1 Februari 1936
Lapangan Udara, Kupang.Para tentara dari angkatan udara berlarian ke sana dan kemari. Mereka sedang mempersiapkan pesawat untuk melakukan pengeboman di Dili.
Misi ini membutuhkan 10 skuadron pengebom GK-271 yang akan menghancurkan markas tentara Portugis di Dili.
"Cepat-cepat! Isi bensinnya dengan cepat!"teriak komandan penerbang.
Para tentara yang mendengar itu segera mempercepat kerja mereka, jika komandan sudah berteriak urusannya bisa susah.
Wush!Wush!Wush!
Baling-baling pesawat mulai di hidupkan dan para tentara yang tidak ikut misi mulai keluar dari lapangan terbang.
"Pokoknya kita harus mengebom markas tentara Portugis di Dili, setelah itu divisi lapis baja akan menerobos perbatasan dan melakukan serangan kilat sampai ke Dili!"ucap komandan pesawat sambil menunjukkan peta strategi mereka.
Mereka harus menaklukan Dili dalam waktu satu hari, jika tidak maka Indonesia harus siap-siap berperang dalam jangka waktu yang lama.
Inggris dan Perancis bisa saja melakukan serangan balasan untuk membantu Portugis di Timor. Walaupun hubungan Indonesia dan Inggris cukup mesra tetapi Inggris tidak bisa selalu menutup mata.
Mereka juga harus memberi Indonesia sedikit pelajaran. Ini sudah hukum seleksi yang kuat akan menindas yang lemah, oleh karena itu jangan terlihat lemah.
Beberapa marinir dan armada ke-1 sudah berlayar di daerah Natuna dan sekitaran Singapura. Jika Inggris benar-benar bersikap bermusuhan mereka akan mendarat di Singapura.
"Semuanya siap! Meminta izin lepas landas!"ucap komandan pesawat kepada operator radio lapangan udara.
"Izin diberikan, Seroja semoga berhasil!"balas Operator radio memberi semangat.
Wush!
Pesawat pengebom itu terbang disusul oleh pesawat-pesawat lainnya. Mereka kemudian membentuk formasi pengeboman karpet.
Formasi yang pada perang dunia ke-2 membuat Jerman kewalahan. Ini lah cikal bakal penggunaan pengebom secara masiv.
Wush!
"Jarak kami dari Dili hanya sekitar 90km lagi, kami akan tiba sebentar lagi! Bersiap-siap untuk menjatuhkan bom!"perintah komandan pesawat kepada anak buahnya.
Hanya dalam waktu beberapa menit lagi mereka akan sampai di Dili, mereka harus cepat.
Kling!
Pintu bawah pesawat terbuka dan bom terpampang bersiap untuk menjatuhkannya ke Dili.
Mereka membawa bom dengan berat 3.600kg, ini adalah standar ketika melakukan pengeboman jarak dekat.
Jika di total maka seluruh misi pengeboman ini membawa bom seberat 884.000kg bahan peledak.
Sudah seharusnya markas tentara Portugis hancur rata dengan tanah, bohong jika tentara Portugis masih bisa berdiri setelah menghadapi pengeboman ini.
Untung saja Portugis tidak memiliki senjata anti pesawat yang dapat menjangkau ketinggian GK-271 yang mampu terbang di ketinggian 12.000 meter.
Jadi saat dalam perjalanan ke Dili tidak ada hambatan sama sekali, jalan mereka terbuka lebar tanpa ada halangan.
"Melihat target, hitung mundur dalam 10... 5, 4, 3, 2, 1! Jatuhkan bomnya!"teriak komandan.
Wush!
Bom itu meluncur jatuh ke bawah dengan kecepatan yang luar biasa, ketika bom itu menyentuh tanah.
![](https://img.wattpad.com/cover/358600102-288-k132001.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Indonesia 1932
Tarihi KurguSebuah pemberontakan pecah pada tahun 1932 di Hindia Belanda, gerakan ini bertujuan untuk meruntuhkan pengaruh Belanda di Hindia Belanda untuk menuju kemerdekaan negara yang baru. Herman pemimpin pemberontakan Hindia Timur Belanda membuat Belanda p...