Si bangir menatap layar ponselnya yang menapilkan ruang obrolan dengan seseorang, sebelum kemudian mendecak jengah kala umpatan umpatan kasar terus mengudara memenuhi ruang markas Bumantara itu. Ia kembali memasukkan benda pipih tersebut ke dalam saku, dan bangkit dari duduk dengan wajah kesal, "Gue mau ke kelas 12 IPS 3, kalian langsung kelapangan aja"
Chan, Changbin, dan Hyunjin yang semula memfokuskan perhatian pada ponsel masing-masing pun langsung menoleh, melirik Minho yang kini sudah berdiri di dekat pintu dengan tatapan curiga.
"Wei! Lo mau nyusul baby lo ya bos?" Goda Hyunjin, dimana setelah itu ia langsung mendapat lirikan maut dari sosok yang di panggil bos sendiri, "Hehe maksud gue babu, typo dikit mulut nya" dia meralat dengan cengiran lebar.
"Akuin aja lah, lo itu suka kan sama Jisung?"
"Ha?!!"
Chan tersenyum saat Minho beralih menatap nya tajam "Lo suka kan? Sama dia? Baru kali ini lo tertarik banget sama seseorang. Bahkan dia ngilang pun lo cariin sampe ke-kelas nya. Inget, lo dulu gak gitu ke Renjun"
"Ck! Apasih, Bukan urusan lo—"
"Belajar dari masa lalu lah ho, lo harus gercep kalo emang suka sama dia. Jangan sampe kejadian waktu itu keulang lagi. Lo masih inget kan? Sakit nya waktu Renjun nerima confess si Guanlin? Mangkanya gercep" lanjut Changbin pula memanasi.
Namun Minho sendiri memilih tak mengatakan apapun lagi sebagai tanggapan dan memutuskan untuk segera pergi dari sana menuju lantai tiga bangunan sekolah dimana kelas 12 IPS 3 berada.
Mau nyusul baby nya kalo kata Hyunjin, eh! babu maksudnya.
***
Kelas berakhir 5 menit yang lalu. Setelah guru pergi meninggalkan kelas, para siswa pun bergegas merapihkan peralatan belajar mereka agar bisa segera pergi pulang kerumah masing-masing. Bayangkan apa yang akan kalian lakukan ketika sampai di rumah nanti, mandi, makan, lalu kemudian bersantai dan istirahat, ahhh bahagianya.Namun hal tersebut tidaklah berlaku untuk Hansa Jisung Aryananda. Pemuda pemilik pipi chubby tersebut sayang nya harus menunda semua niatan untuk segera pulang kerumah mengingat bahwa ia telah memiliki janji temu dengan seorang monster tirani bernama Leonel Minho manuela.
Ia mendecak samar ketika mendapati sosok bangir dengan tatapan tajam yang kini tengah bersandar diambang pintu kelas. Ntah kenapa ketika melihat Minho, selalu mengingatkan nya pada permintaan ngawur yang pemuda itu berikan siang tadi. Untung saja tak lama nya dia segera menarik kembali permintaan gila itu. Bayangkan jika Jisung memang benar-benar harus mengulum sesuatu yang jorok milik Minho, huwekkkkk tidak tidak! ia tak tidak sanggup membayangkan nya!!. Ayolah, itu kotor bukan?! Kenapa harus dimasukkan kedalam mulut?!
"Woy! Pipi gentong!" panggilan barusan sontak membuat yang baru saja di panggil 'pipi gentong' itu pun langsung tersadar dari lamunan. Jisung mengerjap, menatap linglung Minho yang kini tengah memberikan instruksi agar dirinya cepat berkemas dari ambang pintu sana. "Kelapangan outdoor, sekarang!" pemuda bangir itu berujar ketus, membuat sang lawan bicara langsung segera membereskan barang-barang nya, "Ck! Iya bawel"
Minho mengernyit ketika pendengaran nya tak sengaja menangkap gerutuan si Hansa, "Lo ngatain gue?"
"Eh?!" Astaga bodoh! Bagiamana bisa malah kelepasan sih, "Nggak kokk! L-lo salah denger kali Ho!" Untuk menghindari meledaknya amarah dari si bangir buru buru Jisung mendekat keambang pintu "Ayok ayok lah kita ke lapangan outdoor aja, temen-temen lo pasti udah pada nungguin kan" sambil tersenyum canggung ia menggiring pemuda yang sudah menatap nya lekat itu menuju lapangan indoor di barat gedung sekolah. Ah sial, menakutkan sekali!

KAMU SEDANG MEMBACA
PANTARA- [Minsung]
RomanceTentang Jisung yang tak sengaja melempar sebuah batu hingga mengenai kepala Minho yang merupakan ketua dari Genk pantara (panglima Bumantara) Hingga membuat nya mau tak mau terikat selama nya dengan seorang Lee minho. "Lo ngelawan?" Leonel Minho Man...