Baik gak gua?! Baik gak! Baru kemaren up udah gua up lagi. Kurang baik apa coba yang mulia ratu kalian ini. Tapi masih aja kalian males voment. Ckck! Mengecewakan.Canda Weh candaaaa😭 Thanks banget yang udah mau baca sekaligus ngasih vote buat cerita gua apalagi yang sering komen, lupyu buat kalian semua🙈❤️
Happy reading
Typo ampunin
-
-
-
Tok tok tok!
Tok tok tok!
Pemuda yang sebelum nya sedang menyiapkan makanan di meja makan mengernyit saat mendengar pintu rumah nya di ketuk dengan brutal oleh seseorang. Siapa? Orang itu kah? Ah! Tapi mana mungkin orang itu bisa menemukan nya secepat ini.
Tok tok tok!
Dengan perasaan was was ia pun mendekat untuk membukakan pintu bagi sang pengetuk yang ia harap bukan orang yang akhir akhir ini meneror nya.
"Siapa anjing pagi pagi udah namu aje? Mana ngetok nya kayak orang mau nagih utang lagi, Iyee sabar woy sabar!!!"
Dan ketika pintu kayu rumah sederhana itu dibuka, disitulah rahang nya langsung terjatuh begitu melihat orang yang sangat amat ia benci dan selalu membuat nya kesal sedang berdiri disana dengan ekspresi wajah datar andalan nya serta tatapan tajam yang selalu membuat nya ciut.
Pemuda itu nampak sudah siap dengan pakaian olahraga serta jaket olahraga sekolah mereka.
Apa yang ia lakukan disini pagi pagi? Bukan kah pemuda itu ada pertandingan hari ini? Dan lagi, bagaimana bisa ia tahu tempat tinggalnya?
"Y-yoo, anyeong khap, Ohayoo minho-kun, you why dateng morning morning begini?"
Bagus, collaborasi bahasa yang sangat luar biasa.
Minho melirik Ji-Sung tajam dan meraih pergelangan tangan ramping pemuda chubby itu "ikut gue"
Ji-Sung menahan "ehhh! Tunggu dulu cok!!"
Minho menghentikan pergerakan nya "Kenapa?"
"Gue belum sarapan, gue mau sarapan dulu. Sayang anjing udah disiapin gak dimakan" ujar nya yang membuat Minho mendecak.
"CK! Yaudah ayok buruan!"
Tanpa permisi ataupun apapun Minho langsung menerobos masuk kedalam rumah Ji-Sung dan membawanya menuju meja makan. Rumah itu cukup sederhana, jadi hanya untuk menemukan meja makan tak serumit itu.
Gak sopan banget bangsat, batin Ji-Sung. Tapi ia hanya menurut, ia melirik takut Minho yang kini duduk di kursi makan yang ada di hadapan nya dan menatap nya yang sedang makan dengan lekat.
"Mm.. ho, L-lo kok bisa tau rumah gue?" Tanya jisung ragu ragu. Ia sudah mempertimbangkan berkali kali pertanyaan ini didalam hatinya. Dan karna saking penasaran akhirnya ia pun menanyakan nya.
"Felix"
"Hah? Felix? Lo tau dari Felix gitu?"
Minho mengangguk singkat membuat jisung mendecak "bangsat, bener-bener yang si burik minta di hajar!"
Menyadari Minho memperhatikan nya dengan sangat lekat membuat jisung canggung sendiri, rada gak enak ya kalo kita makan tapi orang yang didepan kita cuma diem aja "L-lo mau makan juga?" Tanya jisung
"Nggak" jawab nya singkat
"Emang nya Lo udah sarapan?"
"Belum"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantara- [Minsung]
RomanceTentang Ji-Sung yang tak sengaja melempar sebuah batu hingga mengenai kepala Minho yang merupakan ketua dari Genk pantara (panglima Bumantara) yang kemudian menjadikan jisung sebagai pesuruh nya. Hingga sesuatu menghampirinya Ji-Sung membuat nya mau...