HAPPY READINGAnka merasa ada yang aneh dengan Papahnya, ketika semalam dia masuk ke dalam kamar, gelagat sang Papah seperti orang yang panik. Walaupun Anka pasti tahu, tidak ada orang tua yang tidak peduli pada anaknya, tapi dia juga merasa kesal karena tidak ada pergerakan apapun dari Papahnya untuk mencari Elang. Sekarang sudah terhitung hari ketiga dari hilangnya Elang, dan belum ada titik terang di mana adiknya itu berada. Dia sampai meninggalkan semua aktivitas kuliah dan kantor demi mencari Elang.
"Semoga hari ini ada info baik,"harap Anka.
Dia keluar dari rumah, namun pemandangan saat dia melewati ruang tamu dapat dia lihat di sana masih ada Andrean yang masih duduk santai karena dia pikir Papahnya itu sudah pergi ke kantor.
"Papah gak ke kantor?" Tanya Anka.
Andrean menoleh,"Nanti siang, kamu mau ke mana?"
Anka tersenyum kecut,"Papah masih bisa tanya, aku mau ke mana?" Tanpa mendengar jawaban Papahnya, Anka langsung pergi begitu saja dari pada memulai perdebatan.
Andrean menghela napas, lalu gak berapa lama handphone kembali berbunyi. Dia dengan ragu membukanya.
08173636Xxxx
Saya tunggu sampai sore, keputusan di tangan anda!
***
Kondisi Elang semakin lemah, namun posisi dia sudah tidak lagi di lantai. Lapar, haus itu yang di rasakan, kepalanya juga terasa sakit. Setelah kemarin Reygan ke sini, belum ada satu pun di antara mereka kembali. Tidak bisa di pungkiri, dia sangat rindu semuanya, apa sebegitu sulit akses mereka untuk menemukannya di sini.
Pikirannya tiba-tiba teringat, dengan sosok gadis target misinya. Yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah Lyora ada campur tangan dalam penculikannya ini.
"Apa Lo, emang setega itu Ly?" Gumamnya, dalam hati.
Karena ini masih pagi, jadi semua fokus untuk sekolah lebih dulu. Pencarian akan di mulai setelah pulang sekolah. Nona yang beberapa hari ini tidak masuk, pagi ini sudah terlihat di sekolah. Saat masuk kelas, dia langsung menarik tangan Lyora keluar, dan membayar ke lorong yang sepi."Apaan sih Non lepas!" Lyora menghempas tangan Nona.
Detik berikutnya, Nona mendorong kasar Lyora ke tembok, "Gara-gara Lo, sekarang Elang hilang!" Teriak Lyora.
Lyora menatap Nona tajam, "Atas dasar apa Lo, nuduh gue kaya gitu?"
Nona tersenyum,"Gue tahu keluarga Lo itu busuk, besar kemungkinan itu semua ulah Lo,"jawab Nona, yang mulai menurunkan intonasi suaranya.
"Terserah Lo Non, yang pasti gue juga gak tahu apa pun soal hilang nya Elang,"ucap Lyora, lalu pergi begitu saja.
Nona berdecak, "Gue belum ikhlas, kalo Elang jatuh ke tangan Lo Ly."
***
Anka mencari bersama Kenzy, sudah hampir siang tapi mereka belum menemukan informasi tentang keberadaan Elang.
"Nih minum dulu!" Kenzy melempar air mineral, ke arah Anka.
"Makasih Ken," ucapnya, lalu meneguk air itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
MIDDLE WAY | TERBIT
Fiksi PenggemarElang savero laksamana hidup nya berubah drastis ketika dia di tunjuk oleh Kakaknya sendiri untuk mengantikan ketua dari geng terbesar yaitu BLACK STAR. Ada satu alasan yang membuatnya menerima tawaran itu, alasan itu juga yang membawanya ke dalam...