HAPPY READINGPecel ayam di pinggir jalan lah yang Lyora pilih, untuk mereka makan malam. Elang hanya pasrah mengikuti keinginan Lyora itu, toh ini mungkin sebagai ucapan terimakasih karena Lyora sudah membantunya.
"Mas tiga porsi ya,"ucap Lyora dengan santai.
Seketika Elang langsung melirik ke arah Lyora, dia cukup kaget dengan apa yang di pesan gadis itu,"Lo makan dua porsi,"tanya Elang, memastikan.
"Iya, kenapa aneh ya?"
"Rakus,"cibir Elang.
Lyora langsung merengut,"Yaudah sih, gue ini yang makan."
Tak lama pesanan pun datang, karena sudah kelewat lapar Lyora tanpa basa-basi dia langsung melahap pecel ayam itu. Elang yang memperhatikan itu hanya geleng-geleng kepala melihat cewek yang dia kira kalem ternyata bar-bar juga soal makanan.
"Iya tahu Lang gue cantik, makan aja dulu gak usah mandangin gitu,"ucap Lyora, tanpa menoleh dan masih fokus dengan makanannya.
Elang yang mendengar itu berdecak, lalu mulai memakan pesanannya itu. Beberapa menit mereka menikmati makan malam itu, tiba-tiba ada seseorang yang duduk tepat di samping Elang.
"Hay boleh gabung?" Tanya orang itu.
Dengan spontan keduanya menoleh, mata Lyora melebar saat melihat orang duduk di samping Elang,"Nona?"
"Hay Ly," sapa nya namun pandangan langsung beralih ke Elang,"Gimana gue boleh gabung di sini kan Lang?" Tanya Nona.
Elang yang tak mau ribet akhirnya cuma mengangguk, dan Nona pun tersenyum saat mendapati persetujuan dari Elang.
"Lo dari mana Non?" Tanya Lyora, membuka topik pembicaraan.
"Biasa, gue habis dari toko kue langganan nyokap gue,"jawab Nona.
"Oh gitu, terus Lo gak mau pesan aja makan bareng?" Tanya Lyora lagi.
"Iya ini mau pesan, bang satu ya,"ucap Nona pada Abang pecel ayam.
Elang yang di apit antara dua cewek itu masih berusaha acuh, dia lebih fokus menghabiskan makanannya. Pandangan Lyora mengarah ke Nona, karena saat ini teman barunya itu sedang memperhatikan Elang.
Hatinya mulai ada rasa resah tapi entah dia juga tidak mengerti,"Kenap,a Nona tatapnya gitu banget ya?" Batinnya.
"Uhukk! Uhukk!' tiba-tiba Elang terbatuk, dan langsung membuyarkan keduanya.
"Eh ini Lang..." Dengan bersamaan keduanya memberikan air minum ke hadapan Elang.
Elang yang masih terbatuk berusaha melihat keduanya, tanpa berbicara lagi dia langsung mengambil gelas yang ada di tangan Lyora.
Setelah meminum air Elang masih terbatuk kecil, dengan lembut Lyora mencoba mengelus dan menepuk punggung Elang berharap batuknya segera reda,"Gimana udah enakan?" Tanya Lyora memastikan.
Elang mengangguk,"Makasih, Lo udah selesai makan?" Tanya Elang.
"Udah sih, kenapa?'
KAMU SEDANG MEMBACA
MIDDLE WAY | TERBIT
FanfictionElang savero laksamana hidup nya berubah drastis ketika dia di tunjuk oleh Kakaknya sendiri untuk mengantikan ketua dari geng terbesar yaitu BLACK STAR. Ada satu alasan yang membuatnya menerima tawaran itu, alasan itu juga yang membawanya ke dalam...