CHAPTER 6

1.1K 89 11
                                    


HAPPY READING

Kejadian semalam selesai setelah Elang menjelaskan secara detail, dan para guru pun percaya. Keadaan Lyora juga sudah membaik, walaupun masih terlihat plester di dahinya.

Lyora mendekat ke arah Elang yang berdiri tak jauh darinya, dia belum sempat berterima kasih dan meminta atas kejadian itu,"Lang makasih dan sorry atas kejadian semalam,"ucap Lyora sedikit ragu.

Elang menoleh dan menatap Lyora,"Lain kali jadi orang jangan nyusahin!" ucap Elang, lalu pergi meninggalkan Lyora begitu saja,

Raut wajah Lyora langsung berubah, bibirnya tersenyum kecil,"Sorry Lang,"gumamnya.

Kegiatan kemah sudah selesai, dan mereka mereka baru sampai di sekolah pukul delapan malam. Masing-masing dari mereka sedang menunggu jemputan, namun ada juga yang memang menaruh kendaraannya di sekolah.

Lyora melihat ke handphonenya dan ada pesan masuk kalo supirnya itu sedang cuti, dan tidak mungkin kalo dia meminta jemput Kakaknya yang ada semua kacau.

"Jam segini mana ada taksi, mana udah malam lagi,"gumam Lyora yang mulai gelisah.

Beberapa menit kemudian ada motor berhenti tepat di depannya, Lyora melongo ketika orang itu tanpa berbicara menyerahkan helm padanya.

"Gue gak ada waktu buat nunggu Lo bengong,"ucapnya.

"Lang serius, Lo nawarin gue balik bareng?" Tanya Lyora yang masih tak percaya.

Elang berniat menarik kembali helm itu, tapi dengan gerakan cepat dia menarik helm dari tangan Elang,"Gitu aja baper, "kesal Lyora, tapi dia tetap naik ke atas motor.

***

Di tengah perjalanan, tiba-tiba motor Elang di hadang beberapa orang. Elang terpaksa menghentikan motornya, dia menoleh ke belakang menatap Lyora dan mengisyaratkan untuk turun dan menjauh dari sana.

"Hati-hati Lang," ucap Lyora, lalu menjauh dari sana.

Elang turun dari motor, dan menatap satu persatu orang-orang itu, tidak ada satu pun yang dia kenal dan dari penampilannya juga seperti preman suruhan.

"Siapa yang suruh kalian?" Tanya Elang ,mencoba menahan emosinya.

"Ga penting, hajar!"

Dengan cepat para preman itu langsung menyerang, dan dengan gerakan cepat juga Elang bisa menangkisnya. Beberapa kali dia lengah, dan terkena Bogeman dari para preman itu.

Bukk!

"Elang!" Pekik Lyora.

Satu tonjokan berhasil membuat Elang tersungkur, ringisan kecil terdengar namun dengan cepat Elang langsung mengusap bibirnya yang luka, dan berusaha bangkit lagi.

Dengan brutal Elang menghajar tanpa ampun preman itu, satu persatu kalah. Elang tersenyum kecil,"Pergi sebelum gue habisin Lo semua!" Ancam Elang, dan mereka pun pergi dari sana.

Lyora berlari ke arah Elang,"Lo gapapa kan?" Tanya Lyora tampak khawatir, dia melihat ke arah wajah Elang, dan tanpa izin Lyo memegang luka itu.

"Ssstt.. "ringis Elang.

"Sini ikut gue.." Lyora menarik Elang, dan menyuruhnya untuk duduk di bangku pinggir jalan.

MIDDLE WAY  | TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang