BAB 4

479 35 7
                                    

Hari ini adalah hari pertama Nukea sekolah semenjak ia keluar dari rumah sakit. Opa nya mengantarkan Nukea sampai di depan pintu gerbang sekolahan.

"Baiklah... Kita sudah sampai" Tuan Jom Kirati menepikan mobilnya tepat didepan gerbang sekolah Nukea, semua anak murid yang ada disana melihat kedatangan mereka sambil berbisik-bisik

"Terimakasih karena sudah mengantar Nhu Opa.. kalau begitu Nhu sekolah dulu naa" Jom tersenyum dan mengelus sayang kepala Nukea, dan momen itu disaksikan banyak murid dan menjadi pertanyaan besar bagi mereka

"Apakah itu sugar Daddy nya anak haram itu?" Tanya murid satu kepada temannya

"Hei.. kurasa laki-laki tua itu kekasihnya, apa istilahnya? Sugar Daddy... Wah, ternyata dia selama ini sok polos dan lugu" kata murid lainnya, mereka terus mengatakan hal yang tidak mereka ketahui

Nukea keluar dari pintu mobil dengan tersenyum manis Nukea melambaikan tangan kepada Opa nya yang melajukan mobilnya menjauh dari sana. Saat Nukea hendak masuk kedalam pintu gerbang ia sudah disambut dengan banyak pasang tatapan mata yang memandangnya jijik dan benci. Nukea melangkahkan kaki nya menuju pintu gerbang mencoba menghiraukan tatapan mereka

"Aw... si polos yang ternyata jadi simpanan Om-om... Sudah berapa hari tidak ketemu, apa kau lelah karena melayani Om-om mu itu di ranjang, sampai-sampai kau tidak kelihatan di sekolah yang sudah hampir seminggu" Nukea menghentikan langkahnya dan menatap murid laki-laki yang bicara tadi

"Apa maksud mu?" Murid itu tertawa, begitu juga dengan murid-murid lainnya

"Lihatlah dia... Muka lugunya terlihat menjijikkan. kalau boleh tau, berapa bayaran mu dalam satu ronde?" Kedua mata Nukea memerah saat mendengar pertanyaan menjijikkan itu

"Kau... Apa yang kau katakan! Kenapa kau menilai ku seperti itu?" Murid itu tertawa lagi, kali ini dirinya mendekati Nukea

"Kenapa aku tidak boleh menilai mu seperti itu... Bukan kah kau lahir tanpa ayah? Bukan tidak mungkin jika kau juga seperti ibu mu, jalang" air mata Nukea seketika jatuh saat murid itu mengatakan hal yang menyakiti hatinya. Nukea mendorong nya, hingga murid laki-laki itu hampir terjatuh kebelakang, murid-murid lainnya terkejud saat Nukea mendorong murid itu

"Jika kau mau menghina ku, hina saja aku.. jangan kau bawa-bawa bunda ku! Dan satu lagi, kamu tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, jadi jangan pernah sembarangan berbicara!" Mereka semua terkejut saat Nukea meninggikan suaranya

"Kau berani mendorong ku Ha! Kau berani!" Murid itu emosi dan mencengkeram kerah Nukea sampai Nukea terjinjit

"Kenapa? Kau mau memukul ku lagi? Silahkan! Pukul aku, tapi jangan sekali lagi kau menghina bunda ku!" Murid itu geram dan hendak melayangkan pukulan nya di wajah Nukea. Saat Nukea melihat kepalan tangan akan melayang diwajah nya ia memejamkan kedua matanya, tangannya menggenggam erat ujung kemeja nya

Saat pukulan itu hampir mendarat di wajah Nukea, tiba-tiba ada tangan yang menghentikannya, dan murid itu melihat kearah orang yang menahan pukulannya.

"Kau merasa jagoan dengan melayangkan tinju mu didepan mereka?" Orang itu menghempas kasar pukulan nya. Nukea seketika membuka kedua matanya saat mendengar suara orang itu,m dan melihat wajah tampan di sampingnya

"Kau... Berani kau menghalangi ku! Memangnya siapa kau?" Laki-laki tampan itu hanya tersenyum tipis dan menatap murid itu

"Perkenalkan, aku Lian Wang teman sekelas Nukea. Apa kau tidak mengenalku? Padahal menurutku aku cukup terkenal di sekolahan kita... Terutama di bidang taekwondo" ucap nya sombong dengan kedua tangan berada di dalam sakunya

"Dia juara nasional taekwondo phi, kau tidak akan mampu melawannya" bisik teman nya

"Baiklah teman mu sudah tau siapa aku, jadi... Kalau kau masih penasaran, kau tanya saja dia... Ayo kau mau masuk?" Tawar nya ke pada Nukea yang masih terdiam memperhatikan dirinya

