CHAPTER 4

1.3K 106 11
                                    

HAPPY READING

Sudah hampir lima belas menit Lyora terjebak macet, dan kebetulan hari ini dia di antar supir memakai mobil. Berkali-kali dia melihat ke arah jam tangannya, dia hanya punya waktu sepuluh menit lagi untuk sampai ke sekolah.

"Pak ini masih lama ya?" Tanya Lyo dengan gelisah.

"Iya Non, di depan panjang banget macet nya,"ucap pak supir.

Lyo berdecak kesal, dia harus berpikir gimana caranya dia harus terbebas dari kemacetan itu dan sampai ke sekolah tepat waktu.

Matanya mengarah ke jendela, seketika dia melihat seseorang dengan motor sport nya berada tak jauh dari mobilnya, "Pak saya duluan!" Ucap Lyo tanpa mendengar jawaban dari Pak supir, dia sudah keluar dari mobilnya.

Lyora berlari kecil, dengan hati-hati dia melewati beberapa kendaraan yang masih setia mengantri di kemacetan pagi ini. Setelah sampai ke tujuannya tanpa izin dia langsung menaiki motor sport itu. Tentu kelakuannya itu menjadi sorotan orang di sekitar termasuk si pemilik motor, dengan reflek menoleh saat secara tiba-tiba motornya terasa berat dan sudah jelas ada yang naik.

Orang itu menoleh, dengan helm full face nya dia membuka kaca helmnya lalu menatap sosok Lyo di depannya,"Lo?!"

Dengan santai Lyora yang menunjukkan deretan giginya, seakan tak punya dosa.

"Ngapain Lo naik motor gue?"

"Elang yang baik hati dan paling sombong, please ya gue numpang sampai sekolah,"mohon Lyo dengan jurus wajah melasnya.

"Eng.."

Tin tin!

Bunyi klakson bersautan tanda kendaraan belakang meminta Elang segera jalan.

"Tuh udah di klakson ayo jalan nanti kita telat!" Teriak Lyora di tengah kebisingan kendaraan itu.

Elang berdecak kesal dengan terpaksa dia menyalakan kembali mesin motornya dan mulai meninggalkan kemacetan itu.

***

Setelah sampai sekolah mereka berhenti tepat di parkiran, untung waktu masih tersisa lima menit sebelum jam masuk. Lyora turun dari motor, dengan santainya merapihkan rambutnya yang tadi nya di ikat lalu dia ubah menjadi di gerai.

 Lyora turun dari motor, dengan santainya merapihkan rambutnya yang tadi nya di ikat lalu dia ubah menjadi di gerai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elang baru saja ingin melepas helm nya namun matanya teralihkan,"Cantik,"gumamnya dalam
hati.

Beberapa detik kemudian dia tersadar,"Apaan sih Lang, masih banyak cewek cantik di luar sana, jangan sampai terpengaruh,"ucapnya dalam hati, berusaha mengelak.

MIDDLE WAY  | TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang