Met baca
Typo bodo amat!
Hari ini jisung sudha diperbolehkan untuk pulang dan kini ia beserta sang suami sudah ada di depan pintu sebuah mansion mewah bernuansa putih gading yang merupakan kediaman papa dan mama Minho.
Jisung yang duduk di kursi roda pun sedikit menolehkan pandangannya kepada Minho yang berisi di belakang seolah meminta jawaban. "I-ini gak papa tah?" Katanya dengan terbata yang mana membuat sang suami mendecak kesal.
"Mau berapa kali lagi lo nanya Han?, Gak papa buka aja, mereka gak akan marah sama lo" kata Minho mencoba meyakinkan.
"Tapi gimana kalo ternyata mereka marah sama gue-"
"Astaga tuhan, gak ada yang bakal marah sama lo sayang. Cepet ketok pintu nya" sela minho yang sudah sangat jengah. Pasalnya, mereka sudah hampir setengah jam berdiri disana sebab jisung yang merasa ragu dan takut untuk mengetuk. Ingat kejadian ketika ia pertama kali bangun dari komanya? Ia sempat membuat tuan dan nyonya Lee pergi dari rumah sakit tak lama setelah mereka datang tanpa mengatakan apapun pada mereka. Sungguh perlakuan yang kurang sopan, jisung merasa sedikit bersalah dan takut untuk menghadapi mereka, setelah hari itu pula nyonya Lee dan tuan Lee tak datang lagi kerumah sakit padahal jisung sangat ingin meminta maaf.
"Denger Han, mereka gak akan marah sama lo. Lo gak perlu takut" Minho mencoba meyakinkan sang istri sekali lagi. "Kalo Lo kebanyakan protes gua cipok disini Lo bener aja" sela Minho sebelum jisung sempat protes.
Ternyata Minho tak terlalu berubah begitu banyak ya teman teman.
Dan setelah melalui banyak pertimbangan akhirnya tangan ramping tersebut pun bergerak mengetuk pintu kayu itu dengan perlahan. Tak hanya itu Minho pun membantu dengan membunyikan bel yang ada.
Hingga tak lama setelah nya pintu tersebut dibuka menampilkan sepasang suami istri paruh baya menatap mereka dengan tatapan terkejut mereka yang sulit di artikan.
"Loh, katanya pulang nya nanti sore?" Nyonya Lee mendekat dan sedikit mensejajarkan tubuhnya dengan jisung. "Hai sayang, welcome to our little house" katanya yang memberikan sambutan kecil pada sang menantu yang hanya bisa tersenyum manis.
"Makasih tan-"
"Mama" selanya dengan cepat, meminta juga agar memanggil nya mama. Dan tentu saja jisung tak bisa menolak nya.
"I-iya ma" cicit pria chubby itu pelan. Ia sedikit melirik kearah tuan Lee yang sejak tadi hanya diam saja di ambang pintu.
"Kata dokter jaehyun udah mendingan, jadi boleh pulang lebih awal" jelas Minho.
Nyonya Lee Mengangguk. "Oh yaudah kalo gitu yuk mas dulu. Belum pada makan Siang kan? Yuk kita makan dulu. Kamu ini ho gak info info ke mama, untung aja mama udah masak"
Keempat nya pun langsung masuk kedalam mansion untuk melakukan makan siang yang tentu saja sudah disiapkan oleh nyonya Lee. Kebetulan ia baru saja beres memasak beberapa makanan untuk menyambut kedatangan jisung sore ini, tapi ternyata diluar dugaan karna menantu nya itu pulang lebih awal. Syukurlah, puji Tuhan.
"Makan yang banyak Han" kata Minho yang meletakkan beberapa lauk pauk pada piring jisung yang hanya bisa tersenyum sendu.
"Kenapa sayang? Kok kayak gak bahagia gitu? Masakan mama gak enak ya?" Tanya nyonya Lee saat melihat wjah murung jisung yang nampak kurang bernafsu.
Mendengar itu tentu saja jisung langsung menggeleng ribut. "Nggak kok ma! Masakan mama enak banget. Jisung cuma-"
"Ekhem, makan yang banyak, badan kamu kurus banget sampe kayaknya bakal Terbang kalo ketiup angin diluar" Timpal tuan Lee tiba tiba, pria itu berucap dengan pandangan yang terfokus pada piringnya. "Saya gak mau ya sampe itu terjadi, nanti anak saya nangis nangis lagi. Udah cukup saya ngeliat dia nangis nangis kayak gembel pas kamu koma, saya gak mau liat dia begitu lagi untuk yg kedua kali. Gak macho soalnya" lanjutnya yang tentu saja membuat jisung tercengang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantara- [Minsung]
RomansaTentang Ji-Sung yang tak sengaja melempar sebuah batu hingga mengenai kepala Minho yang merupakan ketua dari Genk pantara (panglima Bumantara) yang kemudian menjadikan jisung sebagai pesuruh nya. Hingga sesuatu menghampirinya Ji-Sung membuat nya mau...