"Hei... Kenapa diam? Kau masih mau disini? Sebentar lagi guru masuk kelas Lo" Nukea tersadar dan mengangguk. Lian menarik tangan nya, mereka jalan bersama menuju kelas

"Awas saja kau anak haram! Aku tidak akan pernah bosan mengganggu mu!" Ucap murid itu

Perusahaan Tuan Jom Kirati

Yiwah dengan langkah terburu-buru nya menuju ke ruangan papa kantor papa nya

"Maaf nona Yiwah, anda di larang masuk ke dalam. Tuan Kirati masih ada tamu nona" halang sekretaris Jom yang merentangkan tangannya di depan pintu ruangan itu

"Minggir Tonam, atau kau akan ku tendang" ancam Yiwah kepada Tonam

"Maaf nona... Tolong jangan menyulitkan saya seperti ini, Tuan Kirati masih ada tamu nona" Yiwah kesal, dirinya tetap memaksa masuk dan mendorong Tonam. Setelah beberapa detik saling dorong, Tonam terjatuh kebelakang karena dorongan kuat dan tendangan di selangkangan nya dari Yiwah

"Aaw!!" Tonam memegang lato-lato nya yang terasa berdenyut akibat tendangan dari Yiwah, dirinya berguling kesana-kemari

Tuan Jom terkejut saat melihat pintu ruangan kantornya terbuka dengan cukup keras, sampai-sampai tamu Jom pun menoleh ke arah Yiwah yang masuk dan Tonam yang berguling kesakitan di ambang pintu

"Yiwah apa yang kau lakukan!" Bentak Jom

"Papa, aku ingin berbicara kepada Papa!" Yiwah mendekati ayahnya dan Tamu nya itu, tapi ia tak memperhatikan tamu papa nya

"Dasar anak tidak sopan! Bukan kah aku melarang mu masuk! Lalu kenapa kau memaksa, kembali ke devisi mu sekarang!" Yiwah tetap tidak bergeming, dirinya malah menatap tajam laki-laki yang ada dihadapannya itu

"Apa dia pengganti ku papa? Apa papa sungguh akan menurunkan ku di devisi penasaran?" Jom kembali duduk

"Iya, dia yang akan menggantikan mu. Aku tidak pernah main-main dengan ucapan ku Yiwah!" Kedua tangan Yiwah mengepal, giginya menggeretuk, tatapannya seolah menyampaikan bahwa dirinya tidak setuju

"Aku tidak mau pa! Perusahaan ini juga milikku dan hanya aku pewaris tunggal papa! Tapi kenapa papa malah memperlakukan ku seperti ini pa!" Protes Yiwah pada papa nya

"Cukup Yiwah! Selama kau tidak mau berubah dan mulai menerima Nukea. Aku tidak akan mewariskan apapun pada mu. Dan satu lagi Yiwah! Satu-satunya Pewaris ku adalah Nukea, bukan kau! Pergi dari sini!" Yiwah sangat terkejut mendengar ucapan yang baru saja ia dengar dari papa nya

"A-apa pa? Papa akan menjadikan Nukea satu-satunya Pewaris Kirati? Apa papa sadar dengan ucapan papa? Anak itu pembawa sial pa! Dia tidak pantas menjadi pewaris keluarga Kirati!" Jom geram dengan tingkah Yiwah dan juga cara bicaranya yang meninggi

"Maaf Tuan Kirati, sebaiknya saya permisi" Jom menatap tamu nya itu

"Aku minta maaf sebelum nya Yuan, kau bisa langsung bekerja besok" laki-laki itu tersenyum dan menunduk

"Terimakasih banyak Tuan Kirati, kalau begitu saya permisi..." Jom mengangguk

"Tonam, antar Yuan" Tonam yang sudah berdiri, mengangguk dan mempersilahkan Yuan untuk berjalan di depan nya

"Kenapa kau masih disini! Apa perlu aku menyeret mu keluar dari ruangan ku! KELUAR YIWAH!" Yiwah berjingkat saat Jom berteriak dengan tangan nya yang menunjuk pintu

"Sampai kapan pun aku tidak akan pernah menerima anak sialan itu pa! Dan aku tidak akan pernah berhenti untuk menyakitinya! Aku akan pastikan hidupnya menderita!" Setelah memberikan ancaman kepada papa nya, Yiwah pergi dari ruangan itu. Jom terduduk dan menghela nafas kasarnya, kepala nya pusing dengan tingkah anak nya yang tidak pernah berubah itu.

Disisi lain, pria yang berada satu ruangan dengan Tuan Kirati dan Yiwah tadi, seperti sedang menunggu seseorang dari dalam mobilnya. Sudah lama sejak ia keluar dari pintu perusahaan itu, dirinya belum beranjak pergi dari sana

"Apa dia tidak mengenaliku?"........

[END] ANAK HARAM (ZEENUNEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang