Typo bodo amat
"pokoknya tu anak nanti malem harus tidur di kamarnya sendiri! Titik gak pake koma!"
"Stt... Minho jangan keras keras Liam masih tidur nanti kebangun" decak jisung, sebenarnya sedikit bingung untuk menghadapi kekesalan Minho yang kini tengah menggebu-gebu. Suaminya itu masih mempermasalahkan tentang malam tadi. "Yang penting kan kita masih bisa ngewe anjing, Liam itu udah jadi anak kita. Jangan anggep saingan, gue juga gak gila ya mau sama bocah" 'titit nya kecil' dan tentu saja yang terakhir itu dia ucapkan didalam hati.
Minho mendengus, bangkit dari kursi meja makan yang ia duduki untuk mendekat kearah jisung yang kini terlihat tengah memasak sesuatu dan mengukung tubuh itu dari belakang, menimbulkan jengita kecil dari sang empu yang terkejut, "Tapi kita jadi gak leluasa, kalo lagi nonton tiba-tiba gue sange gimana hah? Gue jadi gak bisa ewe lo langsung kayak bisanya"
"Pikiran lo ngewe-ngewe terus ho! Diem lah! Nanti Liam-"
"Daddy? Papa?"
Mendengar suara parau itu buru buru jisung mendorong mundur tubuh Minho dan berbalik untuk tersenyum pada pemuda manis yang kini terlihat masih menggosok gosok matanya, "L-liam? Udah bangun?"
Liam, mengangguk dan berjalan mendekat dengan sedikit linglung. Dan melihat itu buru-buru Minho mendekat untuk menggendongnya sebelum kemudian ia dudukan di kursi makan, "Daddy sama papa kenapa gak bangunin Liam juga?" Tanya Liam dengan wajah bantalnya.
"Soalnya Daddy sama papa mau mesra mesraan dulu, mangkanya gak bangunin Liam. Nanti kalo Liam udah bangun Daddy gak bisa mesra-mesra sama papa" jawab Minho yang tentu saja tanpa memfilter kata katanya membuat jisung menggeram kesal.
'bangsat nih orang omongannya'
"Daddy gak boleh begitu, Liam juga mau ikut mesra-mesra sama papa" protes Liam masih dengan wajah mengantuk, sungguh Minho ingin tertawa namun dengan sangat baik ia menahan, "Nggak bisa gitu, yang boleh mesra-mesra itu cuma orang yang pacaran sama orang yang udah nikah, Liam nanti mesra-mesra nya sama pacar Liam"
"Minho! Anak masih kecil jangan diajarin pacar-pacaran. Jangan sampe anak gue jadi kayak lo ya, kelebihan hormon!"
"Kelebihan hormon? Itu apa, pa? Penyakit? Daddy sakit?" Liam mulai menampilkan ekspresi khawatir, tangannya yang mungil nampak menyentuh pipi Minho membuat lelaki bangir itu tak bisa menahan rasa gemasnya lagi. Ia menoleh pada jisung dengan manaikkan sebelah alisnya disertai senyuman miring, "Daddy juga baru tau kalo Daddy itu kelebihan hormon, papa bisa jelasin gak itu apa?" Tanya Minho.
Jisung Melotot menatap kedua nya dengan ekspresi bingung, sementara suaminya itu hanya menampilkan ekspresi mengejeknya, brengsek memang, "i-itu... "
"Oh Daddy tau Liam. Kayaknya Daddy pernah baca deh waktu itu di internet, Daddy kelebihan hormon itu karena Daddy gak bisa nahan nafsu buat ngew-"
"WOIIII!!!!"
Sebelum klimat itu selesai diucapkan jisung sudah lebih dulu berlari dan menutup mulut Minho. Wajahnya memerah dengan ekspresi kesal yang benar-benar ketara, "Lo ngapain bangke! Jangan racunin anak gue sama yang begituan!"
"Papa! Gak boleh ngomong kasar!" Liam mengibas ngibaskan jari telunjuknya diudara. Jisung hanya bisa terdiam sementara Minho sudah tertawa. "Papa sama daddy gak boleh berantem ya. Kata kak Maria suami istri itu harus saling sayang"
Kena sudah jisung. Ini adalah kemenangan telak untuk Minho, untuk beberapa saat ia jadi suka dengan anak ini.
"Liam, kita mau ketemuan sama temen kita. Liam mu ikut apa Dirumah grandpa sama grandma?" Tanya Minho lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantara- [Minsung]
RomanceTentang Ji-Sung yang tak sengaja melempar sebuah batu hingga mengenai kepala Minho yang merupakan ketua dari Genk pantara (panglima Bumantara) yang kemudian menjadikan jisung sebagai pesuruh nya. Hingga sesuatu menghampirinya Ji-Sung membuat nya mau...