Jangan lupa tinggalkan jejak kalo udah sampe sini yaaa🫶🏻 happy reading 👋👋
Pagi menyapa seseorang yang tidur tergeletak di lantai, di kelilingi dengan berbagai macam pecahan dari barang yang ia lemparkan dengan sesuka hatinya, seseorang itu dengan malas membuka matanya karena jujur saja ia ingin semua yang terjadi malam itu hanyalah sebuah mimpi buruk saja, namun sialnya tidak semua yang dia inginkan bisa menjadi kenyataan, ia membuka matanya, mendudukkan dirinya dan bersandar di kaki ranjang, menatap langit-langit kamarnya, tanpa tersadar air matanya menetes, tetesan air mata itu menyambut pagi harinya yang terasa begitu kelabu, seperti langit terselimuti kabur.
"Ternyata semuanya adalah nyata" ia menghela nafas berat hingga atensinya beralih kepada pintu kamarnya.
Tok tok tok
"Tae kau sudah bangun?? Cepetlah turun, jinie sudah menyiapkan sarapan untuk kita" ucap seseorang dari balik pintu itu.
Dengan berat hati Taehyung pun mengangkat tubuhnya berjalan ke arah kamar mandi tanpa menjawab ucapan seseorang dari balik pintu kamarnya.
Lima belas menit berlalu,kini Taehyung telah selesai dengan ritwal mandi paginya, ia tampak diam di ambang pintu kamar mandi, menatap bagaimana hancurnya ruangan itu saat ini, hati dan fikirannya berperang, hati yang merindukan sosok lelaki cantik yang akan selalu ia lihat di atas kasur saat ia keluar dari pintu kamar mandi kini telah hilang, dan fikirannya terus memberontak, berfikir bangai mana bisa lelaki yang begitu ia cintai mengkhianatinya begitu saja dengan lelaki lain.
Taehyung,namjoon dan jin tengah menikmati sarapan paginya, keheningan melanda mereka, dengan Taehyung yang tampaknya enggan untuk memakan makanannya, jin terus memperhatikan artis sekaligus sepupunya itu yang terus mengaduk-aduk makanan yang ada di piringnya.
"Tae makanlah makanan mu, jika tidak ingin jatuh sakit" namun Taehyung tidak menanggapi sedikitpun ucapan jin.
"Tae apa tidak sebaiknya kita cari tahu terlebih dahulu tentang potho yang kau terima semalam, ah maksudku agar kita tahu siapa yang benar dan siapa yang salah" ucap namjoon tiba-tiba dan saat itu juga Taehyung menatap nyalang ke arahnya meremat kuat sendoknya lalu membantingnya kasar sehingga pasangan namjin terperanjat kaget.
"Untuk apa? Itu hanya akan membuang-buang waktuku, aku tidak ada waktu untuk hal itu, orang yang berkhianat akan mendapatkan balasannya terlebih lagi orang itu mengkhianati seorang Kim Taehyung" Taehyung pun meninggalkan pasangan namjin , akan tetapi ia menghentikan langkahnya "aku terlalu sibuk untuk lelaki murahan sepertinya, yang menjajah kan tubuhnya dengan mudah kepada lelaki lain" dan Taehyung pun benar-benar meninggalkan jin dan namjoon.
Jin menghela nafasnya berat "sayang aku tidak tahu sebenarnya apa yang di lakukan jungkook itu benar atau tidak, hanya saja tanda merah keunguan dilehernya membuktikan semuanya"
"Entah itu benar atau tidak biarkan waktu yang akan menjawabnya, kau tidak perlu terlalu memikirkannya,ingat kesehatan mu dan juga kesehatan aegi sayang" namjoon mengusap lembut punggung tangan jin guna menenangkannya dari kegelisahan yang di rasakan istri cantiknya itu.
"Tetap di rumah, jangan pergi kemanapun jika tidak bersamaku sayang"
"Hyung aku bukan anak kecil lagi" Jimin bersedekap dada mendengar suami pucat nya yang sangat cerewet semenjak ia di nyatakan hamil oleh dokter.
"Kau ini akan menjadi seorang eoma tapi kenapa kau sendiri masih seperti seorang aegi sayang" yoongi mencubit pipi Jimin kemudian mencium pipinya gemas
"Hyung hentikan" Jimin mendorong tubuh yoongi
"Apa Hyung akan mencari tahu tentang potho-potho jungkook yang kita lihat itu??" Sambung Jimin, saat ia memakaikan dasi di leher suaminya.
"Mm tentu saja, aku menghawatirkan nya, bukankah dia tidak mengenal siapapun di Seoul selain kau?" Jimin terlihat sendu saat mendengar ucapan yoongi "sayang jangan bersedih semuanya akan baik-baik saja, percaya padaku" sambung yoongi kemudian memeluk istrinya kecilnya.
"Siapa yang kau bawa pulang tengah malam Suzy?" Tanya wanita paruh baya, saat menyadari ada seseorang yang baru pertama kali ia lihat di kediamannya.
"Aku melihatnya di halte bus, tengah duduk menangis eoma, aku kasihan kepadanya, dia tidak memiliki keluarga bahkan uang untuk mencari tempat tinggal, sedangkan hari sudah sangat larut" jelas Suzy "apa eoma tidak keberatan jika dia tinggal disini bersama kita?" Tanya Suzy kemudian, wanita paruh itupun tersenyum hangat kepadanya.
"Tentu saja tidak nak, bukankah kau tahu sendiri tempat kita tinggal saat ini adalah tempat tinggal untuk orang-orang yang tidak memiliki apapun dan siapapun kecuali dirinya sendiri" Suzy memeluk wanita paruh baya itu erat "terimakasih eoma, tapi aku belum menanyakan apa yang terjadi kepadanya, aku menunggu waktu yang tepat untuk menanyakan hal itu" yang di panggil eoma pun mengangguk tanda faham maksud dari putrinya itu.
"Nah sekarang panggilkan dia nak, eoma ingin bertemu dengannya" Suzy pun melepaskan pelukannya lalu melangkah mencari Jungkook setelah sebelumnya membungkuk kan badannya sebagai tanda hormat kepada yang lebih tua darinya.
"Jungkook!!!!!!" Teriak Suzy melambaikan tangannya, karena jarak mereka lumayan jauh, Jungkook tengah menyiram tanaman di halaman depan sedangkan Suzy berdiri di ambang pintu utama.
"Cepat kemari, eoma ingin bertemu denganmu!!" Teriaknya lagi, Jungkook pun mematikan keran air dan menghampiri Suzy.
"Apa eoma tidak apa-apa jika aku tinggal disini nuna??" Tanyanya jungkook ragu, karena ia takut jika eoma pengurus panti itu menolak kehadirannya.
Jika benar seperti itu, kemana ia harus pergi? Dimana ia harus tinggal, dan masih banyak lagi pertanyaan yang terlintas di benaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol Is My Husband🐯🐰 #taekook #Vkook
Fanficperjuangan seorang penggemar agar bisa melihat idolanya secara nyata di depan mata. KIM TAEHYUNG KIM TAEHYUNG KIM TAEHYUNG aaa dia sangat tampan😍 Tapi siapa yang menyangka jika sang idola menjatuhkan hati kepada penggemarnya saat pertama bertemu. ...