Pilihan

891 87 2
                                    

Nam mengajak freen pergi kesuatu tempat guna untuk menenangkan dirinya.
Mereka sampai disuatu pantai dan duduk disana. Masih dengan kemarahan, freen sempat beberapa kali menghela napas kasar mengingat kejadian itu.

"Duduk disini.." nam menepuk tempat duduk disebelahnya. Dengan diam freen menuju kearah nam lalu duduk.
"Mungkin aku disini tidak tau apa-apa soal masalahmu. Tapi.. aku sarankan berpikirlah secara jernih freen. Pertimbangkan secara matang-matang mana yang baik untukmu." Ucap nam.
Freen tertunduk lesu, "aku kehilangan becky.. demi perusahaanku aku rela melepasnya." Air mata itu tak sengaja mengalir.
"Apa yang dikatakan lux padamu?" Tanya nam.
Akhirnya freen menceritakan semua kejadian yang di alaminya sampai dengan merelakan becky bersama orang lain.

"Freen.. aku ingin bertanya" ucap nam.
"Apa?"
"Apa kau mencintai becky?"
"Jangan ditanya nam.. aku sangat mencintainya.. dia segalanya untukku"
"Jika begitu.. lantas kenapa kau merelakannya bersama orang lain?"
"Aku tidak mau dia terluka karena aku nam"
"Kau salah freen.. jika memang cintamu besar untuk becky, jika memang kau menyayanginya jangan pernah lepaskan dia hanya demi apapun yang bisa kau dapatkan lagi. Kau tidak tau arti berkorban demi cinta. Kau merelakan becky demi ini semua, lalu apa yang kau dapatkan? Tidak ada kan? Malah lebih hancur dari sebelumnya. Freen ini semua bisa kau dapatkan, tapi cinta?? Kau tidak akan mendapatkan versi becky dikemudian hari. Ingat, bunga yang kau pilih lalu kau buang lagi itu tidak akan kau dapatkan lagi didepan sana.." ucap nam.
"Tapi nam.."
"Pertimbangkan baik-baik... kau sudah hancur sekrang.. kau akan lebih hancur lagi jika kelihalangannya."
—————





Dialain sisi, lux datang bersama tong di kediaman keluarga armstrong. Dengan tujuan untuk melamar becky.
Saat melewati pos penjagaan rumah, paman ton memperhatikan kedua manusia itu melewatinya.
"Ckkckckc... kukira nona freen adalah orang yang paling sombong kutemui, ternyata ada yang lebih darinya. Lalu ada apa mereka datang kesini?. Ini tak bisa dibiarkan, kedua tamu ini mengabaikanku aku harus mencari tau." Paman ton segera bediri dan menemui lux dan tong.
"Permisi.." sapa paman ton.
Keduanya terhenti saat paman ton menghadang didepan pintu masuk.
"Ada perlu apa? Owh bukan kah kau adalah teman dari nona rebecca?" Tunjuk paman ton pada tong disamping lux.
"Benar paman.." cuap tong sambil tersenyum.
"Jika demikian.. kalian harus melapor dulu padaku lalu bertemu anggota keluarga didalam" kata paman tong.
"Haruskah seperti itu?" Tanya lux seperti tak terima.
"Yahh.. ada perlu apa?" Tanya paman tong.
"Kami kesini ingin bertemu tuan pail dan melamar nona rebecca" sahut lux.
Paman ton terdiam sejenak, "aah baiklah, saya akan memghubungintuan paul" paman ton segera menuju posnya dan menghubungi tuan paul.

Suasana hening sesaat ketika lux dan adiknya berhdapan dengan tuan paul dan istrinya.
"Jadi apa tujuanmu datang kesini?" Tanya tuan paul.
"Sebelumnya saya minta maaf jika saya dengan lancang bertemu dengan tuan paul tanpa membuat janji terlebih dahulu." Ucap lux.
"Jadi tujuan saya kesini untuk nememani adik saya  bertemu dengan nona rebecca"
"Apa maksudmu?" Tanya paul tidak mengerti.
"Jika paman berkenan, saya akan berencana melamar rebecca. Saya sudah menghubungi kedua orang tua saya agar segera kethailand untuk melalukan acara pelamaran" ucap tong.

"Apa maksudmu? Aku belum mengetahui ini dan rebecca juga belum mengatakannya padaku." Tuan paul merasa bingung.
Merasa agak sedikit kacau, lux mulai memperkeruh suasana.
"Jadi begini tuan paul, saya mengajak anda untuk bekerja sama tapi cara kerja sama saya kali ini untuk memperkuat rasa keleluargaan kita dan membuatnya permanen. Untuk itu, saya datang kesini untuk menjodohkan adik saya dengan anak tuan paul"
"Maaf sebelumnya... aku sebagai daddynya tidak bisa memaksa keinginan putriku, jadi jika memang seperti itu aku akan bertanya dahul pada rebecca."
Akhinya mommy beranjak menuju kamar becky. Diketuknya pintu itu.

