CHAPTER 3

1.6K 96 11
                                    

HAPPY READING

Hari ini adalah hari ke tiga Elang  di rumah sakit, dan nanti sore dia sudah di perbolehkan untuk pulang. Elang sudah tidak tahan beberapa hari ini di kurung di ruangan yang bau obat-obatan  Tak lama pintu ruang rawatnya terbuka, Elang menoleh dan langsung menghela napas malas.

"Maaf tuan, apa sudah makan siang?" Tanya ajudan yang memang di tugaskan menjaganya selama  Anka kuliah atau di kantor.

"Udah, mending Lo pulang aja deh,"usir Elang.

"Maaf tuan muda, saya di tugaskan di sini sebelum tuan muda Anka pulang saya akan tetap menjaga di depan."

Elang berdecak kesal, "Yaudah tunggu di luar gue mau tidur,"titah Elang.

***

Semua barang-barang Elang sudah di packing rapih, dia juga sudah siap untuk pulang di sana juga sudah ada Anka yang menjemput.

"Udah siap kan?" Tanya Anka.

"Udah Bang, gue udah pengen balapan lagi,"ucapnya dengan enteng.

Setelahnya langsung mendapat toyoran dari Anka,"Gila kali ya Lo, gak ada balapan buat sekarang gak inget motor kesayangan Lo itu di sita?"

Elang berdecak kesal dia baru ingat soal motornya itu,"Nanti gue bisa pinjem motor yang lain."

"Udahlah jangan bahas begituan, buruan balik gue harus ke kantor lagi,"Selak Anka.

Elang bangkit dari kasurnya dan berjalan ke luar sambil ngedumel,"Susah ya punya Abang pewaris kerajaan."

Sesuai ucapannya tadi Anka benar-benar langsung pergi ke kantor dan meninggalkan Elang di rumah sendiri, karena Elang tipe anak yang gak bisa diam di rumah dia sudah bersiap dengan jaket kulitnya dia berniat ingin pergi ke basecamp.

Elang membuka handphonenya, di sana ada chat dari David kalo dia sudah di depan, ya memang dia meminta David menjemputnya.

"Lama banget dah, tapi gue gak mau kena omel Abang Lo!" Kesal David saat Elang baru saja naik ke atas motornya.

"Udah berisik, buruan jalan keburu ajudan gue sadar kalo gue kabur,"titah Elang.

"Iya,iya,"pasrah David.

***

Sudah hampir setengah jam Elang dan juga geng nya di basecamp, dari tadi dia hanya rebahan entah apalagi yang harus di lakukan, mau balapan tapi dia jaga-jaga dulu supaya tak Ketahuan lagi.

"Tahu gitu, kalo Lo cuma rebahan mending tadi gue gak usah repot jemput Lo segala Lang,"cibir David.

Elang menoleh ke arah David,"Gak ikhlas Lo?" Tanya Elang dengan tatapan seramnya.

"Ya gak gitu juga, lagian bosen tahu dari tadi begini terus, Rel gak ada ide apa kita ke mana?"dumel David.

"Gimana kalo Kita..."

Tiba-tiba ucapan Karel terpotong ketika terdengar suara ketukan pintu bascamp.

"Buka Dav,"titah Karel

MIDDLE WAY  | TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang