Letjen Johanes mengamuk sejadi-jadinya setelah mendapatkan berita bahwa garnisun di Purwakarta menyerah kepada pemberontak.
Dia menyalahkan banyak sekali perwira angkatan darat akibat tidak efektifnya tentara KNIL yang membuat identitasnya terancam.
Sebelumnya dia sudah menyetujui saran kepala staf untuk mengirim bala bantuan ke Purwakarta tetapi bala bantuan yang disuruh tidak kunjung datang ke sana.
Setelah diselidiki ternyata mereka masih bersiap-siap mengumpulkan anggota mereka tanpa mengetahui bahwa Purwakarta sudah jatuh.
Hal ini membuat Johanes kecewa dengan KNIL dan menganggap KNIL memiliki disiplin yang rendah dan moral yang penakut.
Sekarang tentara pemberontak telah berada di Purwakarta dan jalan menuju Bandung terbuka lebar.
Sekarang hanya tersisa 13.000 tentara KNIL di Jawa yang berpihak kepada Belanda. Semua tentara itu termasuk kedalam bagian Divisi 15 yang dipimpin oleh Kolonel Schmid.
Menurut intelejen yang mereka dapatkan mengabarkan bahwa tentara pemberontak telah melakukan mobilisasi masal kepada para pemuda di daerah yang dikuasai oleh mereka.
Jumlah mereka terus berkembang setiap harinya membuat Johanes khawatir dengan hal ini.
Johanes sendiri sudah mengajarkan ini ke Kerajaan Belanda yang hanya mendapatkan amarah dari Perdana Menteri Belanda.
Walaupun dimarahi dia juga masih meminta bantuan dari tanah air untuk memperkuat Hindia Belanda.
Perdana Menteri Charles Ruijs de Beerenbrouck mengatakan bahwa dia akan mengirim bala bantuan tetapi waktunya akan cukup lama untuk sampai.
Johanes bersyukur untuk sementara tetapi dia tidak tahu apakah saat bala bantuan datang Hindia Belanda masih ada atau tidak.
Belakangan dia mendapat kabar bahwa tentara KNIL di Sulawesi telah menyerah seluruhnya kepada para pemberontak di sana.
Tentara KNIL di Sulawesi sebelum pemberontakan adalah 5.000 orang dan kemudian terpecah menjadi dua kubu dimana 3.000 tentara berpihak ke pemberontak.
Johanes sangat prihatin dengan nasibnya yang terus diterpa kesialan tiada henti membuatnya muak dengan semua ini.
Dia kadang berpikir untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan pensiun kemudian pergi dari Hindia Belanda.
——
Seminggu setelah Divisi 13 menduduki Purwakarta dan menahan 300 tentara KNIL di sana. Semuanya tampak baik-baik saja untuk pihak Herman.
Jatuhnya Sulawesi ke tangan mereka memberikan angin segar dan meningkatkan moral bagi pasukan.
Mereka menggunakan ini sebagai propaganda untuk menarik simpati masyarakat di daerah yang mereka kuasai.
Walaupun banyak bangsawan dan petinggi daerah yang menolak untuk membantu Herman orang-orang tahu mereka tidak berakhir baik.
Belakangan Herman mengumpulkan dana sebesar 50 juta Gulden hasil jarahan dari bangsawan dan pemerintah daerah setempat.
Hal ini juga sama bagi bangsawan dan bupati yang mau membantu mereka. Herman meminta kucuran dana dari mereka yang tidak sedikit.
Hanya saja mereka tidak harus merasakan seperti apa yang dirasakan para bangsawan yang menilai patuh bukan?
"Kami telah mengoperasikan pabrik amunisi di Bogor dan sekitarnya, sekarang kami memiliki produksi 200.000 butir peluru senapan Geweer M95 dan 100 peluru artileri 75mm dalam satu bulan.
Senapan Geweer M95 juga telah di produksi oleh para pekerja kami dan hanya dapat memberikan 800 senapan saja setiap bulannya.
Kami telah mengalihfungsikan beberapa pabrik yang kami kuasai untuk dijadikan pabrik senjata tetapi kami kekurangan pekerja yang ahli."ucap Ferdinan memberikan data terkait produksi pabrik senjata mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indonesia 1932
Ficción históricaSebuah pemberontakan pecah pada tahun 1932 di Hindia Belanda, gerakan ini bertujuan untuk meruntuhkan pengaruh Belanda di Hindia Belanda untuk menuju kemerdekaan negara yang baru. Herman pemimpin pemberontakan Hindia Timur Belanda membuat Belanda p...