2

6.1K 465 86
                                    

Dear, readers ku tersayang

Selamat membaca, jangan lupa vote, komen banyak banyak, and share. Kalo ada Typo maapin. Tenang aja di draft udah aman kok, tapi kalo ceritanya gak sesuai ekspektasi kalian mohon mahap. Tapi aku pribadi, suka sama cerita ini, nyahahahaha...

Dari yang mulia ratu kesayangan kalian
Shin-chan~

-

-

-

Pemuda itu duduk termenung ditempat nya meratapi nasib sial yang kemarin sempat ia alami.

Hahhh~ apa yang harus ia lakukan saat ini, ia tak ingin bertemu dengan Genk pantara lagi, terlebih sang ketua si Minho sialan itu. Sudah cukup ia kemarin di bentak bentak di hadapan siswa lain, ia tak ingin image nya hancur lagi kali ini.

Ji-Sung terdiam meratapi nasib nya "Duh berkurang pens gue kalo begini terus cok"

"Karma sih ngeledekin aku di taman kemaren" timpal yang termuda membuat Ji-Sung langsung menoleh dengan tatapan melasnya. Ia menatap nanar jeongin yang sedang mengunyah makanan nya tanpa merasa bersalah karna sudah mengejeknya.

Kantin sekolah lumayan ramai saat ini, mengingat bel pertanda bahwa jam istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu.

Tapi Meskipun begitu, Ji-Sung sama sekali tak memiliki keinginan untuk makan atau pun sekedar memesan. Ntahlah, ia jadi tak nafsu makan ketika ingat masalnya dengan Minho kemarin.

"Ih gila sih, muka nya kak Ji-Sung kayak lagi nahan berak!"

Seungmin dan Felix yang duduk dihadapan keduanya berupaya mati matian untuk menahan tawa mereka yang hampir saja meledak. Sial, jeongin ini saking polosnya sampai tak bisa membaca situasi.

"Ekhem...Udah lah sung, gak usah dipikirin. Asal Lo tau muka Lo sepet banget anjing sekarang kayak ketek nya pak samsul" kata seungmin yang diangguki Felix

"Iya!, lagian Lo cuma disuruh jadi babu nya doang kan? Nihh ye gue kasih tau, seharusnya Lo itu bersyukur gak bener bener ditelanjangin sama Minho di tengah lapangan. Kalo beneran sampe itu terjadi, gue gak ngebayangin ji pas nanti badan buluk Lo itu diekspos ke akun medsos sekolah" ujar felix

Ji-Sung mendelik "Anjing! Badan gue gak buluk ya sat! Badan semulus dan sebahenol inul daratista gini kok di bilang buluk!" Protes nya

"Lo mah bukan inul daratista, tapi inul darah tinggi! Marah marah Mulu kerjaan nya"

"Ck! Udah ah bacot Lo pada. Ini semua karna Lo ya je! Gue jadi sialllll!!!"

Jeongin mengernyit dengan polosnya "loh kok aku kak? Kan kak Ji-Sung sendiri yang sebelum nya sombong, kalo kata aku mah ya kak, itu namanya karma"

"Terserah! pokok nya ini semua salah!-"

"Heh kunyuk!"

Panggil seseorang yang mana membuat Ji-Sung dan yang lain nya langsung terdiam sekaligus menoleh kearah keempat pemuda yang kini berdiri di dekat meja mereka.

Ji-Sung mendelik di dalam hati 'anjing! pantara'

Iya, Itu tadi hyunjin yang baru saja memanggilnya. Dan kini atensi nya terfokus pada Minho yang menatap nya tajam dengan kedua tangan yang di masukkan Kedalam saku celana.

Pantara- [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang