CHAPTER 1

4.6K 196 14
                                    


HAPPY READING


"Lo tahu kan mau nya papah itu apa?

Lawan bicaranya hanya diam, seperti tak menggubrisnya.

Helaan napas itu pun terdengar "Gini deh  gue tanya lagi, Lo mau gantiin gue jadi penerus perusahaan?"

Dengan cepat laki-laki di sampingnya menggeleng.

"Gue mau kejar cita-cita gue sendiri, dan Lo tahu itu!" Tegasnya.

"Oke gue yang akan mengikuti kemauan Papah, tapi satu syarat."

"Syarat apa?"

"Lo harus gantiin gue, jadi ketua geng BLACK STAR!"

"What! Kenapa harus gue?"

"Karena gue yakin Lo bisa lanjutin dendam keluarga kita,"ucapnya dengan tatapan bengisnya.

"Kenapa Lo Lang?"

Elang savero laksamana saat itu langsung tersadar, ketika seseorang menepuk pundaknya dan dia pun menoleh dia tersenyum kecil ketika melihat sosok Kakak satu-satunya Rayanka laksamana atau biasa dia panggil bang Anka.

"Gapapa, ngapain Lo ke kamar gue?" Tanya Elang balik.

"Mau cek Lo aja, gue tahu isi otak Lo Lang Lo masih ngerasa beban setelah gue tunjuk buat gantiin ketua geng BLACK STAR kan?"

Elang terdiam, ya sudah hampir setengah tahun ini dia mengemban atau menggantikan posisi Abang nya sebagai ketua geng BLACK STAR yang di mana dulu nya Anka lah pemimpin geng itu.

"Lo sendiri yang terima waktu itu, dan Lo juga udah sepakat mau meneruskan dendam keluarga kita,"lanjut Anka.

Matanya menatap tajam ke arah lain, tangan nya terkepal menahan emosi yang selalu tidak bisa dia kontrol ketika membahas itu,"Gue tahu bang, dan gue gak mungkin lupa sama apa yang udah terjadi di keluarga kita!"

"Bagus kalo Lo inget, tugas Lo masih panjang Lang gue mau mereka juga hancur!"

"Gue bakal berusaha bang, Lo fokus aja ikuti mau nya Papah,"ucap Elang berusaha meyakinkan Anka.

Anka mendekat lalu menepuk bahu sang adik,"Gue percaya sama Lo, dan tenang aja gue akan sesekali gabung dan bantu Lo."

Setelah itu Anka keluar dari kamar Elang, kaki nya melangkah ke arah meja belajar nya lalu dia ambil pigura berukuran sedang di sana terlihat jelas pigura berisi Poto keluarganya yang utuh tapi itu dulu tidak untuk sekarang.

Dia menatap lekat Poto itu,"Gue janji, gue bakal buat mereka lebih hancur!"

Pagi ini di keluarga laksamana terlihat seperti biasa hanya ada tiga orang anggota di meja makan. Ya memang keluarga ini hanya ada Papah dan kedua anaknya.

"Anka hari ini kamu temani papah meeting, dan kamu Elang belajar yang benar jangan buat masalah lagi,"Ucap sang  papah.

Keduanya hanya mengangguk, karena mereka tahu jika membantah taruhan nya adalah pasilitas yang akan di cabut mana bisa mereka hidup tanpa kekayaan sang Papah. Mereka sudah terbiasa dengan hidup kemewahan dari sang papah siapa yang tak mengenal sosok ANDREAN LAKSAMANA pengusaha terkenal di Jakarta aset di mana-mana itulah yang membuat Anka dan Elang juga populer.

"Yaudah Pah, Elang jalan duluan takut telat,"pamit Elang.

"Iya, ingat pesan papah Elang!" Peringat Andre kembali.

MIDDLE WAY  | TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang