Typo bodo amat
-
-
-
Minho saat ini sudah geram bukan main melihat jisung yang sejak tadi lebih asik bermain dengan seorang anak berusia 5 tahun dari pada meladeninya. padahal sedari tadi ia sudah memasang tampang merengut agar jisung peka, namun istrinya itu tetap saja tak memperdulikan dan lebih tertarik dengan gumpalan kentut dengan rambut sedikit ikal bernama Liam itu.
"Om jisung, nanti sering sering main kesini ya, biar Liam gak kesepian" pinta anak beralis tebal itu dengan wajah memelas.
"Iya Liam, kamu ngomong gih sama om Minho nya"
"Om Minho?"
Jisung mengangguk, anak bernama Liam itu pun langsung mengalihkan atensi nya pada Minho yang duduk di belakang jisung sebelum kemudian bergedik ngeri akibat tatapan yang diberikan pria bangir itu. "Nggak mau ah om, takutt. Om Minho galak kayaknya"
Kekehan keluar dari yang lebih tua kala melihat wajah ngeri terkesan lucu yang ditampilkan si kecil "Nggak Liam, coba dulu gih"
Dan akhirnya, setelah melihat wajah jisung yang sangat sangat menyilaukan, Liam pun mulai meyakinkan diri dan mendekat kearah Minho, pria dengan jas rapih itu nampak menatap nya dengan tak minat. "Om" panggil Liam, dia melirik sinis Minho yang kini nampak tak menanggapi panggilannya, "besok besok sering kesini ya, biar Liam bisa main sama om Jisung" katanya ketus.
Minho mendengus, "Emangnya kenapa kok Liam kayaknya seneng banget main sama om jisung?" Tanya dia dengan wajah songong.
Dan dengan tak kalah songong nya Liam pun menjawab, "Ya iyalah om, kan Liam mau jadi pacarnya om jisung!"
Bertapa terkejutnya Minho mendengar itu, buru-buru ia menampilkan ekspresi tak terimanya, "Enak aja kamu bocah! Istri saya itu!"
'Titid kecil lo mana bisa muasin dia, cuma titid Titan gue doang yang bisa muasin sekaligus masuk tu lobang nya si pipi gentong' batin Minho.
Liam pun terlihat nampak berfikir sejenak, "kalo gitu Liam bakal jadi yang ke 2" sahutnya yang mana langsung menampilkan ekspresi kesal dari Minho.
"Sembarangan tu mulut, gak ada yang kedua. Om Minho satu-satunya punya om jisung, kamu cari aja yang lain sana" timpal Minho yang kini mendekat dan duduk memeluk jisung dari belakang. Tak tau dia jika si empu yang dipeluk kini sudah memerah malu.
Tapi jisung juga ingin tertawa melihat wajah kesal dan pelirikan tajam yang di lontarkan Liam pada Minho yang juga tengah memberikan ekspresi mengejeknya.
Ntah mengapa tapi dia merasa seperti sedang melihat Minho versi kecil dengan wajah yang berbeda. "Ini bocah songong sama tengil nya mirip banget sama lo ho"
Minho mendecak, "masah sih! Gue gak setengil itu ya mukanya, Lo gak liat mukanya ngeselin banget?"
"Ck ya sama kayak lo, Lo nya aja gak nyadar"
"Liamm!! Ayok main petak umpet!"
"Iya ayok Liam!"
"Gak ada Liam gak rame"
Bocah itu mengalihkan atensi nya pada jisung dan sedikit menggigit bibirnya gugup, "Om jisung, Um... Liam main sama temen-temen Liam sebentar ya"
"Iya sayang"
"Tapi om jisung jangan pulang dulu" pintanya dengan wajah memelas dan setelah membicarakan beberapa hal akhinya dia pun pergi untuk bermain dengan teman-temannya yang lain.
Keduanya diam sejenak terlarut dalam fikiran masing-masing. Minho melirik jisung yang kini nampak sangat nyaman memperhatikan anak laki laki yang sebelumnya berpamitan untuk bermain. Sebenarnya Minho juga sedikit gemas saat melihat wajah cemberut anak itu, akan tapi tetap saja dia jengkel ketika mendengar si bocah mengatakan akan menjadikan jisung pacar karena tak ada yang bisa merebut jisung dari nya. jisung just for him. Nyahahahaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantara- [Minsung]
Roman d'amourTentang Ji-Sung yang tak sengaja melempar sebuah batu hingga mengenai kepala Minho yang merupakan ketua dari Genk pantara (panglima Bumantara) yang kemudian menjadikan jisung sebagai pesuruh nya. Hingga sesuatu menghampirinya Ji-Sung membuat nya mau...