"Becca.." panggil mommy. Merasa tak ada jawaban mommy akhirnya membuka pintu kamar itu dan mendekati becky yang sedang duduk termenung dibalkon kamar.
"Bec.. ada yang ingin bertemu denganmu, ayo keluar dulu" ajak mommy.
"Apa itu phi freen?" Tanya becky antusias
"Bukan... tong datang ingin bertemu denganmu, keluarlah dahulu.." ajak mommy.
"Tidak mom" tolak becky.
"Ayolah sayang.. semnjak seminggu ini tong selalu mampir untuk melihatmu, tapi kau tak yak berniat menemuinya sedikitpun. Ayolah kali ini saja," mohon mommy.
Dengan berat hati becky menuruti keingina mommynya.
—————

Suasana dipekuburan itu saat sore sangat sepi.
Wanita itu duduk bersila disamping makam
Ibunya sambil mengusap-usap nisan itu.
"Ibu... apa aku telah melakukan kesalahan? Apa aku selama ini jahat? Apa aku selalu egois?.
Maafkan aku jika selama ini aku menjadi orang yang jahat dimata  orang-orang. Maaf jika saja waktu itu aku tak memikirkan pekerjaanku begini ibu masih tetap bersamaku.. a-akuu.. aku salah bu, aku salah..aku terlalu memikirkan pekerjaan daripada dirimu. Kini aku sudah kehilangan orang yang aku sayangi dua kali karena pekerjaan..aku egois.. egois..." isak tangis itu tak terhentikan.
Dia kembali menangis sesenggukan sambil tertunduk.

Saat ingin kembali, tiba-tiba ada seseorang menghampirinya. Tanpa basa-basi richie menampar pipi kiri freen.
"Sudah puas kau menyakiti adikku hahh..!!??" Betak richie.
Sambil memegang pipinya, freen menatap richie dengan ekspresi bingung.
"Apa mksudmu?" Tanya freen.
"Kau memutuskan hubungan dengan adikku, kau sudah melukainya!! Kau tidak tau betapa terpuruknya dia saat ini karena ulahmu bangsat..!!" Seru richie.
Mendengar hal itu, freen semakin terkejut.
"B-becky kenapa? Dia tidak apa-apa kan?" Tanya freen panik.
"Jangan kau tanyakan keadaannya.. aku kesini untuk memberimu pelajaran bukan untuk memberitahumu kondisi adikku!!"
"Dasar kurnagajar..!! Percuma aku mempercayaimu waktu itu. Jika saja terjadi seperti ini aku tidak akan merelakan becca bersamamu!!" Ucap richie lalu pergi.
Freen terpaku yang mendengar perkataan richie.
Memalingakan wajahnya dan air mata itu mulai lagi membasahi pipinya.
"Maafkan aku bec.. maafkan aku.. aku salah.."
—————







"Apa??" Tanya becky terkejut.
"Yahh dia ingin melamarmu" sahut tuan paul pada becky.
Becky kembali terdiam.
"Tidak apa-apaa bec.. aku menunggu jawabanmu,  aku akan bersabar, jika nanti kau mengiyakannya aku akan datang lagi" kata tong sambil tersenyum.
"Yahh.. saya akan menunggu jawabanmu nona rebecca," sambung lux.
Dengan perasaan yang tidak terima becky beranjak dari kursinya dan berlari menuju kamar.
"Becca.." panggil tuan paul.
"Rebecca.." mommy pun juga memanggil.

"Maaf jika anak saya belum menjawabnya, dia baru mengalami putus cinta dengan psangannya beberapa minggu yang lalu." Timpal tuan paul.
"Tidak apa-apa paman, saya akan menunggu kapan becca akan siap menerima saya" ucap tong.
"Yahh.. keputusan ada pada becca, jika dia mengiyakan lamaran ini itu tandanya saya juga akan mengiyakan panggilan kerja sama anda nona lux"
"Baiklah tuan paul, saya akan menunggu kputusan nona rebecca.. dan jika sudah siap saya akan datang bersama keluarga saya untuk menggelar acara pertunangan ini" sambung lux.

"Tidak semudah itu!!" Teriak salah seorang didepan pintu masuk.
Sektika semua mata tertuju pada dua orang didepan pintu.
           *************

What is love? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang