6

8K 568 50
                                    


Dari sekian banyak bilik toilet kosong di tempat ini, Jisung benar-benar tak tahu kenapa Minho malah membawanya masuk kedalam satu bilik yang sama dengan sang empu sendiri. Dia terus bergerak gelisah, merasa tak nyaman jika harus mengganti pakaian di hadapan seseorang yang sempat memintanya untuk melakukan blowjob beberapa hari lalu itu. "H-ho, gue ganti baju di toilet sebelah aja lah" katanya, dimana hal tersebut tentu tak disetujui oleh yang bersangkutan "Buruan ganti disini aja Hansa, kita udah ditungguin" dengan sangat tergesa pemuda itu mulai membuka jaket dan memakai jersey miliknya.

Sementara si chubby sendiri kini sudah melotot panik hingga reflek membalikkan tubuh kearah pintu bilik, kala melihat Minho tanpa rasa malu mulai menurunkan clana training yang di kenakan. 'Cok— bangsat ni orang kagak punya malu apa gimana sih anjing' "H-ho gue pindah kesebelah aj—"

"Ck! Mau kemana sih!"

Brak!

Jisung tersentak bahkan sampai memekik kecil saking terkejutnya ketika Minho dengan cepat menutup pintu bilik yang baru sempat di buka sedikit secara kasar, panik bukan main ketika menolehkan pandangan dan langsung mendapati tatapan tajam dari si bangir yang kini tertuju padanya. "Ganti disini!, buruan!" Minho berujar penuh penekanan. Apa susahnya sih tinggal ganti baju saja, kenapa dari tadi malah uget-uget sendiri seperti cacing kepanasan. "Apa yang buat lo gak bisa nyalin disini? Apa yang lo takutin?! Kita sama-sama cowok Hansa, Seharusnya gak jadi masalah kan!"

Pemuda chubby itu kembali bergerak tak nyaman, "Bukan gitu ho, lo gak ngerti maksud gue yang— AHH?! M-MINHO LO MAU NGAPAIN?!" Ia memekik panik bahkan reflek memberontak begitu saja saat yang lebih dominan dengan sangat brutal mencoba membuka pakaiannya. Sial! Apa-apaan ini? Kenapa ia merasa seperti sedang di perkosa sekarang.

Sementara Minho yang kesal mendengar si Hansa terus-terusan memekik dan memberontak pun dengan kasar langsung membungkam mulut pemuda itu menggunakan tangan nya secara tak santai, "Berisik bangsat! Gak usah teriak-teriak! kayak lagi di ewe paksa aja lo anjing!" 'Gue ewe paksa beneran juga ntar lama-lama'  katanya sambil bergerak cepat membuka satu persatu kancing pakaian dari si manis yang kini sudah terlihat berkaca-kaca sebelum kemudian tangan kekar berurat yang semula bergerak tak santai membuka satu persatu kancing dari sebuah kemeja sekolah itu seketika terhenti tatkala sang empu benar-benar dibuat tertegun, terkejut bukan main begitu berhasil menyibak kain tersebut dari tubuh sang lawan bicara.

Apakah benar ini tubuh seorang pria? Bukankah ini terlalu kecil? Ayolah ia bisa saja membuat remuk tubuh ini hanya dengan melakukan satu ronde sex jika dia mau. Ah sialan, kenapa fikiran nya malah jadi mengarah kesana sih! 

Minho mengambil kaus olahraga lengan pendek berwarna putih dengan list donker dari dalam tas Jisung yang memang tergantung di dinding bilik sebelum kemudian memakaikan nya pada sang empu yang kini kini wajah nya sudah total memerah seperti ingin menangis.

Pemuda chubby itu benar-benar di buat ketakutan dan lebih was-was dari sebelumnya ketika melihat tangan Minho sekarang mulai turun membuka ikan pinggang serta kancing pada celananya. "Ho! W-weh asli gue bisa ganti celana sendiri cok!"

"Lo kelamaan!"

Set!

"ANJ— MINHO BANGKE!" persetan! tak perduli Jika pemuda bangir itu nantinya akan marah, saat ini Jisung sudah kelewat malu. Lagi pula kenapa sih tak langsung mengatakan dari awal saja bahwa ia akan ikut serta ke Dharma Satya, jika mengatakan bahwa dirinya akan ikut serta bersama anak basket lain pasti ia akan memilih memakai pakaian olahraganya dari rumah sehingga tak perlu repot-repot seperti ini. Brengsek, memalukan!

Hingga pada akhirnya setelah semua perdebatan tadi kini keduanya pun selesai dengan urusan pakaian. Mereka keluar dari dalam bilik toilet dengan Jisung yang tertunduk, malu ketika menyadari tatapan para siswa menatap penuh curiga kepada mereka berdua.

PANTARA- [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang