.
"Siapa babe??" Tanya nam
"Eeh bukan siapa-siapa" freen menjawab cepat.
"Ayolah kawan.. jangan menyembunyikannya dariku" bujuk nam dengan centil.
"Tidak ada urusan denganmu"
"Ckkk...Aku hanya ingin tau"
"Belum saatnya kau tau, jangan macam-macam" freen menunjuk kearah nam memeperingatkan.
Nam hanya memutar bola matanya.
" baikalh babe... selamat bersenang-senang dengan orang itu" nam pergi dengan mengejek freen.
"Nam....!!!"Teriak freen.
Baru sampai didepan pintu nam berbalik menatap
Free.
"Aku harap kau tidak melakukan yang aneh-aneh pada anak orang, jika kau melakukannya maka tamatlah riwayatmu freen" nam memperingatkan.
"Apa yang kau katakan, kau yang aneh" freen tak mau kalah.
Nam segera keluar dari ruangan freen.
"Dasar gila. Melakukan apa? Aku bahkan baru mengenal namanya pacaran sekarang. Hal aneh? Aah aku tak mengerti" freen tersandar di kursinya. Dia mengambil ponselnya dan melanjutkan pesannya pada becky.
                   **********

What is love? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang